Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Platform belanja online Lazada diboikot Militer Thailand. Hal itu terjadi karena iklan promosi yang menjelekkan anggota keluarga Kerajaan Thailand. Juru bicara tentara Thailand Kolonel Sirichan Ngathong said dalam pernyataannya mengatakan, iklan tersebut menghina monarki dan menyebabkan perpecahan di kalangan masyarakat Thailand, seperti dikutip dari ANTARA. “Angkatan Darat sekarang memiliki kebijakan melarang semua unit tentara dan kegiatan ketentaraan memesan barang dari platform Lazada atau kiriman barang dari Lazada,” katanya.
BACA JUGA : Kesempatan Atelit Pulang Bawa Medali
Pihak Lazada tidak berkomentar atas boikot tersebut. Sebelumnya, mereka meminta maaf atas kerusakan emosional yang timbul akibat video tersebut dan berpendapat seharusnya mereka lebih hati-hati.
Mobile_AP_Rectangle 2
Akibatnya sejumlah bisnis yang dijalankan kerajaan juga menangguhkan platform tersebut. Selain itu, masyarakat yang setia kepada raja memprotes video iklan Lazada di Facebook, yang memuat perempuan berbaju tradisional Thailand. Perempuan dalam video iklan tersebut duduk di kursi roda, ia dianggap sebagai referensi terselubung salah seorang anggota keluarga Kerajaan Thailand.
Menteri Ekonomi dan Masyarakat Digital Thailand, Chaiwut Thanakamanusorn, menyatakan pemerintah sedang mempertimbangkan tindakan hukum terhadap pemengaruh (influencer) dan agensi periklanan yang membuat iklan tersebut.
Undang-undang di Thailand melarang penghinaan terhadap raja dan kerajaan. Pelaku pencemaran nama baik, penghinaan atau ancaman terhadap Raja Maha Vajiralongkorn, sang ratu dan keluarga kerajaan bisa dipidana hingga 15 tahun penjara. (*)
Penulis : Yerry Arintoko Aji
Foto : Istimewa
Sumber : JawaPos.com
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Platform belanja online Lazada diboikot Militer Thailand. Hal itu terjadi karena iklan promosi yang menjelekkan anggota keluarga Kerajaan Thailand. Juru bicara tentara Thailand Kolonel Sirichan Ngathong said dalam pernyataannya mengatakan, iklan tersebut menghina monarki dan menyebabkan perpecahan di kalangan masyarakat Thailand, seperti dikutip dari ANTARA. “Angkatan Darat sekarang memiliki kebijakan melarang semua unit tentara dan kegiatan ketentaraan memesan barang dari platform Lazada atau kiriman barang dari Lazada,” katanya.
BACA JUGA : Kesempatan Atelit Pulang Bawa Medali
Pihak Lazada tidak berkomentar atas boikot tersebut. Sebelumnya, mereka meminta maaf atas kerusakan emosional yang timbul akibat video tersebut dan berpendapat seharusnya mereka lebih hati-hati.
Akibatnya sejumlah bisnis yang dijalankan kerajaan juga menangguhkan platform tersebut. Selain itu, masyarakat yang setia kepada raja memprotes video iklan Lazada di Facebook, yang memuat perempuan berbaju tradisional Thailand. Perempuan dalam video iklan tersebut duduk di kursi roda, ia dianggap sebagai referensi terselubung salah seorang anggota keluarga Kerajaan Thailand.
Menteri Ekonomi dan Masyarakat Digital Thailand, Chaiwut Thanakamanusorn, menyatakan pemerintah sedang mempertimbangkan tindakan hukum terhadap pemengaruh (influencer) dan agensi periklanan yang membuat iklan tersebut.
Undang-undang di Thailand melarang penghinaan terhadap raja dan kerajaan. Pelaku pencemaran nama baik, penghinaan atau ancaman terhadap Raja Maha Vajiralongkorn, sang ratu dan keluarga kerajaan bisa dipidana hingga 15 tahun penjara. (*)
Penulis : Yerry Arintoko Aji
Foto : Istimewa
Sumber : JawaPos.com
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Platform belanja online Lazada diboikot Militer Thailand. Hal itu terjadi karena iklan promosi yang menjelekkan anggota keluarga Kerajaan Thailand. Juru bicara tentara Thailand Kolonel Sirichan Ngathong said dalam pernyataannya mengatakan, iklan tersebut menghina monarki dan menyebabkan perpecahan di kalangan masyarakat Thailand, seperti dikutip dari ANTARA. “Angkatan Darat sekarang memiliki kebijakan melarang semua unit tentara dan kegiatan ketentaraan memesan barang dari platform Lazada atau kiriman barang dari Lazada,” katanya.
BACA JUGA : Kesempatan Atelit Pulang Bawa Medali
Pihak Lazada tidak berkomentar atas boikot tersebut. Sebelumnya, mereka meminta maaf atas kerusakan emosional yang timbul akibat video tersebut dan berpendapat seharusnya mereka lebih hati-hati.
Akibatnya sejumlah bisnis yang dijalankan kerajaan juga menangguhkan platform tersebut. Selain itu, masyarakat yang setia kepada raja memprotes video iklan Lazada di Facebook, yang memuat perempuan berbaju tradisional Thailand. Perempuan dalam video iklan tersebut duduk di kursi roda, ia dianggap sebagai referensi terselubung salah seorang anggota keluarga Kerajaan Thailand.
Menteri Ekonomi dan Masyarakat Digital Thailand, Chaiwut Thanakamanusorn, menyatakan pemerintah sedang mempertimbangkan tindakan hukum terhadap pemengaruh (influencer) dan agensi periklanan yang membuat iklan tersebut.
Undang-undang di Thailand melarang penghinaan terhadap raja dan kerajaan. Pelaku pencemaran nama baik, penghinaan atau ancaman terhadap Raja Maha Vajiralongkorn, sang ratu dan keluarga kerajaan bisa dipidana hingga 15 tahun penjara. (*)
Penulis : Yerry Arintoko Aji
Foto : Istimewa
Sumber : JawaPos.com