JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pandemi menyebabkan angka pengangguran semakin tinggi. Para pekerja kantoran pun banyak yang di-PHK karena kondisi kantor yang tidak stabil. Sementara, para pelaku usaha dan pekerja swasta lainnya juga turut merasakan dampak pandemi dengan penurunan daya beli masyarakat akibat pemberlakuan PPKM. Termasuk para pedagang di Pasar Tanjung
Ferly Juli Herlambang mencoba mengatasi permasalahan tersebut. Ferly, yang juga ketua RT di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, itu melihat banyak tentangganya yang pengangguran dan mengalami penurunan pendapatan. Utamanya para anak muda.
Ferly, yang tinggal di lingkungan Pasar Tanjung, memiliki tetangga yang mayoritas adalah pedagang. Lingkungannya yang menyatu dengan area Pasar Tanjung pun membuat dia berinisiatif untuk mendirikan platform digital bernama Tumbasno.id. Platform digital yang memberikan jasa layanan antar semua kebutuhan masyarakat yang diambilkan dari pedagang di Pasar Tanjung.
Misinya adalah mengurangi tingkat pengangguran di lingkungannya. Serta mengoptimalkan hilirisasi produk di Pasar Tanjung. Ia merangkul 15 anak muda di kompleks perumahannya untuk menjadi kurir Tumbasno.id.
Bermodal kedekatan sosial dengan para pedagang dan optimalisasi konten di media sosial, Tumbasno.id dapat menjadi platform yang memiliki tingkat kepercayaan tinggi di masyarakat. Platform ini juga melejit di usianya yang masih 6 bulan. Platform belanja itu menawarkan harga murah sesuai harga yang ditetapkan di pasar. Adapun labanya diambilkan dari jasa antar. Setiap jarak 5 kilometer, pelanggan dikenakan biaya sebesar Rp 5 ribu. Jika lebih dari jarak tersebut, pelanggan dikenakan tambahan biaya sebesar Rp 2 ribu setiap 1 kilometernya.
“Yang order lebih banyak ngasih ongkos lebih,” Kata Ferly.
Ke depan, Tumbasno.id akan membuat sebuah aplikasi yang targetnya dapat menyasar dan membantu menyalurkan barang-barang yang ada pada seluruh pasar di Jember. Dengan demikian, perniagaan di pasar tradisional dapat bersaing dengan pasar-pasar modern.
Jurnalis: Dian Cahyani
Fotografer: Dian Cahyani
Editor: Nur Hariri