Mobile_AP_Rectangle 1
Pria yang mengaku asal Besuki, Situbondo, itu membeberkan, sebenarnya upaya untuk menawarkan agar warga bekerja di tambak itu sudah dilakukan. Bahkan, kata dia, upaya seperti itu juga dilakukan para pengelola tambak yang lain. “Mari saling menjaga kepercayaan saja. Kami di sini bukan sehari dua hari. Jadi, kalau ada apa-apa, silakan datang ke kami,” jelasnya.
Kini, aktivitas tambak di sekitar Dusun Jeni masih terus menuai pro kontra. Bahkan, ada warga yang juga mempersoalkan perizinan, pengolahan limbah, sampai kawasan sempadan yang dianggap merugikan warga setempat yang bekerja sebagai nelayan.
Mobile_AP_Rectangle 2
Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Mahrus Sholih
- Advertisement -
Pria yang mengaku asal Besuki, Situbondo, itu membeberkan, sebenarnya upaya untuk menawarkan agar warga bekerja di tambak itu sudah dilakukan. Bahkan, kata dia, upaya seperti itu juga dilakukan para pengelola tambak yang lain. “Mari saling menjaga kepercayaan saja. Kami di sini bukan sehari dua hari. Jadi, kalau ada apa-apa, silakan datang ke kami,” jelasnya.
Kini, aktivitas tambak di sekitar Dusun Jeni masih terus menuai pro kontra. Bahkan, ada warga yang juga mempersoalkan perizinan, pengolahan limbah, sampai kawasan sempadan yang dianggap merugikan warga setempat yang bekerja sebagai nelayan.
Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Mahrus Sholih
Pria yang mengaku asal Besuki, Situbondo, itu membeberkan, sebenarnya upaya untuk menawarkan agar warga bekerja di tambak itu sudah dilakukan. Bahkan, kata dia, upaya seperti itu juga dilakukan para pengelola tambak yang lain. “Mari saling menjaga kepercayaan saja. Kami di sini bukan sehari dua hari. Jadi, kalau ada apa-apa, silakan datang ke kami,” jelasnya.
Kini, aktivitas tambak di sekitar Dusun Jeni masih terus menuai pro kontra. Bahkan, ada warga yang juga mempersoalkan perizinan, pengolahan limbah, sampai kawasan sempadan yang dianggap merugikan warga setempat yang bekerja sebagai nelayan.
Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Mahrus Sholih