JEMBER, RADARJEMBER.ID – Bau mulut kerap menjadi bahan candaan seseorang. Apalagi saat berpuasa pada Ramadan ini. Banyak yang beranggapan bahwa bau mulut yang disebabkan berpuasa itu memiliki makna filosofis yang mendalam secara agama. Dikatakan bahwa bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum jika dibandingkan dengan bunga kasturi.
Dian Anggraeni Yuliawati, misalnya. Gadis 12 tahun tersebut mengaku kerap menjadi bahan candaan teman-temannya karena bau mulut yang tak sedap. Lalu, apakah bau mulut yang dia alami memang benar karena berpuasa?
Dokter spesialis periodonsia, drg Septyono Hariawan SpPerio, menuturkan bahwa bau mulut yang dihasilkan lantaran berpuasa tersebut sebenarnya lumrah terjadi pada siapa pun. Namun, yang perlu diperhatikan jika bau yang dihasilkan tidak sedap dan kerap mengganggu lawan bicara. “Sebab, ada beberapa faktor yang membuatnya seperti itu,” ungkap tenaga kesehatan di RSD dr Soebandi itu.
Di antaranya karena gigi berlubang yang mengakibatkan ada bakteri dan atau sisa makanan yang menempel pada gigi yang berlubang, karang gigi, serta penyakit bawaan lambung yang mengakibatkan asam lambung meningkat hingga menyebabkan bau.
Menurut pria yang kerap disapa dr Iwan itu, sisa makanan dan bakteri dapat terperangkap di lubang pada gigi dalam waktu yang cukup lama sehingga membusuk. Kondisi ini mengakibatkan mulut berbau busuk.
Sementara itu, bau mulut yang disebabkan oleh penyakit asam lambung cenderung berbau asam. “Hal itu dapat terjadi karena asam lambung naik ke kerongkongan sehingga menimbulkan bau asam pada mulut,” lanjutnya.
Untuk mengatasi hal itu, dr Iwan menerangkan bahwa seseorang harus merawat atau mencabut gigi yang berlubang supaya tidak menjadi tempat sisa makanan dan bakteri. “Membersihkan karang gigi juga diperlukan untuk meminimalisasi bau mulut. Sementara, jika bau mulut yang dihasilkan lantaran penyakit lambung, perlu memeriksakan ke dokter spesialis penyakit dalam untuk segera mendapatkan penanganan,” tegasnya.
Lebih lanjut, guna menjaga kesehatan gigi. Ada beberapa pola menjaga kesehatan gigi yang perlu dilakukan secara istiqamah. Di antaranya, menggosok gigi minimal dua kali sehari, menggunakan benang gigi untuk menghilangkan makanan di sela-sela gigi yang tak terjangkau sikat gigi, serta membersihkan lidah secara rutin. Sebab, lidah juga merupakan tempat bakteri penyebab bau mulut berkembang biak.
Jurnalis : Isnein Purnomo
Fotografer : Isnein Purnomo
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti