JEMBER, RADARJEMBER.ID – TAK sedikit tenaga pendidik, mulai dari guru hingga dosen, yang mengaku bosan mengajar secara daring. Namun, rupanya rasa suntuk di rumah dan keterbatasan ruang gerak itu justru membuat Hasan Basri, dosen yang juga guru di Kecamatan Mayang Jember, semakin kreatif. Dia memanfaatkan waktu luang tersebut untuk membuat kerajinan hingga laku dijual.
Ayah tiga anak ini membuat rak buku dan kursi kayu untuk mengisi waktunya saat berada di rumah. Di sela-sela waktu mengajar, dia mencoba berkreasi di halaman rumahnya dengan alat dan bahan seadanya. Karya yang dia buat lantaran rasa bosan itu justru menjelma menjadi pundi-pundi rupiah tanpa disengaja.
“Ini awalnya bikin kursi kayu untuk dipakai sendiri. Tak taruh di depan rumah. Ternyata banyak yang tanya harganya berapa. Dan beberapa sudah ada yang mulai pesan juga,” tutur lelaki yang akrab disapa Hasba ini.
Begitu pula dengan rak pohon atau rak buku berbentuk pohon bercabang yang terbuat dari kayu, juga banyak yang meminta untuk dibuatkan. Awalnya, dia hanya menggarap satu rak buku untuk dipakai anaknya sendiri. Rak tersebut beberapa kali difoto di media sosial (medsos) dan mendapat respons positif dari pengguna medsos.
“Sama anak saya di-posting, ternyata ada temannya yang pesan. Akhirnya sekalian saja saya jualan,” kata dosen Sekolah Tinggi Ilmu Agama Al-Qodiri (Staiqod) tersebut. Sejak itu, pemesanan mulai berdatangan dan penjualan terus berjalan hingga sekarang. Dibantu anaknya, kini usaha dadakan itu mulai diantar ke berbagai wilayah di Kabupaten Jember.
Pemesanan rak buku dan kursi buatan Hasba rupanya bisa dipesan secara mendadak. Dengan harga terjangkau dan desain sesuai keinginan, kursi dan rak buku tersebut dapat selesai dalam waktu dua hari, terhitung sejak hari pemesanan. “Bentuk, ukuran, warna, bisa request. Kalau diantar, ada ongkos kirimnya,” imbuhnya.
Banyaknya pesanan dari tetangga dan masyarakat sekitar membuat Hasba semakin bersemangat untuk berkreasi. Apalagi, di masa sulit seperti saat ini, dia ingin hasil kreasinya dapat membantu perekonomian keluarganya. “Lumayan buat penghasilan. Daripada menganggur, mending bikin kerajinan. Dan alhamdulillah, bisa sampai dapat uang dari hobi ini,” tuturnya.
Reporter : Delfi Nihayah
Fotografer : Delfi Nihayah
Editor : Mahrus Sholih