JEMBER, RADARJEMBER.ID – TAS jinjing berbahan daun pandan selama ini tampil polosan dan terkesan kurang menarik, sehingga sepi peminat. Namun, di tangan Gineka Puswati, kerajinan itu mulai naik pamor karena diberi sentuhan artistik. Bahkan, di masa pandemi ini, penjualannya tetap sama seperti sebelum korona.
Wanita kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, ini mengaku, ide mempercantik tas pandan itu muncul di kisaran 2018 lalu. Saat itu, perempuan yang kini menetap di Jember tersebut berpikir bagaimana bisa mendongkrak pemasaran tas agar lebih digemari oleh kaum hawa. Hasilnya, kini tas itu semakin diminati.
“Ketika tas pandan tampil beda karena lebih keren, kini kaum perempuan semakin tertarik untuk membeli. Pembelian sementara dilakukan lewat online, karena masih pandemi. Bahkan, tas pandan ini menarik perhatian orang dari luar pulau untuk membelinya,” ungkap Puswati.
Pengerjaan kerajinan tangan dari pandan ini, kata dia, memang tidaklah sulit. Puswati sendiri cukup mencari foto atau gambar yang diinginkan dari internet. Kemudian, ia cetak menggunakan kertas tisu, lantas ditempelkan di tas tersebut menggunakan lem.
“Seusai ditempel, lalu tas itu diwarnai menggunakan cat untuk melukis. Sedangkan gambar untuk hiasan tas bergantung pesanan. Tidak saja tas jinjing, ada pula tas keperluan pesta dan dompet,” jelasnya. Mengenai harga, dia menambahkan, cukup bervariasi bergantung motif. Dan yang jelas, harganya cukup terjangkau.
Rini Setiawati, warga Jalan Argopuro, Kecamatan Sumbersari, mengaku terkesan melihat tas pandan tersebut. Sebab, kerajinan dari dedaunan itu saat ini memiliki nilai lebih. Ia sendiri telah membeli tas tersebut dengan titip ke seorang temannya. Kebetulan Rini sendiri memiliki hobi mengoleksi tas wanita. “Lebih keren dan gaul. Jadi, cocok dipakai oleh perempuan segala usia. Bahkan kesan kuno tidak tampak walau dibikin dari pandan,” kata Rini.
Reporter : Winardyasto
Fotografer : Winardyasto
Editor : Mahrus Sholih