JEMBER, RADARJEMBER.ID – keberhasilan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dalam mengawal para petani di Indoensia khususnya di Kabupaten Jember harus diacungi jempol. Potensi hasil pertanian para anggotanya pun mampu memasok kebutuhan nasional. Salah satunya komoditas jagung yang mampu diproduksi oleh petani HKTI di Jember kurang lebih 20 ribuan ton pipil. ”Itu dari 2.746 hektar lahan Jagung milik anggota sebanyak 47 kelompok binaan HKTI Kabupaten Jember,” ujar Ketua HKTI Jember Jumantoro. Potensi panennya di setiap wilayah di Jember berbeda, untuk di daerah selatan sekitar 8 – 10 ton pipil per hektare, sedangkan di wilayah utara Jember kurang lebih 4- 5 ton setiap hektarnya.
Salah satu komoditas lain dari petani HKTI adalah Pepaya California yang cukup menjanjikan potensinya untuk meningkatkan penghasilan petaninya. “Untuk pepaya ada lima hektare milik petani binaan HKTI Jember,” tuturnya kepada Jawa Pos Radar Jember. Jumantoro menjelaskan komoditas pepaya tersebut bisa menghasilkan empat ton per hektare untuk setiap kali panen dengan rentang waktu 10 harian. Dengan kata lain setiap bulannya para petani pepaya akan bisa panen 12 ton per hektare.
Sekretaris HKTI Jember Hendro Saputro juga berharap ada sentuhan dari pemerintah dalam menjembatani kemitraan antara kelompok petani dengan perusahaan agroindustri. “Sehingga petani mendapat kepastian harga dan terjadi corporate farming yang sesuai dengan harapan Presiden Jokowi,” ujarnya.
Harapannya HKTI yang berperan sebagai bridging institution yang menjembatani kepentingan petani dengan pemerintah sehingga ke depan petani bisa lebih sejahtera melalui program-program pemerintah dan juga mendidik kemandirian petani agar lebih berdaya saing. “Sudah saatnya petani bersatu dalam wadah perjuangan yaitu HKTI untuk bersama-sama supaya petani makmur, Indonesia Jaya,” pungkas Hendro.
Jurnalis : Eka Rusdiana
Redaktur : Nur Hariri
Fotografer : Tri Joko Santos
Design : Tri Joko Santoso