JEMBER, RADARJEMBER.ID – Program Santripreneur 2021 mengundang Perusahaan Startup Rantai Pakan Jember sebagai salah satu pembicara dalam program workshop teknikal. Rantai Pakan yang berbasis di Jember tersebut memberikan penjelasan mengenai pemanfaatan limbah kelapa sawit untuk beternak maggot atau black soldier fly (bsf).
Acara secara daring pada Sabtu 4 September kemarin, sasaran program Santripreneur kali ini adalah salah satu pondok pesantren di Riau yang memiliki keterkaitan dengan kelapa sawit. Perwakilan Rantai Pakan, Muhammad Ghofur menjelaskan, tentang potensi besar budidaya maggot di lingkungan pesantren. “Selain dapat membantu mengurangi limbah organik, keuntungan ekonomi yang didapat juga cukup besar,” katanya.
Maggot atay black soldier fly sendiri merupakan larva dari lalat bsf. Hewan yang dikenal sebagai lalat bersih ini ketika dalam fase lalat hanya mampu bertahan hidup sekitar tujuh hari, sehingga perlu manajemen yang tepat untuk membudidayakannya. “Maggot salah satu pengurai limbah organik paling efektif karena dapat memproses lebih dari 10 kali beban tubuhnya. Satu kilogram maggot BSF dapat mengurai hingga 10 kilogram limbah organik dengan cepat,” terangnya.
Larva dari lalat bsf atau maggot juga jadi alternatif pakan yang lebih murah, mempercepat pertumbuhan, hingga meningkatkan hasil panen bagi peternak ikan. Hasyim, salah satu pendiri Rantai Pakan, bercerita bahwa pesantren merupakan lingkungan yang sangat tepat untuk budidaya maggot. “Limbah dapur yang dihasilkan pesantren setiap hari jumlahnya cukup besar, belum termasuk limbah organik di sekitar lingkungan pesantren,” pungkasnya.
Jurnalis : Diana
Redaktur : Dwi Siswanto
Design : Tri Joko Santoso