Budi Daya Lele Organik, Berdayakan Tetangga

JEMBER, RADARJEMBER.ID – LELE menjadi komoditas yang sedang naik daun. Permintaan akan jenis ikan ini cukup banyak. Baik untuk kebutuhan warung-warung kecil maupun usaha katering. Selain itu, ikan lele juga banyak dimanfaatkan untuk olahan aneka produk. Seperti kerupuk hingga abon. Karena itu, tak heran jika banyak orang ramai-ramai melakukan budi daya lele.

Fathur Rozi merupakan salah satu pembudi daya lele. Laki-laki yang selama ini menekuni dunia perfilman ini kepincut berwirausaha lele sejak pandemi melanda. Kini, Fathur telah memiliki enam kolam dengan 20 ribu ekor lele. Namun, cara budi dayanya berbeda. Dia mengembangkan lele organik.

Fathur membikin suplemen organik dari sayur-sayuran. Seperti daun pepaya dan sisa-sisa sayuran rumah tangga. Suplemen ini bentuknya cair. Nantinya, suplemen tersebut dicampur dengan konsentrat atau pakan lele buatan.

Kendati ikan lele milik Fathur sumber makanannya hanya dari konsentrat dan suplemen, namun pertumbuhannya cukup cepat. Setiap dua minggu sekali, Fathur bisa memanen hasil ternaknya secara bergantian dari kolam satu ke kolam lainnya. Selain itu, air kolam miliknya juga berwarna merah. Tidak seperti air kolam lele pada umumnya yang berwarna hijau. “Itu efek dari suplemen,” kata pemuda yang beralamat di Desa Glagahwero, Kecamatan Panti, tersebut.

Hasil panen lelenya ia pasarkan dengan konsep pemberdayaan. Yakni dengan melibatkan tetangga di lingkungannya yang membutuhkan pekerjaan. “Nanti orang-orang yang menjual lelenya. Bisa dibawa ke pasar atau lainnya. Kalau ada sisa, ya, dikembalikan,” ungkapnya.

Melalui usaha ini, Fathur berharap dapat menjadi inovasi bagi peternak lele untuk mempercepat masa produksinya. Selain itu, ia juga berharap akan lebih banyak lagi orang yang terbantu dengan sistem penjualan dengan model pemberdayaan tetangga tersebut.

Reporter : Dian Cahyani/Radar Jember

Fotografer : Delfi Nihayah/Radar Jember

Editor : Mahrus Sholih/Radar Jember