30.4 C
Jember
Saturday, 10 June 2023

Setelah Cabai, Giliran Daging Ayam

Harga Melonjak Gila-gilaan

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Setelah harga cabai keriting di pasaran tembus Rp 100 ribu lebih per kilogram, kini kenaikan juga disusul oleh harga daging ayam potong. Bahkan, harganya sempat menembus angka Rp 45 ribu per kilogram.

Sejumlah pedagang mengungkapkan, kenaikan daging ayam potong itu terjadi sepekan sebelum masuk bulan Ramadan lalu. Saat itu harganya dibanderol Rp 40-45 ribu per kilogram. “Baru Ramadan tahun ini harga daging ayam tembus Rp 45 ribu perkilonya,” ungkap Jufri, pedagang asal Tegalbesar di Pasar Tanjung.

Pria yang sudah belasan tahun berjualan daging ayam potong itu menambahkan, naiknya harga disebut-sebut karena minimnya pasokan dari peternak ayam. Namun, Jufri tak bisa memastikan penyebab melonjaknya harga daging ayam tersebut. “Hanya tahun ini kenaikannya tidak karuan. Padahal harga normal itu Rp 28-30 ribu per kilo,” imbuhnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Kendati begitu, saat ini ia sendiri menjual daging ayam potong Rp 36 ribu per kilogram. Harga itu menurutnya mengikuti pasokan dari pengepul ayam yang sudah mulai ramai. “Seperti ada permainan harga pasar gitu. Biasa lah. Namun, tahun ini terlalu tinggi naiknya,” imbuhnya.

Sementara itu, jenis daging ayam kampung masih terpantau di kisaran Rp 40-45 ribu per ekor dengan bobot sekitar enam ons. Pedagang pun berharap adanya kebijakan untuk menstabilkan harga di pasaran. “Kalau naiknya tidak normal, kasihan masyarakat yang punya usaha pakai ayam ini. Otomatis, mereka juga akan menaikkan harga jualnya,” timpal Zainal, pembeli di Pasar Tanjung, kemarin (16/4).

Para konsumen dan pedagang ini berharap adanya kebijakan untuk tetap menstabilkan harga komoditas di pasaran, termasuk ayam. Misalnya dengan menggelar operasi pasar atau mendatangkan pasokan daging ayam dari luar daerah. Sehingga mereka tetap bisa mencari keuntungan dari usaha ayam potong itu, ataupun komoditas bahan pokok lainnya.

 

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Mahrus Sholih

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Setelah harga cabai keriting di pasaran tembus Rp 100 ribu lebih per kilogram, kini kenaikan juga disusul oleh harga daging ayam potong. Bahkan, harganya sempat menembus angka Rp 45 ribu per kilogram.

Sejumlah pedagang mengungkapkan, kenaikan daging ayam potong itu terjadi sepekan sebelum masuk bulan Ramadan lalu. Saat itu harganya dibanderol Rp 40-45 ribu per kilogram. “Baru Ramadan tahun ini harga daging ayam tembus Rp 45 ribu perkilonya,” ungkap Jufri, pedagang asal Tegalbesar di Pasar Tanjung.

Pria yang sudah belasan tahun berjualan daging ayam potong itu menambahkan, naiknya harga disebut-sebut karena minimnya pasokan dari peternak ayam. Namun, Jufri tak bisa memastikan penyebab melonjaknya harga daging ayam tersebut. “Hanya tahun ini kenaikannya tidak karuan. Padahal harga normal itu Rp 28-30 ribu per kilo,” imbuhnya.

Kendati begitu, saat ini ia sendiri menjual daging ayam potong Rp 36 ribu per kilogram. Harga itu menurutnya mengikuti pasokan dari pengepul ayam yang sudah mulai ramai. “Seperti ada permainan harga pasar gitu. Biasa lah. Namun, tahun ini terlalu tinggi naiknya,” imbuhnya.

Sementara itu, jenis daging ayam kampung masih terpantau di kisaran Rp 40-45 ribu per ekor dengan bobot sekitar enam ons. Pedagang pun berharap adanya kebijakan untuk menstabilkan harga di pasaran. “Kalau naiknya tidak normal, kasihan masyarakat yang punya usaha pakai ayam ini. Otomatis, mereka juga akan menaikkan harga jualnya,” timpal Zainal, pembeli di Pasar Tanjung, kemarin (16/4).

Para konsumen dan pedagang ini berharap adanya kebijakan untuk tetap menstabilkan harga komoditas di pasaran, termasuk ayam. Misalnya dengan menggelar operasi pasar atau mendatangkan pasokan daging ayam dari luar daerah. Sehingga mereka tetap bisa mencari keuntungan dari usaha ayam potong itu, ataupun komoditas bahan pokok lainnya.

 

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Mahrus Sholih

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Setelah harga cabai keriting di pasaran tembus Rp 100 ribu lebih per kilogram, kini kenaikan juga disusul oleh harga daging ayam potong. Bahkan, harganya sempat menembus angka Rp 45 ribu per kilogram.

Sejumlah pedagang mengungkapkan, kenaikan daging ayam potong itu terjadi sepekan sebelum masuk bulan Ramadan lalu. Saat itu harganya dibanderol Rp 40-45 ribu per kilogram. “Baru Ramadan tahun ini harga daging ayam tembus Rp 45 ribu perkilonya,” ungkap Jufri, pedagang asal Tegalbesar di Pasar Tanjung.

Pria yang sudah belasan tahun berjualan daging ayam potong itu menambahkan, naiknya harga disebut-sebut karena minimnya pasokan dari peternak ayam. Namun, Jufri tak bisa memastikan penyebab melonjaknya harga daging ayam tersebut. “Hanya tahun ini kenaikannya tidak karuan. Padahal harga normal itu Rp 28-30 ribu per kilo,” imbuhnya.

Kendati begitu, saat ini ia sendiri menjual daging ayam potong Rp 36 ribu per kilogram. Harga itu menurutnya mengikuti pasokan dari pengepul ayam yang sudah mulai ramai. “Seperti ada permainan harga pasar gitu. Biasa lah. Namun, tahun ini terlalu tinggi naiknya,” imbuhnya.

Sementara itu, jenis daging ayam kampung masih terpantau di kisaran Rp 40-45 ribu per ekor dengan bobot sekitar enam ons. Pedagang pun berharap adanya kebijakan untuk menstabilkan harga di pasaran. “Kalau naiknya tidak normal, kasihan masyarakat yang punya usaha pakai ayam ini. Otomatis, mereka juga akan menaikkan harga jualnya,” timpal Zainal, pembeli di Pasar Tanjung, kemarin (16/4).

Para konsumen dan pedagang ini berharap adanya kebijakan untuk tetap menstabilkan harga komoditas di pasaran, termasuk ayam. Misalnya dengan menggelar operasi pasar atau mendatangkan pasokan daging ayam dari luar daerah. Sehingga mereka tetap bisa mencari keuntungan dari usaha ayam potong itu, ataupun komoditas bahan pokok lainnya.

 

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca