22.8 C
Jember
Tuesday, 28 March 2023

Unik! Produksi Permen Cokelat dari Tempe

Mobile_AP_Rectangle 1

MENJADI orang tua tunggal bukan hal yang mudah. Sebab, harus menjadi ibu sekaligus bapak bagi anak-anaknya. Inilah yang dilakoni Rizka Catur Angelina, warga Jalan Rembangan, Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa. Selama enam bulan terakhir, perempuan yang berprofesi sebagai bidan mandiri ini harus banting tulang menghidupi ketiga anaknya sendirian.

Meski terasa berat, namun istri mendiang Cheru Wicaksono ini tak pernah patah arang. Dia berusaha meneruskan usaha almarhum suaminya tersebut untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Kini, setiap hari, sedari pagi sampai sore, dirinya disibukkan dengan produksi permen cokelat unik. Bukan permen cokelat pada umumnya. Sebab, bahan yang digunakan berbeda.

Produk home industry bikinan Rizka itu adalah permen cokelat yang dibuat dari tempe, edamame, mente, nangka, dan kurma. Karena berbeda, produknya cukup diminati pasar. Banyak orang yang tertarik untuk mencobanya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Dulu, mendiang suaminya memang seorang pegiat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jember. Semangat inilah yang kini ia warisi. “Memang sedikit aneh tempe, edamame, mente, nangka, dan kurma dibuat cokelat. Karena permen cokelat jenis ini belum ditemui di pasaran. Ketika kali pertama dikenalkan, permen ini sangat diminati. Sebab, selain enak juga memiliki kandungan gizi tinggi,” ungkap Rizka.

Bidan yang membuka praktik mandiri di rumahnya itu mengatakan, meski usaha itu sekarang dijalankan seorang diri, namun wanita kelahiran 15 Juni 1988 ini bertekad ingin membesarkan bisnisnya tersebut. Tak hanya untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya saja, tapi juga ingin memberi manfaat lebih kepada orang lain. Terutama para tetangganya. “Alhamdulillah, usaha permen cokelat ini lancar. Pemasarannya selain dititipkan ke minimarket berjaringan dan toko oleh-oleh, juga dipasarkan melalui market place online,” ujarnya.

Pengerjaan permen itu dilakukan mulai pagi sampai sore. Saban hari, Rizka dibantu oleh dua orang pegawai perempuan. Seiring perjalanan waktu, usahanya tersebut terus berkembang. Kini, setiap bulan dia mampu memproduksi 2.000 permen cokelat. Permen itu dikemas ciamik berbeda dari kebanyakan untuk menarik perhatian pelanggan.

Harga permen cokelat ini juga terjangkau. Rizka juga menjadikan rumahnya sebagai outlet. Tak hanya untuk memajang produk, tapi juga melayani penjualan. Di rumahnya ada saja pengunjung yang datang. Terlebih, letaknya berada di jalur kawasan Wisata Rembangan.

- Advertisement -

MENJADI orang tua tunggal bukan hal yang mudah. Sebab, harus menjadi ibu sekaligus bapak bagi anak-anaknya. Inilah yang dilakoni Rizka Catur Angelina, warga Jalan Rembangan, Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa. Selama enam bulan terakhir, perempuan yang berprofesi sebagai bidan mandiri ini harus banting tulang menghidupi ketiga anaknya sendirian.

Meski terasa berat, namun istri mendiang Cheru Wicaksono ini tak pernah patah arang. Dia berusaha meneruskan usaha almarhum suaminya tersebut untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Kini, setiap hari, sedari pagi sampai sore, dirinya disibukkan dengan produksi permen cokelat unik. Bukan permen cokelat pada umumnya. Sebab, bahan yang digunakan berbeda.

Produk home industry bikinan Rizka itu adalah permen cokelat yang dibuat dari tempe, edamame, mente, nangka, dan kurma. Karena berbeda, produknya cukup diminati pasar. Banyak orang yang tertarik untuk mencobanya.

Dulu, mendiang suaminya memang seorang pegiat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jember. Semangat inilah yang kini ia warisi. “Memang sedikit aneh tempe, edamame, mente, nangka, dan kurma dibuat cokelat. Karena permen cokelat jenis ini belum ditemui di pasaran. Ketika kali pertama dikenalkan, permen ini sangat diminati. Sebab, selain enak juga memiliki kandungan gizi tinggi,” ungkap Rizka.

Bidan yang membuka praktik mandiri di rumahnya itu mengatakan, meski usaha itu sekarang dijalankan seorang diri, namun wanita kelahiran 15 Juni 1988 ini bertekad ingin membesarkan bisnisnya tersebut. Tak hanya untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya saja, tapi juga ingin memberi manfaat lebih kepada orang lain. Terutama para tetangganya. “Alhamdulillah, usaha permen cokelat ini lancar. Pemasarannya selain dititipkan ke minimarket berjaringan dan toko oleh-oleh, juga dipasarkan melalui market place online,” ujarnya.

Pengerjaan permen itu dilakukan mulai pagi sampai sore. Saban hari, Rizka dibantu oleh dua orang pegawai perempuan. Seiring perjalanan waktu, usahanya tersebut terus berkembang. Kini, setiap bulan dia mampu memproduksi 2.000 permen cokelat. Permen itu dikemas ciamik berbeda dari kebanyakan untuk menarik perhatian pelanggan.

Harga permen cokelat ini juga terjangkau. Rizka juga menjadikan rumahnya sebagai outlet. Tak hanya untuk memajang produk, tapi juga melayani penjualan. Di rumahnya ada saja pengunjung yang datang. Terlebih, letaknya berada di jalur kawasan Wisata Rembangan.

MENJADI orang tua tunggal bukan hal yang mudah. Sebab, harus menjadi ibu sekaligus bapak bagi anak-anaknya. Inilah yang dilakoni Rizka Catur Angelina, warga Jalan Rembangan, Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa. Selama enam bulan terakhir, perempuan yang berprofesi sebagai bidan mandiri ini harus banting tulang menghidupi ketiga anaknya sendirian.

Meski terasa berat, namun istri mendiang Cheru Wicaksono ini tak pernah patah arang. Dia berusaha meneruskan usaha almarhum suaminya tersebut untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Kini, setiap hari, sedari pagi sampai sore, dirinya disibukkan dengan produksi permen cokelat unik. Bukan permen cokelat pada umumnya. Sebab, bahan yang digunakan berbeda.

Produk home industry bikinan Rizka itu adalah permen cokelat yang dibuat dari tempe, edamame, mente, nangka, dan kurma. Karena berbeda, produknya cukup diminati pasar. Banyak orang yang tertarik untuk mencobanya.

Dulu, mendiang suaminya memang seorang pegiat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jember. Semangat inilah yang kini ia warisi. “Memang sedikit aneh tempe, edamame, mente, nangka, dan kurma dibuat cokelat. Karena permen cokelat jenis ini belum ditemui di pasaran. Ketika kali pertama dikenalkan, permen ini sangat diminati. Sebab, selain enak juga memiliki kandungan gizi tinggi,” ungkap Rizka.

Bidan yang membuka praktik mandiri di rumahnya itu mengatakan, meski usaha itu sekarang dijalankan seorang diri, namun wanita kelahiran 15 Juni 1988 ini bertekad ingin membesarkan bisnisnya tersebut. Tak hanya untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya saja, tapi juga ingin memberi manfaat lebih kepada orang lain. Terutama para tetangganya. “Alhamdulillah, usaha permen cokelat ini lancar. Pemasarannya selain dititipkan ke minimarket berjaringan dan toko oleh-oleh, juga dipasarkan melalui market place online,” ujarnya.

Pengerjaan permen itu dilakukan mulai pagi sampai sore. Saban hari, Rizka dibantu oleh dua orang pegawai perempuan. Seiring perjalanan waktu, usahanya tersebut terus berkembang. Kini, setiap bulan dia mampu memproduksi 2.000 permen cokelat. Permen itu dikemas ciamik berbeda dari kebanyakan untuk menarik perhatian pelanggan.

Harga permen cokelat ini juga terjangkau. Rizka juga menjadikan rumahnya sebagai outlet. Tak hanya untuk memajang produk, tapi juga melayani penjualan. Di rumahnya ada saja pengunjung yang datang. Terlebih, letaknya berada di jalur kawasan Wisata Rembangan.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca