Mobile_AP_Rectangle 1
PATRANG, Radar Jember – Pengangguran pada tahun 2023 di wilayah Jember diperkirakan akan terus menurun. Itu dilihat dari data Badan Statistik Pusat (BPS) Jember selama beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA : Pria di Jember Cabuli Gadis 14 Tahun di Pinggir Sungai, Pelaku Tertangkap
Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Jember Endang Widyarti menyampaikan, angka pengangguran di wilayah Jember per tahun telah turun. Sejak 2020 sampai 2022 mengalami fluktuasi angka pengangguran. Bahkan, pada tahun 2022 turun dibanding sebelum-sebelumnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Endang menyampaikan, tingkat pengangguran Jember pada tahun 2020 sempat membengkak akibat Covid-19. Pada awal pandemi korona, angka statistik pengangguran tembus 5,12 persen. Selanjutnya, pada masa pemulihan tahun 2021 angka pengangguran naik menjadi 5,44 persen.
Namun, dengan berjalannya waktu perekonomian di Jember mulai bangkit dan stabil. Pada tahun 2022 pengangguran di Jember menurun. Dari angka 5,44 persen di tahun 2021, turun menjadi 4,06 persen. Hal ini menjadi angin segar bagi warga yang sempat terdampak Covid-19, karena mereka bisa bekerja lagi secara normal.
Endang menjelaskan, data tersebut diperoleh secara statistik berdasar sejumlah instrumen. “Kami hanya dapat memastikan data secara statistik. Kalau secara lapangannya kami belum bisa memastikan secara konkret. Sebab, perlu proses yang panjang serta wilayah Jember luas.” ulasnya.
- Advertisement -
PATRANG, Radar Jember – Pengangguran pada tahun 2023 di wilayah Jember diperkirakan akan terus menurun. Itu dilihat dari data Badan Statistik Pusat (BPS) Jember selama beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA : Pria di Jember Cabuli Gadis 14 Tahun di Pinggir Sungai, Pelaku Tertangkap
Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Jember Endang Widyarti menyampaikan, angka pengangguran di wilayah Jember per tahun telah turun. Sejak 2020 sampai 2022 mengalami fluktuasi angka pengangguran. Bahkan, pada tahun 2022 turun dibanding sebelum-sebelumnya.
Endang menyampaikan, tingkat pengangguran Jember pada tahun 2020 sempat membengkak akibat Covid-19. Pada awal pandemi korona, angka statistik pengangguran tembus 5,12 persen. Selanjutnya, pada masa pemulihan tahun 2021 angka pengangguran naik menjadi 5,44 persen.
Namun, dengan berjalannya waktu perekonomian di Jember mulai bangkit dan stabil. Pada tahun 2022 pengangguran di Jember menurun. Dari angka 5,44 persen di tahun 2021, turun menjadi 4,06 persen. Hal ini menjadi angin segar bagi warga yang sempat terdampak Covid-19, karena mereka bisa bekerja lagi secara normal.
Endang menjelaskan, data tersebut diperoleh secara statistik berdasar sejumlah instrumen. “Kami hanya dapat memastikan data secara statistik. Kalau secara lapangannya kami belum bisa memastikan secara konkret. Sebab, perlu proses yang panjang serta wilayah Jember luas.” ulasnya.
PATRANG, Radar Jember – Pengangguran pada tahun 2023 di wilayah Jember diperkirakan akan terus menurun. Itu dilihat dari data Badan Statistik Pusat (BPS) Jember selama beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA : Pria di Jember Cabuli Gadis 14 Tahun di Pinggir Sungai, Pelaku Tertangkap
Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Jember Endang Widyarti menyampaikan, angka pengangguran di wilayah Jember per tahun telah turun. Sejak 2020 sampai 2022 mengalami fluktuasi angka pengangguran. Bahkan, pada tahun 2022 turun dibanding sebelum-sebelumnya.
Endang menyampaikan, tingkat pengangguran Jember pada tahun 2020 sempat membengkak akibat Covid-19. Pada awal pandemi korona, angka statistik pengangguran tembus 5,12 persen. Selanjutnya, pada masa pemulihan tahun 2021 angka pengangguran naik menjadi 5,44 persen.
Namun, dengan berjalannya waktu perekonomian di Jember mulai bangkit dan stabil. Pada tahun 2022 pengangguran di Jember menurun. Dari angka 5,44 persen di tahun 2021, turun menjadi 4,06 persen. Hal ini menjadi angin segar bagi warga yang sempat terdampak Covid-19, karena mereka bisa bekerja lagi secara normal.
Endang menjelaskan, data tersebut diperoleh secara statistik berdasar sejumlah instrumen. “Kami hanya dapat memastikan data secara statistik. Kalau secara lapangannya kami belum bisa memastikan secara konkret. Sebab, perlu proses yang panjang serta wilayah Jember luas.” ulasnya.