ARJASA, RADARJEMBER.ID – Pandemi Covid-19 tak kunjung berakhir. Hal itu membuat banyak sektor kembang kempis. Salah satunya jasa transportasi darat di Terminal Arjasa. Bahkan, terminal yang melayani jurusan Jember-Bondowoso-Situbondo itu kondisinya nyaris mati suri akibat minimnya penumpang.
Sunaryo, seorang pegawai lepas di Terminal Arjasa Jember, menyebut, di masa pandemi ini, bus yang berangkat dan datang hanya empat armada. “Biasanya banyak armada dan mereka PP sampai dua tiga kali. Sekarang sekali PP, itu pun hanya empat bus,” ungkapnya.
Pria yang setiap hari ada di terminal Arjasa Jember menuturkan, hingga pukul 15.00, baru tiga bus yang datang. “Sisa satu lagi, biasanya datang pukul 17.00,” papar Sunaryo. Kedatangan maupun keberangkatan bus hanya mengangkut satu sampai sekitar lima orang penumpang.
Sepinya terminal Arjasa Jember membuat armada tidak dioperasikan seluruhnya. Bus yang sudah datang di Terminal Arjasa Jember itu pun dipastikan akan masuk ke garasi. “Para sopir yang tidak kerja sesekali main ke sini melihat keadaan,” ulasnya.
Sunaryo yang sudah berada di terminal Arjasa Jember sejak sebelum terminal dikelola pemerintah provinsi mengungkapkan, pandemi korona memang membuat penumpang bus anjlok. Selama pandemi, kursi penumpang tidak pernah terisi separuhnya. “Tujuh orang itu sudah bagus. Di jalan memang dapat penumpang, tapi satu dua orang,” paparnya.
Seluruh insan transportasi, menurutnya, menaruh harapan besar agar pandemi korona segera berakhir. Paling tidak, jika kondisinya normal, penumpang bisa bertambah. “Hanya empat bus yang operasi. Sekali berangkat rata-rata lima penumpang yang naik di terminal,” jelasnya.
Solihin, penumpang asal Jember yang akan berangkat ke Bondowoso, juga menaruh harapan yang sama agar pandemi berakhir. “Hampir setahun baru sekarang naik bus. Itu karena ada keperluan penting. Kalau dulu hampir sebulan sekali naik bus,” ucapnya.
Reporter : Nur Hariri
Fotografer : Juma’i
Editor : Mahrus Sholih