Terus Lakukan Pembinaan Pemain Usia Muda

Try Sandi Apriana, Ketua Askab PSSI Jember

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Berkaca dari tragedi Kanjuruhan kemarin, Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Jember kembali menyusun jadwal kompetisi internal. Mengingat kegiatan liga I, II, dan III masih belum mendapatkan rekomendasi pelaksanaan. Kegiatan rutin yang akan dilaksanakan yakni piala Soeratin. “Piala Soeratin ini momennya bukan liga sehingga tidak ada larangan untuk melaksanakan acara yang sifatnya pengembangan anak-anak,” ucap Try Sandi Apriana, ketua Askab PSSI Jember.

BACA JUGA : Tanamkan Nasionalisme, Begini Cara SMP di Jember Peringati Sumpah Pemuda

Pelaksanaan pertandingan internal yang diselenggarakan oleh beberapa instansi yakni militer dan Polri perlu memenuhi syarat tertentu. Pelaksanaan sepak bola ini dapat berjalan karena sifatnya antar kampung bukan liga. “Pelaksanaan tournament yang dilakukan harus mendapatkan rekomendasi dari pihak kepolisian,” tuturnya.

Lanjut dia, untuk pembinaan terhadap usia muda terus dilakukan seperti seminar dan pelatihan dari provinsi. Untuk pengembangannya harus mengadakan turnamen-turnamen seperti liga pelajar. Melalui liga pelajar ini perlu dipersiapkan secara matang baik dari pihak sekolah maupun pelajarnya. Sedangkan saat ini permasalahan yang terjadi sekolah yang memiliki klub sepak bola sedikit.

“Jadi diharapkan perlu adanya kerja sama antara dinas pendidikan, dinas pemuda dan olahraga, serta PSSI untuk bisa mengadakan turnamen pelajar,” jelasnya.
Jember merupakan penghasil pesepak bola muda yang mulai diminati liga profesional. Untuk melihat potensi yang dimiliki ini PSSI melihat dari berbagai kompetisi ataupun seleksi di masing-masing sekolah. Dari sebuah kompetisi maka kita bisa melihat pemain yang bagus. “Jadi kalau tidak ada kompetisi tidak bisa melihat mana pemain yang bagus dan tidak,” ungkapnya.

Terkait permasalahan yang terjadi dalam dunia per­sepakbolaan saat ini. Menurut dia, perlu ada pengelolaan dari semua stakeholder tak hanya dari PSSI saja. Butuh kerja sama pemerintah, orang tua, serta kesehatan. Selain itu juga perlu ada evaluasi dari persepakbolaan seperti dari segi penonton, pemain, management, dan berbagai pihak yang terlibat. “Di mana orang bisa membangun sepak bola disitu kita bisa membangun negara,” tandasnya. (mg3/c1/nur/kox)