Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Salah satu alasan orang tertarik untuk memelihara ikan cupang ternyata bukan karena keindahan warnanya saja. Namun rupanya, juga ada makna filosofis yang bisa dipetik dari bentuk tubuh dan kehidupan ikan mungil tersebut. Apa itu?
Ahmad Ali Muhajirin, penghobi sekaligus peternak cupang di Perumahan Bumi Mangli Permai (BMP), Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, mengaku, ikan berpenampilan cantik itu tidak sekadar untuk melampiaskan hobi, tapi juga mengajarkan kepadanya tentang filosofi kehidupan.
“Cupang terlahir dari satu induk dan memiliki beragam warna. Ini sama dengan kehidupan manusia terkait keberagaman. Satu lagi, ikan cupang tidak merasa minder meski terlahir berbeda warna. Bahkan, berani bertarung untuk mempertahankan diri,” ungkapnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Hal senada disampaikan Muhamad Nofal, pedagang ikan cupang di Jember. Menurutnya, ada filosofi lain dari ikan tersebut. Dia merasakan sendiri dan kini ia terapkan dalam kehidupannya.
“Ikan cupang bukan tergolong ikan rakus. Dan ikan tersebut pandai memilah-milah makanan. Kita sebagai manusia bisa meniru hal itu. Jadi tidak boleh serakah,” kata Nofal.
Reporter:Winardyasto.
Fotografer:Winardyasto.
Editor: Mahrus Sholih
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Salah satu alasan orang tertarik untuk memelihara ikan cupang ternyata bukan karena keindahan warnanya saja. Namun rupanya, juga ada makna filosofis yang bisa dipetik dari bentuk tubuh dan kehidupan ikan mungil tersebut. Apa itu?
Ahmad Ali Muhajirin, penghobi sekaligus peternak cupang di Perumahan Bumi Mangli Permai (BMP), Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, mengaku, ikan berpenampilan cantik itu tidak sekadar untuk melampiaskan hobi, tapi juga mengajarkan kepadanya tentang filosofi kehidupan.
“Cupang terlahir dari satu induk dan memiliki beragam warna. Ini sama dengan kehidupan manusia terkait keberagaman. Satu lagi, ikan cupang tidak merasa minder meski terlahir berbeda warna. Bahkan, berani bertarung untuk mempertahankan diri,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Muhamad Nofal, pedagang ikan cupang di Jember. Menurutnya, ada filosofi lain dari ikan tersebut. Dia merasakan sendiri dan kini ia terapkan dalam kehidupannya.
“Ikan cupang bukan tergolong ikan rakus. Dan ikan tersebut pandai memilah-milah makanan. Kita sebagai manusia bisa meniru hal itu. Jadi tidak boleh serakah,” kata Nofal.
Reporter:Winardyasto.
Fotografer:Winardyasto.
Editor: Mahrus Sholih
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Salah satu alasan orang tertarik untuk memelihara ikan cupang ternyata bukan karena keindahan warnanya saja. Namun rupanya, juga ada makna filosofis yang bisa dipetik dari bentuk tubuh dan kehidupan ikan mungil tersebut. Apa itu?
Ahmad Ali Muhajirin, penghobi sekaligus peternak cupang di Perumahan Bumi Mangli Permai (BMP), Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, mengaku, ikan berpenampilan cantik itu tidak sekadar untuk melampiaskan hobi, tapi juga mengajarkan kepadanya tentang filosofi kehidupan.
“Cupang terlahir dari satu induk dan memiliki beragam warna. Ini sama dengan kehidupan manusia terkait keberagaman. Satu lagi, ikan cupang tidak merasa minder meski terlahir berbeda warna. Bahkan, berani bertarung untuk mempertahankan diri,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Muhamad Nofal, pedagang ikan cupang di Jember. Menurutnya, ada filosofi lain dari ikan tersebut. Dia merasakan sendiri dan kini ia terapkan dalam kehidupannya.
“Ikan cupang bukan tergolong ikan rakus. Dan ikan tersebut pandai memilah-milah makanan. Kita sebagai manusia bisa meniru hal itu. Jadi tidak boleh serakah,” kata Nofal.
Reporter:Winardyasto.
Fotografer:Winardyasto.
Editor: Mahrus Sholih