Teliti Pembungkus Makanan dari Batang Pisang MTsN 7 Jember Ikuti MYRES

KIR MTsN 7 Jember Wakili Jatim dalam Madrasah Young Researchers Supercamp

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Menjadi Madrasah yang unggul secara akademik maupun non akademik adalah suatu tujuan yang ingin dicapai oleh setiap satuan pendidikan. Dalam hal ini langkah yang harus dilakukan sekolah harus mempunyai program-program inovatif yang jelas dan terukur untuk setiap potensi yang dikembangkan. Untuk keberhasilan pelaksanaannya, kolaborasi setiap elemen yang ada di madrasah sangat diperlukan.

Seperti halnya dengan Tim Karya Ilmiah Remaja (KIR) Madrasah Young Researchers Supercamp (MYRES) ikon baru dari MTsN 7 Jember yang dibentuk atas inisiatif dari Kepala MTsN 7 Jember Nur Aliyah SPd MPd. Tim KIR MYRES ini dibagi menjadi tiga kelompok. “Sains, Agama, dan Humaniora atau IPS,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Jember.

Nur Aliyah juga mengungkapkan bahwa ide pembentukan tim KIR tersebut bertujuan sebagai branding yang diunggulkan oleh MTsN 7 Jember. Madrasah negeri yang memiliki lebih dari 800 siswa ini sangatlah potensial untuk mencetak generasi-generasi yang berprestasi. “Melihat SDM guru dan siswa  MTsN 7 Jember memiliki kompetensi yang bagus dan semangat kinerja yang luar biasa. Etos kerjanya juga tinggi,” tuturnya.

Hal itu terbukti dengan keberhasilan tim sains KIR madrasah ini yang berhasil lolos tahap I dalam lomba MYRES tingkat nasional pada Agustus lalu. Tercatat 7.700 peserta dari berbagai madrasah di Indonesia yang mengikuti ajang bergengsi ini. Dalam proses seleksinya diambil 50 peserta yang berhak lolos tahap I.

Pada ajang lomba ini masing-masing tim KIR MTsN 7 mengirimkan beberapa karyanya untuk diseleksi. Tim Agama mengirim dua proposal, dan tim Humaniora atau IPS satu proposal, sedangkan tim Sains mengirimkan tiga proposal. Salah satu proposal yang dikirimkan oleh tim sains dengan judul Batang Pisang, Daun Serai, dan Kobot Jagung sebagai Bahan Pembuatan Kertas Pembungkus Makanan, berhasil lolos di tahap I. “Alhamdullilah berada di urutan ke-19 dan lolos tahap selanjutnya mewakili Jawa Timur,” ujar Nur Aliyah.

Perempuan kelahiran Rembang ini menjelaskan bahwa MYRES termasuk ajang lomba yang sangat berat karena melibatkan penelitian, pemikiran, dan analisa untuk memecahkan suatu permasalahan. “Tidak mudah dilakukan setiap orang. Di samping itu juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk penelitian. Sehingga dengan SDM yang unggul bisa sukses,” jelas Nur Aliyah. Prestasi ini pun dapat dijadikan sebagai best practice dan motivasi bagi para pendidik dan kepala madrasah lainnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran agar pembelajaran lebih interaktif, menarik, dan menyenangkan.

 

Jurnalis : Diana
Redaktur : Nur Hariri
Foto : Doc MTsN 7 Jember
Design : Tri Joko Santoso