Mobile_AP_Rectangle 1
KEPATIHAN, Radar Jember – Pedagang kaki lima (PKL) pasar Kepatihan, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates benar-benar menguasai geladak kembar. Terutama saat pagi dan menyebabkan jalan setempat kerap macet.
BACA JUGA : Bu Rien Keliling Kecamatan Pastikan Program PKK Berjalan
Marsudi, pengendara roda yang biasa melintas di geladak Kembar menyampaikan, keberadaan PKL di pinggir jalan yang merangsek hingga ke tengah jalan, menunjukkan lemahnya fasilitas pasar dan lemahnya penertiban. “Petugas Satpol PP Jember saya kira harus lebih tegas lagi. PKL ini sudah semakin menguasai Jalan A Yani,” katanya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Menurutnya, hampir setiap hari terjadi kemacetan, karena banyak PKL yang berjualan di sepanjang jembatan. Padahal jembatan di sisi barat itu sudah banyak dilalui kendaraan roda dua maupun empat sejak pukul 06.00. Ini karena para orang tua sudah banyak yang mengantar anaknya berangkat sekolah atau berangkat bekerja.
Pantauan Jawa Pos Radar, sejumlah PKL pada pukul 06.30 masih ada yang bertahan di lokasi. Bahkan, melewati jam tersebut juga masih ada. “Seharusnya jembatan di sisi barat sudah bersih saat orang berangkat kerja atau mengantar anaknya sekolah,” imbuhnya.
- Advertisement -
KEPATIHAN, Radar Jember – Pedagang kaki lima (PKL) pasar Kepatihan, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates benar-benar menguasai geladak kembar. Terutama saat pagi dan menyebabkan jalan setempat kerap macet.
BACA JUGA : Bu Rien Keliling Kecamatan Pastikan Program PKK Berjalan
Marsudi, pengendara roda yang biasa melintas di geladak Kembar menyampaikan, keberadaan PKL di pinggir jalan yang merangsek hingga ke tengah jalan, menunjukkan lemahnya fasilitas pasar dan lemahnya penertiban. “Petugas Satpol PP Jember saya kira harus lebih tegas lagi. PKL ini sudah semakin menguasai Jalan A Yani,” katanya.
Menurutnya, hampir setiap hari terjadi kemacetan, karena banyak PKL yang berjualan di sepanjang jembatan. Padahal jembatan di sisi barat itu sudah banyak dilalui kendaraan roda dua maupun empat sejak pukul 06.00. Ini karena para orang tua sudah banyak yang mengantar anaknya berangkat sekolah atau berangkat bekerja.
Pantauan Jawa Pos Radar, sejumlah PKL pada pukul 06.30 masih ada yang bertahan di lokasi. Bahkan, melewati jam tersebut juga masih ada. “Seharusnya jembatan di sisi barat sudah bersih saat orang berangkat kerja atau mengantar anaknya sekolah,” imbuhnya.
KEPATIHAN, Radar Jember – Pedagang kaki lima (PKL) pasar Kepatihan, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates benar-benar menguasai geladak kembar. Terutama saat pagi dan menyebabkan jalan setempat kerap macet.
BACA JUGA : Bu Rien Keliling Kecamatan Pastikan Program PKK Berjalan
Marsudi, pengendara roda yang biasa melintas di geladak Kembar menyampaikan, keberadaan PKL di pinggir jalan yang merangsek hingga ke tengah jalan, menunjukkan lemahnya fasilitas pasar dan lemahnya penertiban. “Petugas Satpol PP Jember saya kira harus lebih tegas lagi. PKL ini sudah semakin menguasai Jalan A Yani,” katanya.
Menurutnya, hampir setiap hari terjadi kemacetan, karena banyak PKL yang berjualan di sepanjang jembatan. Padahal jembatan di sisi barat itu sudah banyak dilalui kendaraan roda dua maupun empat sejak pukul 06.00. Ini karena para orang tua sudah banyak yang mengantar anaknya berangkat sekolah atau berangkat bekerja.
Pantauan Jawa Pos Radar, sejumlah PKL pada pukul 06.30 masih ada yang bertahan di lokasi. Bahkan, melewati jam tersebut juga masih ada. “Seharusnya jembatan di sisi barat sudah bersih saat orang berangkat kerja atau mengantar anaknya sekolah,” imbuhnya.