23.4 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

Spesial Andalkan Menu Bakaran

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tidak ada yang tahu soal jalan takdir hidup manusia. Begitupun dengan jalan rezekinya. Namun yang pasti, Tuhan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap hamba-Nya untuk berusaha mencapai kesuksesan. Seperti usaha ayam bakar yang dirintis oleh sepasang kekasih bernama Novi Tejo Purnomo dan Dwi Fitria Trisnani.

Pemilik Warung Ayam Bakar mbak Fifi, Novi Tejo Purnomo menceritakan, kali pertama merintis usahanya bermula pada akhir tahun 2016. Waktu itu Tejo yang telah bekerja delapan tahun sebagai direct selling di perusahaan vaganza akan dipindah kerjakan ke Bandung, setelah berembuk dengan keluarga ternyata tidak diperbolehkan berangkat. “Waktu itu saya mau dipindahkan ke Bandung, akhirnya omong-omongan dengan istri, dia bilang ini kalau berangkat khawatir tidak pulang ke Jember, dan akhirnya sepakat untuk merintis usaha di sini,” tuturnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Saat itu, Tejo berembuk dengan istrinya untuk merintis usaha, keduanya sempat berselisih pendapat, Tejo yang waktu itu berkeinginan merintis usaha warung kopi tidak disetujui oleh istrinya, sedangkan istrinya mengajak untuk merintis warung makan, dan akhirnya disepakati untuk usaha warung makan. “Awalnya saya mau buka warung kopi, angkringan, kopi, mie dan semacamnya, cuma istri ini ngajak buka bakaran, aslinya saya tidak setuju, tapi akhirnya ta’ coba dulu, dan Alhamdulillah bisa sebesar ini sekarang” tuturnya kepada Jawa Pos Radar Jember saat di warungnya.

Warung yang sudah tampak mewah dan luas tersebut, mulanya merupakan bangunan non permanen yang terbuat dari bambu, hanya bermodalkan tempat seluas 4 x 4 meter persegi, rombong hingga alat pemanggang seadanya. “Iya kalau dihitung-hitung sudah sekitar lima tahunan kita buka warung ini, dan Alhamdulillah sekarang sudah punya 14 karyawan,” ungkapnya.

Dia mengaku, untuk resep dari ayam bakar tersebut merupakan resep sendiri, dia mengatakan, kalau istrinya dari kecil memang sudah pandai masak. “Ta’ coba-coba sendiri, praktik sendiri, jadi memang ini resep bikinan istri saya sendiri, dan kebetulan banyak yang suka” ujarnya.

Ayam bakar di sini, lanjutnya, memiliki ciri khas dan keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan ayam bakar pada umumnya. Pada ayam bakarnya tersebut dilumuri kecap, tapi di dalamnya gurih. “Jadi semua menu di sini bakaran, mulai dari tahu, tempe, bebek, hingga ayam semuanya dibakar, jadi itu ciri khas di warung ini,” pungkasnya. (mg6/nur)

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tidak ada yang tahu soal jalan takdir hidup manusia. Begitupun dengan jalan rezekinya. Namun yang pasti, Tuhan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap hamba-Nya untuk berusaha mencapai kesuksesan. Seperti usaha ayam bakar yang dirintis oleh sepasang kekasih bernama Novi Tejo Purnomo dan Dwi Fitria Trisnani.

Pemilik Warung Ayam Bakar mbak Fifi, Novi Tejo Purnomo menceritakan, kali pertama merintis usahanya bermula pada akhir tahun 2016. Waktu itu Tejo yang telah bekerja delapan tahun sebagai direct selling di perusahaan vaganza akan dipindah kerjakan ke Bandung, setelah berembuk dengan keluarga ternyata tidak diperbolehkan berangkat. “Waktu itu saya mau dipindahkan ke Bandung, akhirnya omong-omongan dengan istri, dia bilang ini kalau berangkat khawatir tidak pulang ke Jember, dan akhirnya sepakat untuk merintis usaha di sini,” tuturnya.

Saat itu, Tejo berembuk dengan istrinya untuk merintis usaha, keduanya sempat berselisih pendapat, Tejo yang waktu itu berkeinginan merintis usaha warung kopi tidak disetujui oleh istrinya, sedangkan istrinya mengajak untuk merintis warung makan, dan akhirnya disepakati untuk usaha warung makan. “Awalnya saya mau buka warung kopi, angkringan, kopi, mie dan semacamnya, cuma istri ini ngajak buka bakaran, aslinya saya tidak setuju, tapi akhirnya ta’ coba dulu, dan Alhamdulillah bisa sebesar ini sekarang” tuturnya kepada Jawa Pos Radar Jember saat di warungnya.

Warung yang sudah tampak mewah dan luas tersebut, mulanya merupakan bangunan non permanen yang terbuat dari bambu, hanya bermodalkan tempat seluas 4 x 4 meter persegi, rombong hingga alat pemanggang seadanya. “Iya kalau dihitung-hitung sudah sekitar lima tahunan kita buka warung ini, dan Alhamdulillah sekarang sudah punya 14 karyawan,” ungkapnya.

Dia mengaku, untuk resep dari ayam bakar tersebut merupakan resep sendiri, dia mengatakan, kalau istrinya dari kecil memang sudah pandai masak. “Ta’ coba-coba sendiri, praktik sendiri, jadi memang ini resep bikinan istri saya sendiri, dan kebetulan banyak yang suka” ujarnya.

Ayam bakar di sini, lanjutnya, memiliki ciri khas dan keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan ayam bakar pada umumnya. Pada ayam bakarnya tersebut dilumuri kecap, tapi di dalamnya gurih. “Jadi semua menu di sini bakaran, mulai dari tahu, tempe, bebek, hingga ayam semuanya dibakar, jadi itu ciri khas di warung ini,” pungkasnya. (mg6/nur)

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tidak ada yang tahu soal jalan takdir hidup manusia. Begitupun dengan jalan rezekinya. Namun yang pasti, Tuhan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap hamba-Nya untuk berusaha mencapai kesuksesan. Seperti usaha ayam bakar yang dirintis oleh sepasang kekasih bernama Novi Tejo Purnomo dan Dwi Fitria Trisnani.

Pemilik Warung Ayam Bakar mbak Fifi, Novi Tejo Purnomo menceritakan, kali pertama merintis usahanya bermula pada akhir tahun 2016. Waktu itu Tejo yang telah bekerja delapan tahun sebagai direct selling di perusahaan vaganza akan dipindah kerjakan ke Bandung, setelah berembuk dengan keluarga ternyata tidak diperbolehkan berangkat. “Waktu itu saya mau dipindahkan ke Bandung, akhirnya omong-omongan dengan istri, dia bilang ini kalau berangkat khawatir tidak pulang ke Jember, dan akhirnya sepakat untuk merintis usaha di sini,” tuturnya.

Saat itu, Tejo berembuk dengan istrinya untuk merintis usaha, keduanya sempat berselisih pendapat, Tejo yang waktu itu berkeinginan merintis usaha warung kopi tidak disetujui oleh istrinya, sedangkan istrinya mengajak untuk merintis warung makan, dan akhirnya disepakati untuk usaha warung makan. “Awalnya saya mau buka warung kopi, angkringan, kopi, mie dan semacamnya, cuma istri ini ngajak buka bakaran, aslinya saya tidak setuju, tapi akhirnya ta’ coba dulu, dan Alhamdulillah bisa sebesar ini sekarang” tuturnya kepada Jawa Pos Radar Jember saat di warungnya.

Warung yang sudah tampak mewah dan luas tersebut, mulanya merupakan bangunan non permanen yang terbuat dari bambu, hanya bermodalkan tempat seluas 4 x 4 meter persegi, rombong hingga alat pemanggang seadanya. “Iya kalau dihitung-hitung sudah sekitar lima tahunan kita buka warung ini, dan Alhamdulillah sekarang sudah punya 14 karyawan,” ungkapnya.

Dia mengaku, untuk resep dari ayam bakar tersebut merupakan resep sendiri, dia mengatakan, kalau istrinya dari kecil memang sudah pandai masak. “Ta’ coba-coba sendiri, praktik sendiri, jadi memang ini resep bikinan istri saya sendiri, dan kebetulan banyak yang suka” ujarnya.

Ayam bakar di sini, lanjutnya, memiliki ciri khas dan keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan ayam bakar pada umumnya. Pada ayam bakarnya tersebut dilumuri kecap, tapi di dalamnya gurih. “Jadi semua menu di sini bakaran, mulai dari tahu, tempe, bebek, hingga ayam semuanya dibakar, jadi itu ciri khas di warung ini,” pungkasnya. (mg6/nur)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca