29.4 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Pasar Santri Jember, Pelopor Wisata UMKM Ramadan

Mobile_AP_Rectangle 1

KALIWATES, Radar Jember – Jember Pasar Santri akan menjadi gelaran tahunan pertama di Jember bahkan di Indonesia. Event tersebut tentu saja sebagai pelopor pembangkit kemandirian pesantren berbasis ekonomi syariah. Bahkan, acara tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Bupati Jember Hendy Siswanto berharap Pasar Santri yang digelar saat Ramadan bisa menjadi ajang wisata tahunan dan wadah kemandirian pesantren yang ada di Kabupaten Jember.
“Kegiatan yang dikemas dengan nuansa ekonomi kreatif ini diharapkan bisa menjadi ajang wisata di Indonesia yang dilaksanakan saat Ramadan dengan keunikan di aspek wisata halal,” katanya.

Dia mengatakan, Jember adalah kabupaten di Jatim yang memiliki jumlah pondok pesantren terbanyak. Sebab, berdasarkan data dari Kementerian Agama (Kemenag), tercatat di Jember ada 611 pesantren dengan jumlah santri yang bermukim 12.381 orang. “Hal itu tentu menjadi sumber daya luar biasa. Selain bisa menjadi pusat peradaban juga segmentasi yang berdaya secara ekonomi. Untuk itu, Pasar Santri hadir sebagai pelopor pembangkit kemandirian pesantren berbasis ekonomi syariah,” tuturnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pada kesempatan tersebut, Bupati Hendy, AHY, dan Emil Dardak menyempatkan mengunjungi beberapa stan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), bahkan juga sempat membeli produk hasil karya pesantren. “Ini jadi peluang bagi warga agar bisa menggerakkan kembali roda perekonomian. Dengan semakin dipromosikannya, maka masyarakat luas semakin mengenal produk Jember,” ujar AHY.

Sementara itu, ketua panitia sekaligus inisiator kegiatan Jember Pasar Santri Ramadan, Supianik, mengatakan, ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan itu. Di antaranya Pondok Pesantren Exhibition, Festival Takjil, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Kerajinan Muslim, Muslim Music Festival, Stakeholder Booth, Photospot, dan Hangout Place. “Tidak hanya itu, berbagai pelayanan gratis bagi masyarakat juga dihadirkan, yakni layanan administrasi kependudukan, layanan vaksinasi Covid-19, layanan perizinan, dan layanan digitalisasi UMKM,” katanya.

Dia berharap acara itu bisa dilaksanakan secara berkesinambungan dan menjadi kegiatan tahunan di Kabupaten Jember. Sebab, banyak produk dan program unggulan pesantren juga menjadi festival yang akan memberikan wawasan bahwa pondok pesantren juga menjadi pusat peradaban dan perekonomian syariah.

Dia menambahkan, kegiatan tersebut diikuti 60 peserta yang terdiri atas koperasi pondok pesantren dan para pelaku UMKM. Sehingga target pengunjung selama dua hari diharapkan bisa mencapai 20.000 orang, yang akan bertransaksi di sejumlah stan pameran dan pelaku usaha di sekitar alun-alun. “Target pengujung selama dua hari kegiatan sebanyak 20.000, yang tidak saja akan bertransaksi di stan-stan pameran, tapi juga transaksi di pelaku-pelaku usaha yang berada di sekitar Alun-Alun Jember. Seperti PKL-PKL yang memang telah berada di area ini setiap harinya,” katanya. (mg2/c2/dwi)

- Advertisement -

KALIWATES, Radar Jember – Jember Pasar Santri akan menjadi gelaran tahunan pertama di Jember bahkan di Indonesia. Event tersebut tentu saja sebagai pelopor pembangkit kemandirian pesantren berbasis ekonomi syariah. Bahkan, acara tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Bupati Jember Hendy Siswanto berharap Pasar Santri yang digelar saat Ramadan bisa menjadi ajang wisata tahunan dan wadah kemandirian pesantren yang ada di Kabupaten Jember.
“Kegiatan yang dikemas dengan nuansa ekonomi kreatif ini diharapkan bisa menjadi ajang wisata di Indonesia yang dilaksanakan saat Ramadan dengan keunikan di aspek wisata halal,” katanya.

Dia mengatakan, Jember adalah kabupaten di Jatim yang memiliki jumlah pondok pesantren terbanyak. Sebab, berdasarkan data dari Kementerian Agama (Kemenag), tercatat di Jember ada 611 pesantren dengan jumlah santri yang bermukim 12.381 orang. “Hal itu tentu menjadi sumber daya luar biasa. Selain bisa menjadi pusat peradaban juga segmentasi yang berdaya secara ekonomi. Untuk itu, Pasar Santri hadir sebagai pelopor pembangkit kemandirian pesantren berbasis ekonomi syariah,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Hendy, AHY, dan Emil Dardak menyempatkan mengunjungi beberapa stan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), bahkan juga sempat membeli produk hasil karya pesantren. “Ini jadi peluang bagi warga agar bisa menggerakkan kembali roda perekonomian. Dengan semakin dipromosikannya, maka masyarakat luas semakin mengenal produk Jember,” ujar AHY.

Sementara itu, ketua panitia sekaligus inisiator kegiatan Jember Pasar Santri Ramadan, Supianik, mengatakan, ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan itu. Di antaranya Pondok Pesantren Exhibition, Festival Takjil, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Kerajinan Muslim, Muslim Music Festival, Stakeholder Booth, Photospot, dan Hangout Place. “Tidak hanya itu, berbagai pelayanan gratis bagi masyarakat juga dihadirkan, yakni layanan administrasi kependudukan, layanan vaksinasi Covid-19, layanan perizinan, dan layanan digitalisasi UMKM,” katanya.

Dia berharap acara itu bisa dilaksanakan secara berkesinambungan dan menjadi kegiatan tahunan di Kabupaten Jember. Sebab, banyak produk dan program unggulan pesantren juga menjadi festival yang akan memberikan wawasan bahwa pondok pesantren juga menjadi pusat peradaban dan perekonomian syariah.

Dia menambahkan, kegiatan tersebut diikuti 60 peserta yang terdiri atas koperasi pondok pesantren dan para pelaku UMKM. Sehingga target pengunjung selama dua hari diharapkan bisa mencapai 20.000 orang, yang akan bertransaksi di sejumlah stan pameran dan pelaku usaha di sekitar alun-alun. “Target pengujung selama dua hari kegiatan sebanyak 20.000, yang tidak saja akan bertransaksi di stan-stan pameran, tapi juga transaksi di pelaku-pelaku usaha yang berada di sekitar Alun-Alun Jember. Seperti PKL-PKL yang memang telah berada di area ini setiap harinya,” katanya. (mg2/c2/dwi)

KALIWATES, Radar Jember – Jember Pasar Santri akan menjadi gelaran tahunan pertama di Jember bahkan di Indonesia. Event tersebut tentu saja sebagai pelopor pembangkit kemandirian pesantren berbasis ekonomi syariah. Bahkan, acara tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Bupati Jember Hendy Siswanto berharap Pasar Santri yang digelar saat Ramadan bisa menjadi ajang wisata tahunan dan wadah kemandirian pesantren yang ada di Kabupaten Jember.
“Kegiatan yang dikemas dengan nuansa ekonomi kreatif ini diharapkan bisa menjadi ajang wisata di Indonesia yang dilaksanakan saat Ramadan dengan keunikan di aspek wisata halal,” katanya.

Dia mengatakan, Jember adalah kabupaten di Jatim yang memiliki jumlah pondok pesantren terbanyak. Sebab, berdasarkan data dari Kementerian Agama (Kemenag), tercatat di Jember ada 611 pesantren dengan jumlah santri yang bermukim 12.381 orang. “Hal itu tentu menjadi sumber daya luar biasa. Selain bisa menjadi pusat peradaban juga segmentasi yang berdaya secara ekonomi. Untuk itu, Pasar Santri hadir sebagai pelopor pembangkit kemandirian pesantren berbasis ekonomi syariah,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Hendy, AHY, dan Emil Dardak menyempatkan mengunjungi beberapa stan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), bahkan juga sempat membeli produk hasil karya pesantren. “Ini jadi peluang bagi warga agar bisa menggerakkan kembali roda perekonomian. Dengan semakin dipromosikannya, maka masyarakat luas semakin mengenal produk Jember,” ujar AHY.

Sementara itu, ketua panitia sekaligus inisiator kegiatan Jember Pasar Santri Ramadan, Supianik, mengatakan, ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan itu. Di antaranya Pondok Pesantren Exhibition, Festival Takjil, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Kerajinan Muslim, Muslim Music Festival, Stakeholder Booth, Photospot, dan Hangout Place. “Tidak hanya itu, berbagai pelayanan gratis bagi masyarakat juga dihadirkan, yakni layanan administrasi kependudukan, layanan vaksinasi Covid-19, layanan perizinan, dan layanan digitalisasi UMKM,” katanya.

Dia berharap acara itu bisa dilaksanakan secara berkesinambungan dan menjadi kegiatan tahunan di Kabupaten Jember. Sebab, banyak produk dan program unggulan pesantren juga menjadi festival yang akan memberikan wawasan bahwa pondok pesantren juga menjadi pusat peradaban dan perekonomian syariah.

Dia menambahkan, kegiatan tersebut diikuti 60 peserta yang terdiri atas koperasi pondok pesantren dan para pelaku UMKM. Sehingga target pengunjung selama dua hari diharapkan bisa mencapai 20.000 orang, yang akan bertransaksi di sejumlah stan pameran dan pelaku usaha di sekitar alun-alun. “Target pengujung selama dua hari kegiatan sebanyak 20.000, yang tidak saja akan bertransaksi di stan-stan pameran, tapi juga transaksi di pelaku-pelaku usaha yang berada di sekitar Alun-Alun Jember. Seperti PKL-PKL yang memang telah berada di area ini setiap harinya,” katanya. (mg2/c2/dwi)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca