JEMBER KIDUL, Radar Jember – Harga bahan pangan pokok pasca-Lebaran tidak serempak menurun. Harga daging sapi, ayam, dan telur mulai turun. Namun, bawang merah dan cabai kecil malah merangkak naik.
BACA JUGA :Â Akibat Data Amburadul, 8.000 Bansos Ngendon Tak Tersalurkan
Siti Juariyah, pedagang telur di Pasar Tanjung Jember, mengungkapkan bahwa harga telur kemarin (11/5) turun. Harga per kilogramnya, kata dia, Rp 22 ribu sampai Rp 23 ribu. “Sebelumnya saat Lebaran di kisaran Rp 26 ribu sampai Rp 27 ribu per kilogram,” katanya.
Sementara itu, daging sapi juga mengalami penurunan harga. “Harganya sekarang Rp 130 ribu perklorat. Sebelumnya Rp 150 ribu per kilogram, sudah mulai turun,” ujar Asmina, pedagang dading sapi.
Hal yang sama juga terjadi pada ayam potong. Halimatus, penjual daging ayam, menyatakan bahwa sudah ada penurunan harga. Dari yang sebelumnya Rp 50 ribu, kini turun menjadi Rp 38 ribu per kilogram. “Kalau naik terus kasihan pembeli,” timpal dia.
Lain lagi dengan harga cabai merah kecil dan bawang merah. Diketahui dari salah satu pedagang, Katiyem, harga bahan pangan tersebut malah naik. Cabai rawit dari harga Rp 26 ribu per kilogram, sekarang menyentuh Rp 30 ribu per kilogram. Sedangkan bawang merah yang sebelumnya Rp 35 ribu per kilogram naik menjadi Rp 40 ribu per kilogram. “Setelah Lebaran stoknya menipis, sehingga harganya melonjak,” terangnya.
Leon Lazuardy, Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember, saat dikonfirmasi menyatakan, tidak semua bahan pokok dan penting (bapokting) dalam keadaan stabil. “Untuk bapokting yang dapat disediakan oleh BUMN, seperti beras, minyak goreng, tepung, mungkin mudah untuk distabilkan, tinggal menambah supply, membanjiri stok, atau penetrasi pasar, lalu harga akan stabil,” jelasnya melalui pesan singkat.
Dia menambahkan, untuk bapokting yang diperoleh dari petani atau peternak, tentunya akan lebih sulit dalam penstabilan harga. Bapokting ini seperti daging, telur, cabai, dan bawang. Sebab, lanjut Leon, mekanisme pembentukan harga pasar mengikuti ketersediaan atau stok yang ada. Apakah hal itu berbanding lurus dengan permintaan.
Lebih lanjut, dia mengatakan, Disperindag akan lebih fokus pada ketersediaan bapokting terlebih dulu pasca-Lebaran. Ini dilakukan agar supply bisa mencukupi demand. “Kami target dua minggu pasca-Lebaran harga akan berangsur normal,” tutupnya. (mg8/c2/dwi)