JEMBER, RADARJEMBER.ID – Menjelang Lebaran, harga beberapa bahan pangan pokok mengalami fluktuasi. Ada beberapa yang naik, dan juga ada yang turun. Kondisi ini dipengaruhi meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat, serta pasokan barang di pasaran. Misalnya untuk harga daging ayam ras yang mengalami kenaikan. Sementara itu, harga cabai rawit yang sebelumnya tembus hingga Rp 100 ribu, kini mulai turun.
Data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) di Jawa Timur menunjukkan, harga daging ayam ras sebulan sebelumnya, atau 3 April lalu, mencapai Rp 33 ribu per kilogram. Sedangkan saat ini, naik menjadi Rp 35 ribu. Sementara, harga cabai di periode yang sama, awalnya Rp 63 ribu, dan kini turun menjadi Rp 46 ribu.
Berbeda lagi dengan harga bahan pokok di Kabupaten Jember. Berdasar data bahan pokok penting (bapokting), Kepala Pasar Tanjung Mistarinto mengatakan, harga daging ayam ras mencapai Rp 33 ribu dan permintaannya mengalami kenaikan selama Ramadan ini. “Sedangkan harga cabai rawit Rp 41 ribu,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jember Arif Joko Sutejo mengungkapkan, tingginya permintaan daging ayam ras di pasaran menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Jember pada April lalu. Hal berlawanan terjadi pada komoditas cabai rawit. “Tercatat, daging ayam ras menyumbang andil inflasi sebesar 0,08 persen,” ujarnya.
Sebelumnya, cabai rawit menjadi salah satu komoditas yang melonjak tajam. Hal itu diakibatkan minimnya ketersediaan karena terdampak cuaca. Akibatnya, harganya terus mengalami kenaikan. “Namun, kini cabai rawit malah menjadi penyumbang deflasi tertinggi dengan andil sebanyak 0,14 persen,” tutur Arif.
Lebih lanjut, Arif menyampaikan, pada April 2021, Kabupaten Jember mengalami inflasi sebesar 0,08 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 106,45 persen. Dari delapan kota IHK di Jawa Timur, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,53 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,02 persen. Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,10 persen.
Sementara itu, komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi pada April 2021 adalah daging ayam ras, cabai merah, tongkol diawetkan, emas perhiasan, telur ayam ras, minyak goreng, tomat, udang basah, kentang, dan salak. “Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah cabai rawit, sawi hijau, beras, ikan lele, tempe, bawang merah, celana panjang jeans pria, baju kaus tanpa kerah pria, bayam, dan kacang panjang,” tandasnya.
Jurnalis : Isnein Purnomo
Fotografer : Maulana
Redaktur : Mahrus Sholih