Mobile_AP_Rectangle 1
Istanbul, RADARJEMBER.ID – Amerika Serikat dikatakan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, telah melewati “semua batas” diplomatik dan norma etika dalam upaya menegaskan hegemoni atau pengaruh kekuasaan atas bangsa lain.
BACA JUGA :Â Belum Ada SE Larangan Bukber, Pemkab Lumajang Pastikan Tak Gelar Bukber
“Anda bisa mengharapkan (langkah) apa pun dari Amerika Serikat. Mereka telah melangkahi semua batas diplomatik, etika, dan lainnya seiring keinginan untuk mengamankan hegemoni mereka,” ujar Lavrov dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Rossiya-24, Minggu (26/2).
Mobile_AP_Rectangle 2
Moskow menilai penentangan AS terhadap perang Rusia-Ukraina, yang sudah berlangsung selama 13 bulan, adalah upaya untuk menegakkan kekuasaan Amerika.
- Advertisement -
Istanbul, RADARJEMBER.ID – Amerika Serikat dikatakan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, telah melewati “semua batas” diplomatik dan norma etika dalam upaya menegaskan hegemoni atau pengaruh kekuasaan atas bangsa lain.
BACA JUGA :Â Belum Ada SE Larangan Bukber, Pemkab Lumajang Pastikan Tak Gelar Bukber
“Anda bisa mengharapkan (langkah) apa pun dari Amerika Serikat. Mereka telah melangkahi semua batas diplomatik, etika, dan lainnya seiring keinginan untuk mengamankan hegemoni mereka,” ujar Lavrov dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Rossiya-24, Minggu (26/2).
Moskow menilai penentangan AS terhadap perang Rusia-Ukraina, yang sudah berlangsung selama 13 bulan, adalah upaya untuk menegakkan kekuasaan Amerika.
Istanbul, RADARJEMBER.ID – Amerika Serikat dikatakan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, telah melewati “semua batas” diplomatik dan norma etika dalam upaya menegaskan hegemoni atau pengaruh kekuasaan atas bangsa lain.
BACA JUGA :Â Belum Ada SE Larangan Bukber, Pemkab Lumajang Pastikan Tak Gelar Bukber
“Anda bisa mengharapkan (langkah) apa pun dari Amerika Serikat. Mereka telah melangkahi semua batas diplomatik, etika, dan lainnya seiring keinginan untuk mengamankan hegemoni mereka,” ujar Lavrov dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Rossiya-24, Minggu (26/2).
Moskow menilai penentangan AS terhadap perang Rusia-Ukraina, yang sudah berlangsung selama 13 bulan, adalah upaya untuk menegakkan kekuasaan Amerika.