Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER KIDUL, Radar Jember – Pengelolaan tata ruang usaha atas Pasar Induk Jember perlu ditertibkan lagi. Ada sejumlah pedagang di Pasar Tanjung, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, yang mulai merasakan kesenjangan. Itu terjadi karena dagangan di lantai dua pasar tersebut sepi. Salah satu faktornya karena banyaknya pedagang yang melapak di trotoar atau pinggir jalan.
BACA JUGA : Operasi Pasar Tidak Efektif Dalam Menekan Inflasi di Jember
Nuriyah Indrawati, pedagang sayur yang menempati stan di lantai dua, mengeluhkan merosotnya pembeli. Hal itu disebabkan para pedagang kaki lima (PKL) yang dominan berjualan di trotoar.
Mobile_AP_Rectangle 2
Sementara itu, Indrawati menceritakan, dia dan pedagang lain juga dibebani retribusi. “Kami di sini kan sama-sama seorang pedagang pasar dengan yang di emperan sana. Di sana itu rame sekali tiap harinya. Tapi, kenapa yang di lantai atas sini malah sepi pembeli. Padahal tiap bulannya saya diwajibkan bayar uang kios sebesar Rp 176 ribu per bulannya,” ucapnya.
- Advertisement -
JEMBER KIDUL, Radar Jember – Pengelolaan tata ruang usaha atas Pasar Induk Jember perlu ditertibkan lagi. Ada sejumlah pedagang di Pasar Tanjung, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, yang mulai merasakan kesenjangan. Itu terjadi karena dagangan di lantai dua pasar tersebut sepi. Salah satu faktornya karena banyaknya pedagang yang melapak di trotoar atau pinggir jalan.
BACA JUGA : Operasi Pasar Tidak Efektif Dalam Menekan Inflasi di Jember
Nuriyah Indrawati, pedagang sayur yang menempati stan di lantai dua, mengeluhkan merosotnya pembeli. Hal itu disebabkan para pedagang kaki lima (PKL) yang dominan berjualan di trotoar.
Sementara itu, Indrawati menceritakan, dia dan pedagang lain juga dibebani retribusi. “Kami di sini kan sama-sama seorang pedagang pasar dengan yang di emperan sana. Di sana itu rame sekali tiap harinya. Tapi, kenapa yang di lantai atas sini malah sepi pembeli. Padahal tiap bulannya saya diwajibkan bayar uang kios sebesar Rp 176 ribu per bulannya,” ucapnya.
JEMBER KIDUL, Radar Jember – Pengelolaan tata ruang usaha atas Pasar Induk Jember perlu ditertibkan lagi. Ada sejumlah pedagang di Pasar Tanjung, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, yang mulai merasakan kesenjangan. Itu terjadi karena dagangan di lantai dua pasar tersebut sepi. Salah satu faktornya karena banyaknya pedagang yang melapak di trotoar atau pinggir jalan.
BACA JUGA : Operasi Pasar Tidak Efektif Dalam Menekan Inflasi di Jember
Nuriyah Indrawati, pedagang sayur yang menempati stan di lantai dua, mengeluhkan merosotnya pembeli. Hal itu disebabkan para pedagang kaki lima (PKL) yang dominan berjualan di trotoar.
Sementara itu, Indrawati menceritakan, dia dan pedagang lain juga dibebani retribusi. “Kami di sini kan sama-sama seorang pedagang pasar dengan yang di emperan sana. Di sana itu rame sekali tiap harinya. Tapi, kenapa yang di lantai atas sini malah sepi pembeli. Padahal tiap bulannya saya diwajibkan bayar uang kios sebesar Rp 176 ribu per bulannya,” ucapnya.