JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan tidak menghentikan kreativitas Pemdes Jombang dan warganya dalam berwirausaha. Di tengah situasi yang cukup sulit, mampu membuka peluang usaha yang bisa dimanfaatkan bersama di rumah masing-masing. Salah satunya dengan budidaya ikan Nila. “Konsepnya satu rumah satu kolam terpal dengan sistem bioflok,” tutur Kades Jombang Sugeng Sutrisno.
Program potensi desa yang digagas oleh Sugeng mendapat dukungan dari Bank BRI Unit Desa Jombang. “Kami memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bunganya sangat rendah dan pembayarannya saat panen ikan Nila yang dikelola oleh warga,” jelasnya. Sugeng mengungkapkan bahwa budidaya Nila yang melibatkan warganya menargetkan panen kurang lebih 200 kilogram per kolam dengan estimasi kematian 5 persen dari 700 ekor bibit. Dari 20 kolam yang ada dan dengan harga per kilogram Nila, Rp 23 ribu, maka ada potensi omzet Rp 90 jutaan saat panen nanti.
Selain itu, program ini mendapatkan dukungan dari PT Timur Mandiri Akuakultur (TMA) yang berperan sebagai pendamping teknis dan penyuplai sarana dan prasarananya. “Untuk penyediaan kolam terpal, aerator, bibit, pakan, hingga pemasarannya dibantu oleh PT TMA,” ujarnya.
Sugeng berharap program budidaya Nila di Desa Jombang dapat berhasil dan bisa memulihkan perekonomian warga di desanya. “Dampaknya sangat positif, warga kini lebih semangat menggerakkan roda ekonomi di Jombang,” tandasnya.
Jurnalis : Eka Rusdiana
Redaktur : Nur Hariri
Fotografer :
Design : Tri Joko Santoso