Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER KIDUL, Radar Jember – Penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Tanjung Jember kini kembali semrawut. Terutama saat sore hari saat pedagang Pasar Tanjung mendirikan lapaknya di sekitaran jalan yang mengakibatkan kemacetan.
BACA JUGA :Â Jam Buka Tutup PKL Tak Berfungsi, Kios Pedagang Pasar Induk Terhalang
Pedagang Pasar Tanjung, terutama yang mempunyai lapak di sekitaran pinggir jalan, mengakibatkan pedagang yang memiliki ruko tertutup oleh PKL Pasar Tanjung di sore hari. Hal tersebut juga pernah kerap dilaporkan oleh beberapa pihak pemilik ruko kepada UPTD Pasar Tanjung, tetapi belum ada tindak lanjut.
Mobile_AP_Rectangle 2
Edi Purnomo, pemilik ruko sembako di Pasar Tanjung, menyampaikan, para pedagang sudah sering lapor, namun tetap saja PKL di Jalan dr Wahidin tidak tertib. “Kami dulu sempat melaporkan terkait ruko kami yang tertutup, tetapi belum ada respons sampai sekarang. Malahan pihak PKL juga dikenakan biaya retribusi pedagang yang secara tidak langsung membuat kami semakin tidak ada harapan lagi terkait penertiban tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, pantauan Jawa Pos Radar Jember, PKL di Jalan dr Wahidin sudah mulai membuka lapak pada pukul 13.00. Â Setiap harinya, para pedagang di pinggir jalan ini membayar retribusi sebesar Rp 6 ribu.
- Advertisement -
JEMBER KIDUL, Radar Jember – Penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Tanjung Jember kini kembali semrawut. Terutama saat sore hari saat pedagang Pasar Tanjung mendirikan lapaknya di sekitaran jalan yang mengakibatkan kemacetan.
BACA JUGA :Â Jam Buka Tutup PKL Tak Berfungsi, Kios Pedagang Pasar Induk Terhalang
Pedagang Pasar Tanjung, terutama yang mempunyai lapak di sekitaran pinggir jalan, mengakibatkan pedagang yang memiliki ruko tertutup oleh PKL Pasar Tanjung di sore hari. Hal tersebut juga pernah kerap dilaporkan oleh beberapa pihak pemilik ruko kepada UPTD Pasar Tanjung, tetapi belum ada tindak lanjut.
Edi Purnomo, pemilik ruko sembako di Pasar Tanjung, menyampaikan, para pedagang sudah sering lapor, namun tetap saja PKL di Jalan dr Wahidin tidak tertib. “Kami dulu sempat melaporkan terkait ruko kami yang tertutup, tetapi belum ada respons sampai sekarang. Malahan pihak PKL juga dikenakan biaya retribusi pedagang yang secara tidak langsung membuat kami semakin tidak ada harapan lagi terkait penertiban tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, pantauan Jawa Pos Radar Jember, PKL di Jalan dr Wahidin sudah mulai membuka lapak pada pukul 13.00. Â Setiap harinya, para pedagang di pinggir jalan ini membayar retribusi sebesar Rp 6 ribu.
JEMBER KIDUL, Radar Jember – Penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Tanjung Jember kini kembali semrawut. Terutama saat sore hari saat pedagang Pasar Tanjung mendirikan lapaknya di sekitaran jalan yang mengakibatkan kemacetan.
BACA JUGA :Â Jam Buka Tutup PKL Tak Berfungsi, Kios Pedagang Pasar Induk Terhalang
Pedagang Pasar Tanjung, terutama yang mempunyai lapak di sekitaran pinggir jalan, mengakibatkan pedagang yang memiliki ruko tertutup oleh PKL Pasar Tanjung di sore hari. Hal tersebut juga pernah kerap dilaporkan oleh beberapa pihak pemilik ruko kepada UPTD Pasar Tanjung, tetapi belum ada tindak lanjut.
Edi Purnomo, pemilik ruko sembako di Pasar Tanjung, menyampaikan, para pedagang sudah sering lapor, namun tetap saja PKL di Jalan dr Wahidin tidak tertib. “Kami dulu sempat melaporkan terkait ruko kami yang tertutup, tetapi belum ada respons sampai sekarang. Malahan pihak PKL juga dikenakan biaya retribusi pedagang yang secara tidak langsung membuat kami semakin tidak ada harapan lagi terkait penertiban tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, pantauan Jawa Pos Radar Jember, PKL di Jalan dr Wahidin sudah mulai membuka lapak pada pukul 13.00. Â Setiap harinya, para pedagang di pinggir jalan ini membayar retribusi sebesar Rp 6 ribu.