21.8 C
Jember
Friday, 9 June 2023

Ambulans Dikembalikan ke Puskesmas

Diklaim Bisa Meningkatkan Profesionalitas

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Target Pemkab Jember agar ambulans dikelola secara profesional mulai dilakukan. Hal ini dibuktikan dengan diserahkannya ambulans ke masing-masing puskesmas.

Selama ini, pengelolaan ambulans desa sebelumnya dinilai kurang jelas. Ada yang diletakkan di desa, di puskesmas, dan tidak sedikit yang dipegang sopir ambulans itu sendiri. Dengan pelimpahan pengelolaan melekat ke puskesmas di bawah Dinas Kesehatan itu, diharapkan bisa lebih maksimal dan banyak memberikan manfaat kepada masyarakat.

Selain pemanfaatan ambulans agar lebih maksimal, sopir ambulans ke depannya diharapkan lebih profesional. Termasuk dalam pengelolaan sistem operasi ambulans. “Kami serahkan ke puskesmas, sesuai ahlinya,” ucap Bupati Jember Hendy Siswanto.

Mobile_AP_Rectangle 2

Menurut dia, salah satu yang menjadi pertimbangan yaitu agar sopir ambulans bisa bersikap dan bersifat lebih profesional. Artinya, sopir ambulans juga bukan sembarang orang. Tetapi, harus ada kaitan dengan kesehatan. “Misalnya, tidak boleh merokok di ambulans,” katanya.

Dengan pelimpahan ambulans ke puskesmas, maka keterampilan sopir ambulans menjadi tolok ukur tersendiri dalam rekrutmen sopir ke depannya. Pemkab Jember pun nantinya berencana menyeleksi sopir ambulans. “Untuk menjadi sopir tetap, perlu melalui ujian,” tegasnya.

Ke depan, pengelolaan 248 ambulans akan dilekatkan ke puskesmas. Pembagiannya pun akan disesuaikan dengan luasan daerah yang ditangani puskesmas.

 

 

Jurnalis : Nur Hariri
Fotografer : Dwi Siswanto
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Target Pemkab Jember agar ambulans dikelola secara profesional mulai dilakukan. Hal ini dibuktikan dengan diserahkannya ambulans ke masing-masing puskesmas.

Selama ini, pengelolaan ambulans desa sebelumnya dinilai kurang jelas. Ada yang diletakkan di desa, di puskesmas, dan tidak sedikit yang dipegang sopir ambulans itu sendiri. Dengan pelimpahan pengelolaan melekat ke puskesmas di bawah Dinas Kesehatan itu, diharapkan bisa lebih maksimal dan banyak memberikan manfaat kepada masyarakat.

Selain pemanfaatan ambulans agar lebih maksimal, sopir ambulans ke depannya diharapkan lebih profesional. Termasuk dalam pengelolaan sistem operasi ambulans. “Kami serahkan ke puskesmas, sesuai ahlinya,” ucap Bupati Jember Hendy Siswanto.

Menurut dia, salah satu yang menjadi pertimbangan yaitu agar sopir ambulans bisa bersikap dan bersifat lebih profesional. Artinya, sopir ambulans juga bukan sembarang orang. Tetapi, harus ada kaitan dengan kesehatan. “Misalnya, tidak boleh merokok di ambulans,” katanya.

Dengan pelimpahan ambulans ke puskesmas, maka keterampilan sopir ambulans menjadi tolok ukur tersendiri dalam rekrutmen sopir ke depannya. Pemkab Jember pun nantinya berencana menyeleksi sopir ambulans. “Untuk menjadi sopir tetap, perlu melalui ujian,” tegasnya.

Ke depan, pengelolaan 248 ambulans akan dilekatkan ke puskesmas. Pembagiannya pun akan disesuaikan dengan luasan daerah yang ditangani puskesmas.

 

 

Jurnalis : Nur Hariri
Fotografer : Dwi Siswanto
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Target Pemkab Jember agar ambulans dikelola secara profesional mulai dilakukan. Hal ini dibuktikan dengan diserahkannya ambulans ke masing-masing puskesmas.

Selama ini, pengelolaan ambulans desa sebelumnya dinilai kurang jelas. Ada yang diletakkan di desa, di puskesmas, dan tidak sedikit yang dipegang sopir ambulans itu sendiri. Dengan pelimpahan pengelolaan melekat ke puskesmas di bawah Dinas Kesehatan itu, diharapkan bisa lebih maksimal dan banyak memberikan manfaat kepada masyarakat.

Selain pemanfaatan ambulans agar lebih maksimal, sopir ambulans ke depannya diharapkan lebih profesional. Termasuk dalam pengelolaan sistem operasi ambulans. “Kami serahkan ke puskesmas, sesuai ahlinya,” ucap Bupati Jember Hendy Siswanto.

Menurut dia, salah satu yang menjadi pertimbangan yaitu agar sopir ambulans bisa bersikap dan bersifat lebih profesional. Artinya, sopir ambulans juga bukan sembarang orang. Tetapi, harus ada kaitan dengan kesehatan. “Misalnya, tidak boleh merokok di ambulans,” katanya.

Dengan pelimpahan ambulans ke puskesmas, maka keterampilan sopir ambulans menjadi tolok ukur tersendiri dalam rekrutmen sopir ke depannya. Pemkab Jember pun nantinya berencana menyeleksi sopir ambulans. “Untuk menjadi sopir tetap, perlu melalui ujian,” tegasnya.

Ke depan, pengelolaan 248 ambulans akan dilekatkan ke puskesmas. Pembagiannya pun akan disesuaikan dengan luasan daerah yang ditangani puskesmas.

 

 

Jurnalis : Nur Hariri
Fotografer : Dwi Siswanto
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca