24 C
Jember
Thursday, 1 June 2023

Dua Jenis Jangkrik yang Diminati Orang Bali

Mobile_AP_Rectangle 1

KAWANGREJO, Radar Jember – Jangkrik merupakan serangga yang berkerabat dekat dengan belalang. Memiliki tubuh kecil silindris, kepala hampir bulat, dan warnanya cokelat kehitaman. Jangkrik adalah omnivora, dikenal dengan suaranya yang khas, yang dihasilkan oleh cengkerik jantan. Siapa sangka, jangkrik bisa membuat dapur tetap ngebul, karena mendatangkan cuan.

BACA JUGA : Mengenal Desa Modern Berbasis Digital di Desa BRILiaN Mijen Kudus

Apalagi, jangkrik sering dianggap sebagai hama bagi manusia, terutama bagi petani. Hal itu karena jangkrik dapat merugikan bagi petani dengan memakan tumbuhan yang ditanam. Tetapi, anggapan tersebut tidak berlaku bagi Riski Ferdiansyah, 32, yang membudidayakan jangkrik di Desa Kawangrejo, Kecamatan Mumbulsari. “Bahwa dengan budi daya jangkrik dapat menjadi ladang pendapatan tambahan bagi saya,” ujarnya, Minggu (26/3).

Mobile_AP_Rectangle 2

Dia memulai budi daya jangkrik sejak tujuh tahun yang lalu. “Keuntungan yang dapat diraup dari budi daya jangkrik cukup menjanjikan,” katanya.

Proses budi daya jangkrik dimulai dari telur sampai jangkrik tersebut dewasa dan siap untuk dipanen. “Proses perawatannya yaitu dengan memberikan makanan yang berupa sentrat atau pepaya sebanyak 2-3 kali sehari, dan kadang jangkrik harus tetap hangat,” ujar dia.

- Advertisement -

KAWANGREJO, Radar Jember – Jangkrik merupakan serangga yang berkerabat dekat dengan belalang. Memiliki tubuh kecil silindris, kepala hampir bulat, dan warnanya cokelat kehitaman. Jangkrik adalah omnivora, dikenal dengan suaranya yang khas, yang dihasilkan oleh cengkerik jantan. Siapa sangka, jangkrik bisa membuat dapur tetap ngebul, karena mendatangkan cuan.

BACA JUGA : Mengenal Desa Modern Berbasis Digital di Desa BRILiaN Mijen Kudus

Apalagi, jangkrik sering dianggap sebagai hama bagi manusia, terutama bagi petani. Hal itu karena jangkrik dapat merugikan bagi petani dengan memakan tumbuhan yang ditanam. Tetapi, anggapan tersebut tidak berlaku bagi Riski Ferdiansyah, 32, yang membudidayakan jangkrik di Desa Kawangrejo, Kecamatan Mumbulsari. “Bahwa dengan budi daya jangkrik dapat menjadi ladang pendapatan tambahan bagi saya,” ujarnya, Minggu (26/3).

Dia memulai budi daya jangkrik sejak tujuh tahun yang lalu. “Keuntungan yang dapat diraup dari budi daya jangkrik cukup menjanjikan,” katanya.

Proses budi daya jangkrik dimulai dari telur sampai jangkrik tersebut dewasa dan siap untuk dipanen. “Proses perawatannya yaitu dengan memberikan makanan yang berupa sentrat atau pepaya sebanyak 2-3 kali sehari, dan kadang jangkrik harus tetap hangat,” ujar dia.

KAWANGREJO, Radar Jember – Jangkrik merupakan serangga yang berkerabat dekat dengan belalang. Memiliki tubuh kecil silindris, kepala hampir bulat, dan warnanya cokelat kehitaman. Jangkrik adalah omnivora, dikenal dengan suaranya yang khas, yang dihasilkan oleh cengkerik jantan. Siapa sangka, jangkrik bisa membuat dapur tetap ngebul, karena mendatangkan cuan.

BACA JUGA : Mengenal Desa Modern Berbasis Digital di Desa BRILiaN Mijen Kudus

Apalagi, jangkrik sering dianggap sebagai hama bagi manusia, terutama bagi petani. Hal itu karena jangkrik dapat merugikan bagi petani dengan memakan tumbuhan yang ditanam. Tetapi, anggapan tersebut tidak berlaku bagi Riski Ferdiansyah, 32, yang membudidayakan jangkrik di Desa Kawangrejo, Kecamatan Mumbulsari. “Bahwa dengan budi daya jangkrik dapat menjadi ladang pendapatan tambahan bagi saya,” ujarnya, Minggu (26/3).

Dia memulai budi daya jangkrik sejak tujuh tahun yang lalu. “Keuntungan yang dapat diraup dari budi daya jangkrik cukup menjanjikan,” katanya.

Proses budi daya jangkrik dimulai dari telur sampai jangkrik tersebut dewasa dan siap untuk dipanen. “Proses perawatannya yaitu dengan memberikan makanan yang berupa sentrat atau pepaya sebanyak 2-3 kali sehari, dan kadang jangkrik harus tetap hangat,” ujar dia.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca