JEMBER, RADARJEMBER.ID – Penyebaran Covid-19 masih perlu diwaspadai. Termasuk warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Jember. Baru-baru ini dinyatakan sebanyak 13 tahanan serta 4 pegawai lapas terkonfirmasi positif.
Hasan Basri, Kepala Lapas Kelas II A Jember membeberkan bahwa awalnya terdapat salah seorang tahanan yang sakit, yang kemudian dilarikan ke RS Soebandi untuk diperiksa. “Di sana harus dites swab dulu, ternyata hasilnya positif,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember, Selasa (1/3). Ia menambahkan, dari hasil tes swab tersebut, akhirnya satu tahanan tersebut menjalani isolasi mandiri di RS Soebandi.
Dari kejadian tersebut, Hasan langsung menginstruksikan untuk dilakukan swab test terhadap penghuni yang sekamar dengan tahanan terpapar Covid-19 tersebut. Tak hanya itu, tahanan yang kontak langsung dan para pegawai pun dilakukan swab test. “Hasilnya ada yang beberapa positif,” paparnya.
Setelah kejadian tersebut, Hasan menjelaskan bahwa tahanan yang terkonfirmasi positif Covid-19 langsung diisolasi di ruangan yang berbeda, namun masih di dalam lapas. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi penularan kepada tahanan yang lain serta staf yang bertugas di sana.
Hasan mengaku, dirinya telah mengirimkan surat kepada Dinas Kesehatan untuk meminta bantuan agar seluruh tahanan yang ada di lapas segera dilakukan swab test. “Tapi, kita belum ada informasi dari Dinas Kesehatan,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya tidak mampu untuk melakukan swab test kepada narapidana yang ada di lapas, lantaran tahanan yang ada di Lapas Kelas II A Jember terbilang banyak. Maka dari itu, pihaknya mengirimkan surat kepada Dinkes untuk meminta bantuan agar seluruh narapidana yang ada di lapas dilakukan swab test.
Tak hanya itu, program vaksinasi pun sudah dijadwalkan. Namun, pihaknya masih menunggu agar semua tahanan dites swab terlebih dahulu. “Kalau sudah di-swab, bisa kita bedakan, mana yang positif, mana yang enggak. Nah, yang enggak ini kita vaksin dulu,” jelasnya.
Pria berkacamata tersebut menegaskan bahwa dirinya menginstruksikan kepada seluruh staf agar bekerja dari rumah atau WFH jika dalam keadaan tidak enak badan atau sakit. “Belum ada kejelasan sakitnya apa, tak suruh WFH aja, daripada ditularkan,” pungkasnya.
Jurnalis : mg1
Fotografer : mg1
Redaktur : Nur Hariri