JEMBER, RADARJEMBER.ID – Warga di Dusun Sumberejo, Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, kembali mendesak pemerintah agar segera menutup kandang ayam yang ada di kampung mereka. Warga sudah geregetan karena aktivitas peternakan itu menimbulkan bau serta serbuan lalat. Apalagi, lokasi kandang berada di tengah perkampungan, sehingga keberadaannya cukup meresahkan.
Eko, warga setempat, mengaku, dampak peternakan itu tak hanya menimbulkan bau serta lalat saja. Namun, juga pencemaran lingkungan. Sebab, dia mengungkapkan, pemilik kandang seenaknya membuang bangkai ayam ke sungai di dusun setempat. “Dulu warga sudah melayangkan protes. Juga sempat ada mediasi. Bahkan, telah mengirim petisi yang berisi tanda tangan agar kandang tersebut ditutup, Namun, sampai saat ini belum terealisasi,” katanya.
Menurut dia, warga akan mengumpulkan tanda tangan kembali yang nantinya dikirimkan ke Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jember. Surat berisi penolakan operasional kandang ini menyusul surat yang telah dikirim sebelumnya ke DLH, beberapa waktu lalu. Eko khawatir, jika DLH lamban merespons tuntutan itu, warga akan bertindak sendiri dengan menutup paksa kandang tersebut.
Menurut Eko, warga sudah jengah dan kekesalan mereka memuncak. Sebab, saban hari warga harus melawan serbuan serangga yang dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit itu. “Sekarang kalau ada tamu, saya tidak berani menyuguhkan kopi. Karena belum lima menit, sudah banyak lalat yang masuk,” ucapnya.
Dia pun meminta Muspika Wuluhan atau DLH Jember segera turun ke lokasi untuk mengecek kembali aktivitas di kandang. Kata Eko, agar para pemangku kepentingan itu tahu seberapa besar dampak operasional kandang terhadap warga.
Plt Kepala DLH Jember Eko Heru Sunarso menuturkan, pihaknya akan segera menindaklanjuti aduan warga tersebut. Namun sebelum itu, pihaknya masih akan memeriksa dokumen penolakan yang telah dikirim oleh warga sebelumnya. Bahkan, dia juga berjanji bakal segera turun ke lokasi untuk mendengar langsung keluhan warga. “Saya masih belum menerima surat keluhan dari masyarakat Glundengan. Coba nanti saya tanyakan ke teman-teman yang membidangi. Selanjutnya, akan segera saya tindak lanjuti dan turun ke lapangan,” pungkasnya.
Jurnalis :
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Mahrus Sholih