Mobile_AP_Rectangle 1
SUMBERSARI, Radar Jember – Saat beberapa pasar tradisional milik pemkab mangkrak tak beroperasi, belakangan muncul inisiatif pasar rakyat yang dikemas dalam car free day (CFD) di Jalan Letjend Suprapto, Kelurahan Kebonsari, Sumbersari. Tepatnya pada CFD pertama dari Armed hingga Hotel Kemayoran, dan CFD kedua dari Kantor Kelurahan Kebonsari hingga Hotel Kemayoran.
BACA JUGA :Â Tanpa Dirawat, Seperti Menunggu Rusak
Meski keberadaannya mengganggu aktivitas pengguna jalan, namun tak sedikit yang mendukungnya karena alasan membantu perekonomian. “Dari dua kali CFD kemarin, antusiasme masyarakat luar biasa. Sangat disayangkan kalau kegiatan itu berhenti,” kata Regar Jeane, Camat Sumbersari, saat hearing di DPRD Jember, (2/3).
Mobile_AP_Rectangle 2
Ia juga mengakui, biasanya CFD digelar di lapangan, bukan di jalan raya. Meski begitu, beberapa kelurahan lain disebutnya juga ngebet ingin menggelar pasar rakyat berkemasan CFD itu. Seperti Kelurahan Kranjingan dan Kelurahan Sumbersari. “Kendalanya itu pada soal izin pelaksanaan, izin penutupan jalan, dan pungutan,” akunya.
- Advertisement -
SUMBERSARI, Radar Jember – Saat beberapa pasar tradisional milik pemkab mangkrak tak beroperasi, belakangan muncul inisiatif pasar rakyat yang dikemas dalam car free day (CFD) di Jalan Letjend Suprapto, Kelurahan Kebonsari, Sumbersari. Tepatnya pada CFD pertama dari Armed hingga Hotel Kemayoran, dan CFD kedua dari Kantor Kelurahan Kebonsari hingga Hotel Kemayoran.
BACA JUGA :Â Tanpa Dirawat, Seperti Menunggu Rusak
Meski keberadaannya mengganggu aktivitas pengguna jalan, namun tak sedikit yang mendukungnya karena alasan membantu perekonomian. “Dari dua kali CFD kemarin, antusiasme masyarakat luar biasa. Sangat disayangkan kalau kegiatan itu berhenti,” kata Regar Jeane, Camat Sumbersari, saat hearing di DPRD Jember, (2/3).
Ia juga mengakui, biasanya CFD digelar di lapangan, bukan di jalan raya. Meski begitu, beberapa kelurahan lain disebutnya juga ngebet ingin menggelar pasar rakyat berkemasan CFD itu. Seperti Kelurahan Kranjingan dan Kelurahan Sumbersari. “Kendalanya itu pada soal izin pelaksanaan, izin penutupan jalan, dan pungutan,” akunya.
SUMBERSARI, Radar Jember – Saat beberapa pasar tradisional milik pemkab mangkrak tak beroperasi, belakangan muncul inisiatif pasar rakyat yang dikemas dalam car free day (CFD) di Jalan Letjend Suprapto, Kelurahan Kebonsari, Sumbersari. Tepatnya pada CFD pertama dari Armed hingga Hotel Kemayoran, dan CFD kedua dari Kantor Kelurahan Kebonsari hingga Hotel Kemayoran.
BACA JUGA :Â Tanpa Dirawat, Seperti Menunggu Rusak
Meski keberadaannya mengganggu aktivitas pengguna jalan, namun tak sedikit yang mendukungnya karena alasan membantu perekonomian. “Dari dua kali CFD kemarin, antusiasme masyarakat luar biasa. Sangat disayangkan kalau kegiatan itu berhenti,” kata Regar Jeane, Camat Sumbersari, saat hearing di DPRD Jember, (2/3).
Ia juga mengakui, biasanya CFD digelar di lapangan, bukan di jalan raya. Meski begitu, beberapa kelurahan lain disebutnya juga ngebet ingin menggelar pasar rakyat berkemasan CFD itu. Seperti Kelurahan Kranjingan dan Kelurahan Sumbersari. “Kendalanya itu pada soal izin pelaksanaan, izin penutupan jalan, dan pungutan,” akunya.