22.4 C
Jember
Wednesday, 31 May 2023

Awas Pupuk Phonska ‘Tembakan’ Banyak Beredar

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER KOTA – Phonska, salah satu pupuk yang disubsidi pemerintah. Sejumlah petani termasuk di Jember, sangat membutuhkan pupuk yang satu ini. Namun, petani harus berhati-hati, sebab ada pupuk bermerek mirip-mirip dengan Phonska.

Ketua Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) Jember, Jumantoro, menyebut bahwa petani semakin bingung, karena pupuk Phonska “tembakan” itu juga dijual di kios resmi pupuk bersubsidi. “Namanya Phoska. Jika tidak jeli, dikira Phonska,” katanya, Kamis (12/7) kemarin.

Seperti yang ditemukan di wilayah Kecamatan Panti. Pupuk Phonska dan yang dibuat mirip, dijual di kios resmi. Sehingga, tidak sedikit petani yang kecele karena desain karungnya dibuat menyerupai. “Dijualnya lebih murah,” tuturnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Kata Jumantoro, Phonska dijual per kuintal Rp 230 ribu. Sedangkan yang menyerupai hanya Rp 180 ribu hingga Rp 200 ribu per kuintal. “Ini yang membuat petani terkecoh,” imbuhnya.

Sejatinya, kata Jumantoro, pupuk merek Phonska bersubsidi sudah berganti desain. Diakuinya, desain yang baru lebih trendi dan nyatanya belum “ditembak” merek abal-abal. “Namun, karena banyak petani yang kurang info dan fanatik dengan merek lawas, akhirnya yang asli dikira palsu dan yang palsu dikira asli,” bebernya.

Pupuk Phonska yang baru kini tertulis produksi PT Pupuk Indonesia (Persero) Group. Selain dilengkapi kode SNI, juga ada nomor izin edar dan call center. Sementara yang lawas, masih diproduksi PT Petrokimia Gresik, dengan logo seekor kebo mas (berwarna kuning) dengan tulisan PG di bawahnya.

Sementara yang menyerupai, juga ada kebo mas-nya. Namun tidak semuanya satu ekor. Ada yang tiga ekor saling menghadap ke depan. Juga ada yang tiga ekor dengan seekor induk dan dua ekor anak kerbau yang sedang menyusu. Namun yang pasti, pupuk yang menyerupai itu di bawahnya tidak tertulis PG.

Selain itu, merek pupuk yang menyerupai itu tidak diproduksi perusahaan yang jelas. Bahkan bukan PT, Melainkan hanya CV. “Dibuat mirip, tetapi manfaatnya tidak mirip. Bahkan tidak jelas dan rawan merusak tanaman,” katanya.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Jember Budi Wicaksono mengakui, pupuk Phoska yang menyerupai Phonska banyak beredar di kios resmi. Termasuk di desa tempat dia tinggal. “Petani kuno banyak buta huruf. Rawan kena tipu,” aku politisi asal Desa Kemuningsari Lor, Panti tersebut.

Semakin rawan jika pupuk yang menyerupai Phonska itu dijual di kios resmi. Oleh karenanya, dia tegas, meminta supaya ada ketegasan dari distributor resmi pupuk bersubsidi. “Kiosnya ditanting (ditawarkan dengan tegas, Red), jika masih jual merek yang mirip-mirip pupuk subsidi, cabut saja status kios resminya,” tegasnya.

Selain itu, pemilik kios resmi harus rajin menginformasikan perbedaan pupuk Phonska dengan Phoska. Sebab, awam sulit membedakan. “Ada informasi lain beredar pupuk Phounska. Jelas itu bukan produk Pupuk Indonesia,” imbuhnya. (rul/c2/hdi)

- Advertisement -

JEMBER KOTA – Phonska, salah satu pupuk yang disubsidi pemerintah. Sejumlah petani termasuk di Jember, sangat membutuhkan pupuk yang satu ini. Namun, petani harus berhati-hati, sebab ada pupuk bermerek mirip-mirip dengan Phonska.

Ketua Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) Jember, Jumantoro, menyebut bahwa petani semakin bingung, karena pupuk Phonska “tembakan” itu juga dijual di kios resmi pupuk bersubsidi. “Namanya Phoska. Jika tidak jeli, dikira Phonska,” katanya, Kamis (12/7) kemarin.

Seperti yang ditemukan di wilayah Kecamatan Panti. Pupuk Phonska dan yang dibuat mirip, dijual di kios resmi. Sehingga, tidak sedikit petani yang kecele karena desain karungnya dibuat menyerupai. “Dijualnya lebih murah,” tuturnya.

Kata Jumantoro, Phonska dijual per kuintal Rp 230 ribu. Sedangkan yang menyerupai hanya Rp 180 ribu hingga Rp 200 ribu per kuintal. “Ini yang membuat petani terkecoh,” imbuhnya.

Sejatinya, kata Jumantoro, pupuk merek Phonska bersubsidi sudah berganti desain. Diakuinya, desain yang baru lebih trendi dan nyatanya belum “ditembak” merek abal-abal. “Namun, karena banyak petani yang kurang info dan fanatik dengan merek lawas, akhirnya yang asli dikira palsu dan yang palsu dikira asli,” bebernya.

Pupuk Phonska yang baru kini tertulis produksi PT Pupuk Indonesia (Persero) Group. Selain dilengkapi kode SNI, juga ada nomor izin edar dan call center. Sementara yang lawas, masih diproduksi PT Petrokimia Gresik, dengan logo seekor kebo mas (berwarna kuning) dengan tulisan PG di bawahnya.

Sementara yang menyerupai, juga ada kebo mas-nya. Namun tidak semuanya satu ekor. Ada yang tiga ekor saling menghadap ke depan. Juga ada yang tiga ekor dengan seekor induk dan dua ekor anak kerbau yang sedang menyusu. Namun yang pasti, pupuk yang menyerupai itu di bawahnya tidak tertulis PG.

Selain itu, merek pupuk yang menyerupai itu tidak diproduksi perusahaan yang jelas. Bahkan bukan PT, Melainkan hanya CV. “Dibuat mirip, tetapi manfaatnya tidak mirip. Bahkan tidak jelas dan rawan merusak tanaman,” katanya.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Jember Budi Wicaksono mengakui, pupuk Phoska yang menyerupai Phonska banyak beredar di kios resmi. Termasuk di desa tempat dia tinggal. “Petani kuno banyak buta huruf. Rawan kena tipu,” aku politisi asal Desa Kemuningsari Lor, Panti tersebut.

Semakin rawan jika pupuk yang menyerupai Phonska itu dijual di kios resmi. Oleh karenanya, dia tegas, meminta supaya ada ketegasan dari distributor resmi pupuk bersubsidi. “Kiosnya ditanting (ditawarkan dengan tegas, Red), jika masih jual merek yang mirip-mirip pupuk subsidi, cabut saja status kios resminya,” tegasnya.

Selain itu, pemilik kios resmi harus rajin menginformasikan perbedaan pupuk Phonska dengan Phoska. Sebab, awam sulit membedakan. “Ada informasi lain beredar pupuk Phounska. Jelas itu bukan produk Pupuk Indonesia,” imbuhnya. (rul/c2/hdi)

JEMBER KOTA – Phonska, salah satu pupuk yang disubsidi pemerintah. Sejumlah petani termasuk di Jember, sangat membutuhkan pupuk yang satu ini. Namun, petani harus berhati-hati, sebab ada pupuk bermerek mirip-mirip dengan Phonska.

Ketua Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) Jember, Jumantoro, menyebut bahwa petani semakin bingung, karena pupuk Phonska “tembakan” itu juga dijual di kios resmi pupuk bersubsidi. “Namanya Phoska. Jika tidak jeli, dikira Phonska,” katanya, Kamis (12/7) kemarin.

Seperti yang ditemukan di wilayah Kecamatan Panti. Pupuk Phonska dan yang dibuat mirip, dijual di kios resmi. Sehingga, tidak sedikit petani yang kecele karena desain karungnya dibuat menyerupai. “Dijualnya lebih murah,” tuturnya.

Kata Jumantoro, Phonska dijual per kuintal Rp 230 ribu. Sedangkan yang menyerupai hanya Rp 180 ribu hingga Rp 200 ribu per kuintal. “Ini yang membuat petani terkecoh,” imbuhnya.

Sejatinya, kata Jumantoro, pupuk merek Phonska bersubsidi sudah berganti desain. Diakuinya, desain yang baru lebih trendi dan nyatanya belum “ditembak” merek abal-abal. “Namun, karena banyak petani yang kurang info dan fanatik dengan merek lawas, akhirnya yang asli dikira palsu dan yang palsu dikira asli,” bebernya.

Pupuk Phonska yang baru kini tertulis produksi PT Pupuk Indonesia (Persero) Group. Selain dilengkapi kode SNI, juga ada nomor izin edar dan call center. Sementara yang lawas, masih diproduksi PT Petrokimia Gresik, dengan logo seekor kebo mas (berwarna kuning) dengan tulisan PG di bawahnya.

Sementara yang menyerupai, juga ada kebo mas-nya. Namun tidak semuanya satu ekor. Ada yang tiga ekor saling menghadap ke depan. Juga ada yang tiga ekor dengan seekor induk dan dua ekor anak kerbau yang sedang menyusu. Namun yang pasti, pupuk yang menyerupai itu di bawahnya tidak tertulis PG.

Selain itu, merek pupuk yang menyerupai itu tidak diproduksi perusahaan yang jelas. Bahkan bukan PT, Melainkan hanya CV. “Dibuat mirip, tetapi manfaatnya tidak mirip. Bahkan tidak jelas dan rawan merusak tanaman,” katanya.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Jember Budi Wicaksono mengakui, pupuk Phoska yang menyerupai Phonska banyak beredar di kios resmi. Termasuk di desa tempat dia tinggal. “Petani kuno banyak buta huruf. Rawan kena tipu,” aku politisi asal Desa Kemuningsari Lor, Panti tersebut.

Semakin rawan jika pupuk yang menyerupai Phonska itu dijual di kios resmi. Oleh karenanya, dia tegas, meminta supaya ada ketegasan dari distributor resmi pupuk bersubsidi. “Kiosnya ditanting (ditawarkan dengan tegas, Red), jika masih jual merek yang mirip-mirip pupuk subsidi, cabut saja status kios resminya,” tegasnya.

Selain itu, pemilik kios resmi harus rajin menginformasikan perbedaan pupuk Phonska dengan Phoska. Sebab, awam sulit membedakan. “Ada informasi lain beredar pupuk Phounska. Jelas itu bukan produk Pupuk Indonesia,” imbuhnya. (rul/c2/hdi)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca