JEMBER, RADARJEMBER.ID-Kebun Silosanen masuk di dalam wilayah Kecamatan Silo terletak di sisi paling timur, sekitar 25 km dari ibu kota Kabupaten Jember. Berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Banyuwangi di sebelah timur, Kecamatan Tempurejo di sebelah selatan, Kecamatan Ledokombo di sebelah utara dan Kecamatan Mayang di sebelah barat. Topografi kebun berbukit-bukit atau bergunung dan berhawa sejuk dengan ketinggian rata-rata antara 600 hingga 750 meter di atas permukaan laut (mdpl)
Kebun Silosanen menyajikan keindahan alam perbukitan dengan perpaduan kehidupan pertanian agraris khusus Kebun Kopi Robusta sejak masa kolonial. Beberapa sungai melintasi wilayah ini, antara lain Sungai Merawan, Sungai Curah Mas, Sungai Garahan, dan Sungai Gila. Topografi Kebun Silosanen dan Desa Mulyorejo pada ketinggian 750 mdpl ini membuat wilayah ini sangat cocok ditanami kopi. “Terbukti bahwa dari Sembilan desa yang ada di Kecamatan Silo, Desa Mulyorejo merupakan wilayah penghasil kopi terbanyak,” ujar Manajer Kebun Silosanen Khubul Wathoni Ahsanin Taqwin.
Pada awalnya Desa Mulyorejo merupakan sebuah dusun yang berada di wilayah Desa Pace. Desa ini memiliki wilayah administratif yang luas dengan sumber daya alam yang kaya dan berpotensi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Kelebihannya adalah dari hasil produksi kopi robusta dengan jumlah produksi yang bermutu tinggi dari sembilan desa yang ada di Kecamatan Silo. Dusun-dusun di Desa Mulyorejo aktif menanam kopi: Dusun Baban Timur dengan luas kebun lebih kurang 400-an hektare, panen mencapai lebih kurang 200 ton, harga jual rata-rata Rp 18.000 – Rp 25.000 per kilogram, Baban Barat dengan luas perkebunan kopi lebih kurang 500 ha. Hasilnya sekitar 250 ton. Baban Tengah luas kebun kopi mencapai lebih kurang 400 ha dengan hasil 120-an ton. Batuampar luas kebun kopi lebih kurang 212 ha, hasilnya lebih kurang 53 ton. “Untuk Kebun Silosanen yang dikelola PTPN XII produksi tahun 2021 mencapai lebih kurang 280 ton,” tutur Khubul.
Jenis tanaman kopi di Desa Mulyorejo yaitu jenis kopi Robusta sampai sekarang. Mayoritas penduduk desanya mempunyai lahan perkebunan kopi dengan luas yang bervariasi, mulai dari luas tanah 0,5 – 15 ha.
Jurnalis : Eka Rusdiana
Redaktur : Nur Hariri
Fotografer :
Design : Tri Joko Santoso