JEMBER, RADARJEMBER.ID – Para generasi milenial, sebagai generasi muda penerus bangsa haruslah mengerti kebijakan-kebijakan pemerintah dan yang melatarbelakanginya. Biasanya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah dibuat melalui proses politik panjang yang melibatkan fungsi legislatif dan yudikatif negara.
Proses panjang lahirnya kebijakan tersebut tentunya bisa menjadi wawasan baru bagi para remaja di Kabupaten Jember. Seperti halnya pelajar SMA Muhammadiyah 3 Jember Amalia Lillah yang berhasil bergabung dalam Parlemen Remaja 2021 yang merupakan salah satu program DPR RI. Pengenalan proses politik kepada generasi muda khususnya para pelajar menengah atas, bukan saja bisa dilakukan pemerintah pusat atau FPR RI saja. Di daerah juga bisa dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten mau pun DPRD Jember.
Untuk menjadi anggota Parlemen Remaja bukan sesuatu yang mudah bagi Amalia. Selain harus bersaing dengan ribuan pelajar lainnya, siswa kelas XII asal Desa Kamal, Kecamatan Arjasa ini harus membuat essay dan video yang dikerjakan secara mandiri. Karya Amalia selanjutnya dikirimkan secara daring dengan dukungan pihak sekolah. “Alhamdullilah lolos mewakili Jawa Timur dapil IV, judul essay-nya Bijak Menanggapi Siaran,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Jember.
Remaja yang bercita-cita kuliah di Fakultas HI UGM ini, mengungkapkan Parlemen Remaja yang bertemakan Remaja di Era Kebebasan Informasi: Siaran Berkualitas, Masyarakat Cerdas tersebut dilaksanakan dengan simulasi layaknya menjadi anggota DPR RI. Waktunya selama lima hari dan dilakukan dengan sistem daring karena kondisi pandemi yang terjadi saat ini.
Amalia berharap capaiannya bisa didukung oleh Pemerintah Kabupaten Jember, sehingga bisa menularkan apa yang sudah didapat ke teman-teman remaja yang lain. Nah, di Jember pendidikan politik sejak dini kiranya dapat dilakukan oleh Pemkab Jember mau pun DPRD Jember, sehingga para remaja memahami proses kebijakan pemerintah di daerah. “Agar mereka bisa melek tentang dunia politik, bahwa para remaja tidak selalu berprasangka buruk terhadap politik,” tandasnya.
Jurnalis : Eka Rusdiana
Redaktur : Nur Hariri
Fotografer :
Design : Tri Joko Santoso