Mobile_AP_Rectangle 1
Walau di era digital seperti saat ini, Yatik ternyata masih mengandalkan promosi secara face to face dengan mendatangi toko-toko yang ada di sekitarnya. Mengantar dan mengambilnya kembali jika ada sisa kue yang belum terjual. “Alhamdulillah selalu laris, tapi pernah juga beberapa kali tersisa. Cuma sedikit dan jarang,” imbuhnya.
Kini, dari hasil penjualan kue tersebut, dia mampu mengantarkan putra pertamanya menjadi seorang PNS. Sang anak pun membantu ibunya dengan mempromosikan kue tersebut melalui pasar digital atau e-commerce. Karena itu, saat ini pemasarannya tidak secara konvensional saja, tapi juga melalui daring.
Reporter : Delfi Nihayah
Mobile_AP_Rectangle 2
Fotografer : Delfi Nihayah
Editor : Mahrus Sholih
- Advertisement -
Walau di era digital seperti saat ini, Yatik ternyata masih mengandalkan promosi secara face to face dengan mendatangi toko-toko yang ada di sekitarnya. Mengantar dan mengambilnya kembali jika ada sisa kue yang belum terjual. “Alhamdulillah selalu laris, tapi pernah juga beberapa kali tersisa. Cuma sedikit dan jarang,” imbuhnya.
Kini, dari hasil penjualan kue tersebut, dia mampu mengantarkan putra pertamanya menjadi seorang PNS. Sang anak pun membantu ibunya dengan mempromosikan kue tersebut melalui pasar digital atau e-commerce. Karena itu, saat ini pemasarannya tidak secara konvensional saja, tapi juga melalui daring.
Reporter : Delfi Nihayah
Fotografer : Delfi Nihayah
Editor : Mahrus Sholih
Walau di era digital seperti saat ini, Yatik ternyata masih mengandalkan promosi secara face to face dengan mendatangi toko-toko yang ada di sekitarnya. Mengantar dan mengambilnya kembali jika ada sisa kue yang belum terjual. “Alhamdulillah selalu laris, tapi pernah juga beberapa kali tersisa. Cuma sedikit dan jarang,” imbuhnya.
Kini, dari hasil penjualan kue tersebut, dia mampu mengantarkan putra pertamanya menjadi seorang PNS. Sang anak pun membantu ibunya dengan mempromosikan kue tersebut melalui pasar digital atau e-commerce. Karena itu, saat ini pemasarannya tidak secara konvensional saja, tapi juga melalui daring.
Reporter : Delfi Nihayah
Fotografer : Delfi Nihayah
Editor : Mahrus Sholih