29.4 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Hindari Paparan Matahari Langsung

Cara Sederhana Cegah Katarak

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sraakkk, sreeekkk, sraaaakkk, sreeeeekk, bunyi gesekan yang dihasilkan parang saat memberantas kerak dan lumut yang terdapat pada lambung perahu, siang itu, memantapkan aktivitas Bunaris di bawah terik matahari. Beruntung, ada capil andalan yang selalu meneduhkan.

“Kalau tidak memakai capil ini, jelas kepanasan,” ungkap warga Dusun Payangan, Desa Sumberrejo, Kecamatan Ambulu, tersebut. Apalagi, terik matahari di pesisir pantai terasa lebih panas jika dibandingkan dengan tempat lain. Menurut dia, capil tersebut juga berfungsi untuk menghindari paparan sinar matahari secara langsung. “Kalau kena kulit kepala kan sakit. Apalagi silau di mata,” terang warga yang berusia 55 tahun itu.

Namun, rupanya fungsi capil tak hanya untuk meneduhkan. Begitu pula dengan berbagai jenis penutup kepala lainnya. Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis mata, dr Bagas Kusmoro SpM.

Mobile_AP_Rectangle 2

Kepada Jawa Pos Radar Jember dia menjelaskan bahwa penutup kepala berfungsi untuk menunda terjadinya pengaburan pada mata alias katarak. “Katarak ini merupakan keadaan lensa mata yang mulai keruh. Dan hal itu bisa terjadi kepada siapa saja,” tuturnya.

Menurut dia, ada beberapa faktor yang memengaruhi hal itu. Salah satunya adalah faktor usia. Selain itu, akibat penyakit lain seperti kencing manis, infeksi, atau trauma akibat cedera. Misalnya tertusuk dan kena pukul.

Dalam keadaan normal, pria yang tinggal di Jalan Belitung Raya tersebut mengungkapkan bahwa katarak bisa terjadi kepada usia berapa pun. Ada juga kasus katarak pada anak kecil, yakni katarak kongenital. Katarak kongenital adalah kondisi ketika lensa mata pada bayi baru lahir tampak keruh. “Apabila tidak ditangani sejak dini, bisa menimbulkan gangguan penglihatan atau bahkan kebutaan pada bayi,” terangnya.

dr Bagas menegaskan bahwa katarak ini belum ada obatnya. Tak ada yang bisa digunakan untuk menjernihkan lensa yang sudah keruh. Pria yang juga merupakan Staf Medik Ilmu Kesehatan Mata di RSD dr Soebandi tersebut menyarankan dioperasi. “Jadi, lensa yang sudah keruh itu diganti dengan lensa buatan bernama lensa tanam,” imbuhnya.

Untuk masyarakat di daerah tropis, kemungkinan seseorang mengidap katarak sangatlah tinggi jika dibandingkan dengan seseorang yang hidup di negara dengan empat musim. Sebab, paparan ultraviolet yang dihasilkan matahari merupakan pencetus kekeruhan pada mata. “Oleh karena itu, kita bisa menggunakan kaca mata gelap, topi, atau apa pun yang berfungsi untuk mencegah paparan sinar ultraviolet pada matahari langsung mengenai mata,” katanya.

Kedua, dengan mengatur pola makan dan pola hidup supaya tak terpapar kencing manis atau diabetes. Ketika seseorang mengalami diabetes, penumpukan gula akibat penyakit tersebut memengaruhi lensa mata. Sorbitol alias pemanis buatan dapat menumpuk dan menimbulkan komplikasi, termasuk katarak.

“Ketiga, mencegah mata supaya tak mengalami trauma seperti terkena hantaman bola, tinju, atau benda apa pun,” ujarnya. Jika terkena, segeralah diperiksakan. “Sebab, kejadian itu juga berpotensi mengakibatkan kekeruhan pada lensa mata,” lanjutnya.

Normalnya, seseorang bakal mengalami gangguan pada kesehatan mata dan menderita katarak pada usia sekitar 60 tahun ke atas. Namun, jika tidak menjaga kesehatan mata dengan baik, katarak bisa terjadi pada usia berapa pun.

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sraakkk, sreeekkk, sraaaakkk, sreeeeekk, bunyi gesekan yang dihasilkan parang saat memberantas kerak dan lumut yang terdapat pada lambung perahu, siang itu, memantapkan aktivitas Bunaris di bawah terik matahari. Beruntung, ada capil andalan yang selalu meneduhkan.

“Kalau tidak memakai capil ini, jelas kepanasan,” ungkap warga Dusun Payangan, Desa Sumberrejo, Kecamatan Ambulu, tersebut. Apalagi, terik matahari di pesisir pantai terasa lebih panas jika dibandingkan dengan tempat lain. Menurut dia, capil tersebut juga berfungsi untuk menghindari paparan sinar matahari secara langsung. “Kalau kena kulit kepala kan sakit. Apalagi silau di mata,” terang warga yang berusia 55 tahun itu.

Namun, rupanya fungsi capil tak hanya untuk meneduhkan. Begitu pula dengan berbagai jenis penutup kepala lainnya. Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis mata, dr Bagas Kusmoro SpM.

Kepada Jawa Pos Radar Jember dia menjelaskan bahwa penutup kepala berfungsi untuk menunda terjadinya pengaburan pada mata alias katarak. “Katarak ini merupakan keadaan lensa mata yang mulai keruh. Dan hal itu bisa terjadi kepada siapa saja,” tuturnya.

Menurut dia, ada beberapa faktor yang memengaruhi hal itu. Salah satunya adalah faktor usia. Selain itu, akibat penyakit lain seperti kencing manis, infeksi, atau trauma akibat cedera. Misalnya tertusuk dan kena pukul.

Dalam keadaan normal, pria yang tinggal di Jalan Belitung Raya tersebut mengungkapkan bahwa katarak bisa terjadi kepada usia berapa pun. Ada juga kasus katarak pada anak kecil, yakni katarak kongenital. Katarak kongenital adalah kondisi ketika lensa mata pada bayi baru lahir tampak keruh. “Apabila tidak ditangani sejak dini, bisa menimbulkan gangguan penglihatan atau bahkan kebutaan pada bayi,” terangnya.

dr Bagas menegaskan bahwa katarak ini belum ada obatnya. Tak ada yang bisa digunakan untuk menjernihkan lensa yang sudah keruh. Pria yang juga merupakan Staf Medik Ilmu Kesehatan Mata di RSD dr Soebandi tersebut menyarankan dioperasi. “Jadi, lensa yang sudah keruh itu diganti dengan lensa buatan bernama lensa tanam,” imbuhnya.

Untuk masyarakat di daerah tropis, kemungkinan seseorang mengidap katarak sangatlah tinggi jika dibandingkan dengan seseorang yang hidup di negara dengan empat musim. Sebab, paparan ultraviolet yang dihasilkan matahari merupakan pencetus kekeruhan pada mata. “Oleh karena itu, kita bisa menggunakan kaca mata gelap, topi, atau apa pun yang berfungsi untuk mencegah paparan sinar ultraviolet pada matahari langsung mengenai mata,” katanya.

Kedua, dengan mengatur pola makan dan pola hidup supaya tak terpapar kencing manis atau diabetes. Ketika seseorang mengalami diabetes, penumpukan gula akibat penyakit tersebut memengaruhi lensa mata. Sorbitol alias pemanis buatan dapat menumpuk dan menimbulkan komplikasi, termasuk katarak.

“Ketiga, mencegah mata supaya tak mengalami trauma seperti terkena hantaman bola, tinju, atau benda apa pun,” ujarnya. Jika terkena, segeralah diperiksakan. “Sebab, kejadian itu juga berpotensi mengakibatkan kekeruhan pada lensa mata,” lanjutnya.

Normalnya, seseorang bakal mengalami gangguan pada kesehatan mata dan menderita katarak pada usia sekitar 60 tahun ke atas. Namun, jika tidak menjaga kesehatan mata dengan baik, katarak bisa terjadi pada usia berapa pun.

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sraakkk, sreeekkk, sraaaakkk, sreeeeekk, bunyi gesekan yang dihasilkan parang saat memberantas kerak dan lumut yang terdapat pada lambung perahu, siang itu, memantapkan aktivitas Bunaris di bawah terik matahari. Beruntung, ada capil andalan yang selalu meneduhkan.

“Kalau tidak memakai capil ini, jelas kepanasan,” ungkap warga Dusun Payangan, Desa Sumberrejo, Kecamatan Ambulu, tersebut. Apalagi, terik matahari di pesisir pantai terasa lebih panas jika dibandingkan dengan tempat lain. Menurut dia, capil tersebut juga berfungsi untuk menghindari paparan sinar matahari secara langsung. “Kalau kena kulit kepala kan sakit. Apalagi silau di mata,” terang warga yang berusia 55 tahun itu.

Namun, rupanya fungsi capil tak hanya untuk meneduhkan. Begitu pula dengan berbagai jenis penutup kepala lainnya. Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis mata, dr Bagas Kusmoro SpM.

Kepada Jawa Pos Radar Jember dia menjelaskan bahwa penutup kepala berfungsi untuk menunda terjadinya pengaburan pada mata alias katarak. “Katarak ini merupakan keadaan lensa mata yang mulai keruh. Dan hal itu bisa terjadi kepada siapa saja,” tuturnya.

Menurut dia, ada beberapa faktor yang memengaruhi hal itu. Salah satunya adalah faktor usia. Selain itu, akibat penyakit lain seperti kencing manis, infeksi, atau trauma akibat cedera. Misalnya tertusuk dan kena pukul.

Dalam keadaan normal, pria yang tinggal di Jalan Belitung Raya tersebut mengungkapkan bahwa katarak bisa terjadi kepada usia berapa pun. Ada juga kasus katarak pada anak kecil, yakni katarak kongenital. Katarak kongenital adalah kondisi ketika lensa mata pada bayi baru lahir tampak keruh. “Apabila tidak ditangani sejak dini, bisa menimbulkan gangguan penglihatan atau bahkan kebutaan pada bayi,” terangnya.

dr Bagas menegaskan bahwa katarak ini belum ada obatnya. Tak ada yang bisa digunakan untuk menjernihkan lensa yang sudah keruh. Pria yang juga merupakan Staf Medik Ilmu Kesehatan Mata di RSD dr Soebandi tersebut menyarankan dioperasi. “Jadi, lensa yang sudah keruh itu diganti dengan lensa buatan bernama lensa tanam,” imbuhnya.

Untuk masyarakat di daerah tropis, kemungkinan seseorang mengidap katarak sangatlah tinggi jika dibandingkan dengan seseorang yang hidup di negara dengan empat musim. Sebab, paparan ultraviolet yang dihasilkan matahari merupakan pencetus kekeruhan pada mata. “Oleh karena itu, kita bisa menggunakan kaca mata gelap, topi, atau apa pun yang berfungsi untuk mencegah paparan sinar ultraviolet pada matahari langsung mengenai mata,” katanya.

Kedua, dengan mengatur pola makan dan pola hidup supaya tak terpapar kencing manis atau diabetes. Ketika seseorang mengalami diabetes, penumpukan gula akibat penyakit tersebut memengaruhi lensa mata. Sorbitol alias pemanis buatan dapat menumpuk dan menimbulkan komplikasi, termasuk katarak.

“Ketiga, mencegah mata supaya tak mengalami trauma seperti terkena hantaman bola, tinju, atau benda apa pun,” ujarnya. Jika terkena, segeralah diperiksakan. “Sebab, kejadian itu juga berpotensi mengakibatkan kekeruhan pada lensa mata,” lanjutnya.

Normalnya, seseorang bakal mengalami gangguan pada kesehatan mata dan menderita katarak pada usia sekitar 60 tahun ke atas. Namun, jika tidak menjaga kesehatan mata dengan baik, katarak bisa terjadi pada usia berapa pun.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca