JEMBER,RADARJEMBER.ID – Rumah Mukenah Indonesia Wilsa mengawali usahanya di tahun 2008, berawal dari produksi aksesoris hijab, kini Wilsa terus berkembang dengan ragam produksi baju hingga produksi mukenah serta perlengkapan muslim – muslimah di tahun 2016. Pemasaran produk ini tak hanya di Jember, namun juga tembus Jakarta hingga Papua. “Target kami adalah seluruh Muslim Muslimah se- Kabupaten Jember pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya,” ujar Ida Wilsa Purnomo, owner Wilsa Group di Jalan Singosari 1 nomor 4, Kebonsari, Jember.
Ida mengungkapkan, peminat produk Wilsa paling banyak adalah: wanita pekerja 30 persen, ibu-ibu 40 persen, remaja 10 persen, dan pria dewasa 10 persen. Dalam memasarkan produknya tersebut, wanita yang juga berprofesi guru di SMA Muhamaddiyah 3 Jember ini, kerap mengikuti pameran di Jakarta. Dari pameran tersebut customernya berkembang hingga Palembang dan Kalimantan. Tidak sedikit pula customer yang berkunjung secara online di marketplace dan media sosial @rumahmukenahindonesia.
Kesuksesan Ida dalam menjalankan bisnis rumah mukenahnya ini, selain digunakan untuk mengembangkan usahanya, juga disisihkan untuk kegiatan sosial. Salah satunya dengan memberikan santunan kepada anak yatim dan bantuan kepada duafa. “Kami selalu berbagi bersama teman-teman LAZ (LembagaAmil Zakat): YatimMandiri, ACT, YDSF, Attafakur, dan LAZISMU dalam berkegiatan sosial,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Jember. Hal itu terlihat saat Wilsa bersama LAZ Yatim Mandiri mengajak beberapa anak yatim untuk makan bersama di salah satu rumah makan terbaik di Jember.
Komitmen Wilsa dalam memberikan bantuan dilakukan tak hanya di Jember. Namun juga di beberapa daerah di luar Jember. “Dengan ACT beberapa waktu lalu kami mengundang saudara yang berprofesi: tukang becak, kuli bangunan, dan pedagang keliling untuk kita ajak makan di resto,” tuturnya. Ida memberikan kebebasan untuk memilih menu makanan yang mereka sukai. Untuk kegiatan ini ada 20 orang yang diundang.
Sedangkan dengan LAZISMU dan YDSF, Wilsa bekerjasama dalam bentuk donasi. “Jika ada customer melakukan pembelian satu set Mukenah maka profit kami serahkan untuk disalurkan kepada yang membutuhkan,” jelasnya.
Dalam hal mensejahterahkan warga sekitar Wilsa Group, sesuai dengan konsep perusahaan dilakukan program pemberdayaan masyarakat sekitar untuk meningkatkan pendapatan. “Warga yang ter-PHK kami latih: menjahit, membuat pola, dan jenis kegiatan yang saling berhubungan,” ujar Ida. Untuk warga penyandang disabilitas, owner Wilsa ini mengursuskannya pelatihan bordir supaya mereka terlatih sehingga mampu berproduksi lebih optimal. “Kenapa kami ikutkan dan kami berikan pelatihan? Supaya produksi dari Wilsa Rumah Mukenah Indonesia semakin berkualitas,” tandasnya.
Jurnalis : Eka Rusdiana
Redaktur : Nur Hariri
Fotografer :
Design : Tri Joko Santoso