BALUNG, RADARJEMBER.ID– Menjelang bulan Ramadan tahun ini, beberapa komoditas kerapkali mengalami lonjakan harga. Bahkan beberapa diantaranya sampai mengalami kelangkaan. Kondisi itu bukan hanya merugikan masyarakat, namun juga mayoritas pedagang di pasar.
Beberapa pedagang mengakui demikian. Mereka biasanya sampai menyetok sejumlah kebutuhan komoditas dalam jumlah banyak dari biasanya, sebelum memasuki awal-awal Ramadan. “Kalau tidak seperti itu, tidak bisa memenuhi kebutuhan pembeli,” kata Yanto, salah satu pedagang di Pasar Balung.
Dia menyebut, beberapa komoditas yang rentan mengalami lonjakan harga itu seperti cabai. Lalu ada bawang merah dan bawang putih serta daging. “Kebanyakan bumbu-bumbu dapur, kalau sembako mungkin masih bisa normal,” imbuhnya.
Tingginya tingkat konsumsi masyarakat ketika memasuki hari-hari besar atau perayaan agama, disebut-sebut sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi. Selain itu, juga dipengaruhi mekanisme pasar yang juga seringkali merugikan masyarakat maupun pedagang di pasar itu sendiri.
Disisi lain, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Tri Erwandi mengatakan, ketika memasuki Ramadan nanti, ada potensi peningkatan kebutuhan konsumsi masyarakat. “Ramadan dan hari raya itu tahunan dan pasti membuat kebutuhan masyarakat meningkat dan diikuti dengan pergerakan pasokan berbagai komoditas secara signifikan,” jelasnya.
Dia menambahkan, potensi peningkatan konsumsi masyarakat tidak hanya terjadi pada komoditas pangan, namun juga memungkinkan terjadi pada komoditi kebutuhan sandang lainnya. “Pasokan komoditas menjelang ramadhan nanti perlu kita waspadai, harus ada dan jangan sampai tidak tersedia, kalau tidak, akan memicu terjadinya kelangkaan,” pungkasnya. (mau/bud)