24.1 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Gas Melon Mendadak Langka

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tingginya tingkat konsumsi masyarakat saat Lebaran membuat keberadaan tabung gas LPG tiga kilogram atau gas melon sempat langka di pasaran. Bahkan, harga jual terakhir sempat tembus hingga Rp 23-24 ribu per tabung. Melebihi harga normal hari-hari biasa yang hanya Rp 18-19 ribu per tabung.

Salah satunya dialami Syafi’i, distributor gas melon asal Kecamatan Balung. Sejak sebelum malam Idul Fitri, dirinya sudah kehabisan stok. Ia mengaku sehari sebelumnya memang memiliki stok gas melon. Namun, seketika ludes pada H-1 Lebaran. “Banyak orang butuh dan nyari,” timpalnya.

Para distributor lainnya juga mengaku, sejak stok gas melon mereka habis, kiriman dari pangkalan pemasok gas melon juga tersendat. Para warga pemilik toko pun mengeluhkan ketiadaan pasokan itu karena banyaknya warga yang menanyakan. “Mungkin mulai Minggu atau Senin (hari ini, Red), pasokan kembali normal,” imbuh Ani, salah seorang pemilik toko lainnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Ketua DPC Hiswana Migas Daerah Besuki (Jember, Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso) Soepratigto mengaku, antisipasi meningkatnya konsumsi masyarakat saat Lebaran itu sudah dilakukan. Salah satunya dengan penambahan pasokan.

Bahkan sejak awal Ramadan lalu pihaknya telah melakukan dropping gas melon tiap hari, hingga 31 Mei mendatang. “Selama bulan suci Ramadan sampai dengan 31 Mei mendatang kami tambah pasokan, extra dropping 100 persen,” aku Soepratigto.

Soepratigto menduga kelangkaan di lapangan dipicu adanya oknum nakal yang sengaja menimbun gas melon dan menjualnya kembali di atas harga eceran tertinggi. Pihaknya juga meminta masyarakat agar menyiasati kelangkaan dengan memilih tabung gas nonsubsidi atau gas pink 5,5 kilogram, atau tabung biru 12 kilogram.

 

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tingginya tingkat konsumsi masyarakat saat Lebaran membuat keberadaan tabung gas LPG tiga kilogram atau gas melon sempat langka di pasaran. Bahkan, harga jual terakhir sempat tembus hingga Rp 23-24 ribu per tabung. Melebihi harga normal hari-hari biasa yang hanya Rp 18-19 ribu per tabung.

Salah satunya dialami Syafi’i, distributor gas melon asal Kecamatan Balung. Sejak sebelum malam Idul Fitri, dirinya sudah kehabisan stok. Ia mengaku sehari sebelumnya memang memiliki stok gas melon. Namun, seketika ludes pada H-1 Lebaran. “Banyak orang butuh dan nyari,” timpalnya.

Para distributor lainnya juga mengaku, sejak stok gas melon mereka habis, kiriman dari pangkalan pemasok gas melon juga tersendat. Para warga pemilik toko pun mengeluhkan ketiadaan pasokan itu karena banyaknya warga yang menanyakan. “Mungkin mulai Minggu atau Senin (hari ini, Red), pasokan kembali normal,” imbuh Ani, salah seorang pemilik toko lainnya.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Ketua DPC Hiswana Migas Daerah Besuki (Jember, Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso) Soepratigto mengaku, antisipasi meningkatnya konsumsi masyarakat saat Lebaran itu sudah dilakukan. Salah satunya dengan penambahan pasokan.

Bahkan sejak awal Ramadan lalu pihaknya telah melakukan dropping gas melon tiap hari, hingga 31 Mei mendatang. “Selama bulan suci Ramadan sampai dengan 31 Mei mendatang kami tambah pasokan, extra dropping 100 persen,” aku Soepratigto.

Soepratigto menduga kelangkaan di lapangan dipicu adanya oknum nakal yang sengaja menimbun gas melon dan menjualnya kembali di atas harga eceran tertinggi. Pihaknya juga meminta masyarakat agar menyiasati kelangkaan dengan memilih tabung gas nonsubsidi atau gas pink 5,5 kilogram, atau tabung biru 12 kilogram.

 

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tingginya tingkat konsumsi masyarakat saat Lebaran membuat keberadaan tabung gas LPG tiga kilogram atau gas melon sempat langka di pasaran. Bahkan, harga jual terakhir sempat tembus hingga Rp 23-24 ribu per tabung. Melebihi harga normal hari-hari biasa yang hanya Rp 18-19 ribu per tabung.

Salah satunya dialami Syafi’i, distributor gas melon asal Kecamatan Balung. Sejak sebelum malam Idul Fitri, dirinya sudah kehabisan stok. Ia mengaku sehari sebelumnya memang memiliki stok gas melon. Namun, seketika ludes pada H-1 Lebaran. “Banyak orang butuh dan nyari,” timpalnya.

Para distributor lainnya juga mengaku, sejak stok gas melon mereka habis, kiriman dari pangkalan pemasok gas melon juga tersendat. Para warga pemilik toko pun mengeluhkan ketiadaan pasokan itu karena banyaknya warga yang menanyakan. “Mungkin mulai Minggu atau Senin (hari ini, Red), pasokan kembali normal,” imbuh Ani, salah seorang pemilik toko lainnya.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Ketua DPC Hiswana Migas Daerah Besuki (Jember, Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso) Soepratigto mengaku, antisipasi meningkatnya konsumsi masyarakat saat Lebaran itu sudah dilakukan. Salah satunya dengan penambahan pasokan.

Bahkan sejak awal Ramadan lalu pihaknya telah melakukan dropping gas melon tiap hari, hingga 31 Mei mendatang. “Selama bulan suci Ramadan sampai dengan 31 Mei mendatang kami tambah pasokan, extra dropping 100 persen,” aku Soepratigto.

Soepratigto menduga kelangkaan di lapangan dipicu adanya oknum nakal yang sengaja menimbun gas melon dan menjualnya kembali di atas harga eceran tertinggi. Pihaknya juga meminta masyarakat agar menyiasati kelangkaan dengan memilih tabung gas nonsubsidi atau gas pink 5,5 kilogram, atau tabung biru 12 kilogram.

 

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca