JEMBER, RADARJEMBER.ID – Selama Lebaran, periode 6-17 Mei, Stasiun Kereta Api Daerah Operasional (Daop) 9 Jember mengoperasikan kereta api jarak jauh dengan jumlah terbatas. Pembatasan itu tentu saja memengaruhi jumlah penumpang. Selain karena adanya larangan mudik, juga lantaran ada persyaratan khusus bagi calon penumpang kereta.
Plh Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 9 Jember Radhitya Mardika Putra mengungkapkan, jumlah penumpang merosot tajam. Sebelum pembatasan penumpang, rata-rata untuk Kereta Sritanjung adalah 256 orang. Setelah pembatasan, jumlahnya menurun hingga hanya belasan. Dia memprediksi, penurunan penumpang ini akan berlangsung hingga Idul Fitri selesai. “Dapat dipastikan, dengan adanya pembatasan ini, jumlahnya akan semakin merosot,” ungkap Radith.
Kendati ada penurunan jumlah penumpang, namun tren untuk pengiriman logistik melalui jalur kereta justru semakin padat. Bahkan, setiap harinya selalu mengalami peningkatan. Koordinator Logistik Kereta Api Daop 9 Jember Suwarto menjelaskan, selama ini pengiriman barang melalui jasa logistik masih ramai. Hal ini terlihat sejak pertengahan puasa lalu. “Sepekan awal puasa agak sepi. Lalu ada peningkatan pengiriman di minggu kedua. Kurang lebih 20-30 persen,” ungkapnya.
Peningkatan pengiriman banyak didominasi kendaraan bermotor. Bahkan, dalam sehari terdapat rata-rata 10 kendaraan yang dikirim. Jika bandingkan dengan tahun kemarin, jumlah pengiriman relatif sama. Terutama untuk pengiriman kendaraan bermotor. “Mungkin ini juga untuk mudik. Daripada dinaiki, mending dikirim,” tutur Suwarto.
Selain kendaraan, Suwarto membeberkan, peningkatan juga terjadi pada jenis parsel dan barang-barang retail. Peningkatan volume mulai terlihat pada pekan lalu. Mulai 3 Mei sampai 8 Mei. Volumenya relatif lebih tinggi dari minggu sebelumnya. Pada tanggal tersebut, rata-rata volumenya kurang lebih 1,5 ton per hari untuk barang naik dari Stasiun Jember. “Tahun ini lumayan banyak jika dibandingkan dengan tahun lalu,” ungkapnya.
Ia memprediksi, seusai Lebaran bakal ada lonjakan pengiriman logistik yang cukup tajam. Terlebih moda transportasi karena arus balik. Walau larangan mudik diberlakukan, namun tidak menutup kemungkinan pengiriman motor tetap akan meningkat. “Prediksinya, pengiriman moda transportasi akan meningkat,” pungkasnya.
Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Dwi Siswanto
Redaktur : Mahrus Sholih