30.4 C
Jember
Saturday, 10 June 2023

Siapkan Strategi Menembus Pasar Ekspor

Mobile_AP_Rectangle 1

KALIWATES, RADARJEMBER.ID – Pasar ekspor tentu menjadi tujuan para pebisnis dalam memasarkan produknya, tak terkecuali para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Di masa pandemi, penjualan di pasar ekspor memiliki hambatan tersendiri yang berbeda dengan kondisi normal. Keadaan demikian mengharuskan para pelaku ekspor memutar otak dan mengganti strategi untuk menembus pasar ekspor.

Nurchaety, yang terkenal sebagai eksportir andal, memberikan tips menembus pasar ekspor di masa pandemi. Menurutnya, selain menciptakan produk unggulan terbaik, tekad dan nekat juga menjadi modal utama dalam menembus pasar ekspor. Namun, dua hal tersebut juga perlu memiliki badan hukum seperti CV, PT, persero, perum, dan koperasi. Kemudian, harus memiliki NPWP, invoice, atau packing list barang ekspor.

Dia juga menjelaskan, hal pertama yang tak kalah penting adalah menyiapkan produk dengan menyesuaikan standar negara yang ingin dituju. Sebab, setiap negara memiliki standar kelayakan produk yang berbeda-beda.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Berani investasi dengan mengikuti pameran dan misi dagang ke luar negeri. Berani berkomunikasi dengan ITPC, atase perdagangan yang ada di luar negeri. Mulai membuat list negara sasaran ekspor. Bekerja sama dengan perusahaan yang sudah ekspor, bekerja sama dengan forwarder yang terpercaya,” ungkapnya melalui webinar virtual, beberapa waktu lalu.

Setelah menyiapkan produk, syarat penting lainnya yakni kelengkapan administrasi. Kemudian, company profile yang juga memiliki ketentuan khusus. Company profile yang menarik adalah yang singkat, jelas, dan tepat sasaran.

Kemudian, pelaku UMKM juga harus memiliki bekal kepandaian bernegosiasi. Tak kalah penting, yang wajib dilakukan eksportir ialah melakukan riset pasar terlebih dahulu. Hal tersebut berdampak besar dan menentukan keberhasilan produk yang akan diekspor. “Harus riset terlebih dahulu, produk bisa masuk ke negara tujuan ekspor atau tidak. Selain itu, follow up calon buyer, dan bangun hubungan baik,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bea Cukai Jember Asep Munanda menjelaskan fasilitas dari bea cukai yang disediakan untuk membantu eksportir dalam menembus pasar ekspor. “Kami bergabung dalam rangka mengenalkan atau mendorong teman-teman IKM atau UMKM untuk bisa go international atau menembus pasar ekspor kita,” katanya.

Pihaknya juga menjelaskan fungsi trik fasilitator dan asistensi industri. Dia menjelaskan mengenai fasilitas kawasan berikat, gudang berikat, pusat logistik berikat, toko bebas bea, dan tempat penyelenggaraan berikat. Kemudian, juga penjelasan mengenai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (KPBPB) dan kawasan ekonomi khusus (KEK), serta kemudahan impor tujuan ekspor (KITE). “Kemudian, juga tentang KEK ini sangat penting. Di mana ada KEK pertambangan maupun pembebasan yang perpajakannya berbeda,” pungkasnya.

Reporter : Delfi Nihayah

Fotografer : Delfi Nihayah

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

KALIWATES, RADARJEMBER.ID – Pasar ekspor tentu menjadi tujuan para pebisnis dalam memasarkan produknya, tak terkecuali para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Di masa pandemi, penjualan di pasar ekspor memiliki hambatan tersendiri yang berbeda dengan kondisi normal. Keadaan demikian mengharuskan para pelaku ekspor memutar otak dan mengganti strategi untuk menembus pasar ekspor.

Nurchaety, yang terkenal sebagai eksportir andal, memberikan tips menembus pasar ekspor di masa pandemi. Menurutnya, selain menciptakan produk unggulan terbaik, tekad dan nekat juga menjadi modal utama dalam menembus pasar ekspor. Namun, dua hal tersebut juga perlu memiliki badan hukum seperti CV, PT, persero, perum, dan koperasi. Kemudian, harus memiliki NPWP, invoice, atau packing list barang ekspor.

Dia juga menjelaskan, hal pertama yang tak kalah penting adalah menyiapkan produk dengan menyesuaikan standar negara yang ingin dituju. Sebab, setiap negara memiliki standar kelayakan produk yang berbeda-beda.

“Berani investasi dengan mengikuti pameran dan misi dagang ke luar negeri. Berani berkomunikasi dengan ITPC, atase perdagangan yang ada di luar negeri. Mulai membuat list negara sasaran ekspor. Bekerja sama dengan perusahaan yang sudah ekspor, bekerja sama dengan forwarder yang terpercaya,” ungkapnya melalui webinar virtual, beberapa waktu lalu.

Setelah menyiapkan produk, syarat penting lainnya yakni kelengkapan administrasi. Kemudian, company profile yang juga memiliki ketentuan khusus. Company profile yang menarik adalah yang singkat, jelas, dan tepat sasaran.

Kemudian, pelaku UMKM juga harus memiliki bekal kepandaian bernegosiasi. Tak kalah penting, yang wajib dilakukan eksportir ialah melakukan riset pasar terlebih dahulu. Hal tersebut berdampak besar dan menentukan keberhasilan produk yang akan diekspor. “Harus riset terlebih dahulu, produk bisa masuk ke negara tujuan ekspor atau tidak. Selain itu, follow up calon buyer, dan bangun hubungan baik,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bea Cukai Jember Asep Munanda menjelaskan fasilitas dari bea cukai yang disediakan untuk membantu eksportir dalam menembus pasar ekspor. “Kami bergabung dalam rangka mengenalkan atau mendorong teman-teman IKM atau UMKM untuk bisa go international atau menembus pasar ekspor kita,” katanya.

Pihaknya juga menjelaskan fungsi trik fasilitator dan asistensi industri. Dia menjelaskan mengenai fasilitas kawasan berikat, gudang berikat, pusat logistik berikat, toko bebas bea, dan tempat penyelenggaraan berikat. Kemudian, juga penjelasan mengenai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (KPBPB) dan kawasan ekonomi khusus (KEK), serta kemudahan impor tujuan ekspor (KITE). “Kemudian, juga tentang KEK ini sangat penting. Di mana ada KEK pertambangan maupun pembebasan yang perpajakannya berbeda,” pungkasnya.

Reporter : Delfi Nihayah

Fotografer : Delfi Nihayah

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti

KALIWATES, RADARJEMBER.ID – Pasar ekspor tentu menjadi tujuan para pebisnis dalam memasarkan produknya, tak terkecuali para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Di masa pandemi, penjualan di pasar ekspor memiliki hambatan tersendiri yang berbeda dengan kondisi normal. Keadaan demikian mengharuskan para pelaku ekspor memutar otak dan mengganti strategi untuk menembus pasar ekspor.

Nurchaety, yang terkenal sebagai eksportir andal, memberikan tips menembus pasar ekspor di masa pandemi. Menurutnya, selain menciptakan produk unggulan terbaik, tekad dan nekat juga menjadi modal utama dalam menembus pasar ekspor. Namun, dua hal tersebut juga perlu memiliki badan hukum seperti CV, PT, persero, perum, dan koperasi. Kemudian, harus memiliki NPWP, invoice, atau packing list barang ekspor.

Dia juga menjelaskan, hal pertama yang tak kalah penting adalah menyiapkan produk dengan menyesuaikan standar negara yang ingin dituju. Sebab, setiap negara memiliki standar kelayakan produk yang berbeda-beda.

“Berani investasi dengan mengikuti pameran dan misi dagang ke luar negeri. Berani berkomunikasi dengan ITPC, atase perdagangan yang ada di luar negeri. Mulai membuat list negara sasaran ekspor. Bekerja sama dengan perusahaan yang sudah ekspor, bekerja sama dengan forwarder yang terpercaya,” ungkapnya melalui webinar virtual, beberapa waktu lalu.

Setelah menyiapkan produk, syarat penting lainnya yakni kelengkapan administrasi. Kemudian, company profile yang juga memiliki ketentuan khusus. Company profile yang menarik adalah yang singkat, jelas, dan tepat sasaran.

Kemudian, pelaku UMKM juga harus memiliki bekal kepandaian bernegosiasi. Tak kalah penting, yang wajib dilakukan eksportir ialah melakukan riset pasar terlebih dahulu. Hal tersebut berdampak besar dan menentukan keberhasilan produk yang akan diekspor. “Harus riset terlebih dahulu, produk bisa masuk ke negara tujuan ekspor atau tidak. Selain itu, follow up calon buyer, dan bangun hubungan baik,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bea Cukai Jember Asep Munanda menjelaskan fasilitas dari bea cukai yang disediakan untuk membantu eksportir dalam menembus pasar ekspor. “Kami bergabung dalam rangka mengenalkan atau mendorong teman-teman IKM atau UMKM untuk bisa go international atau menembus pasar ekspor kita,” katanya.

Pihaknya juga menjelaskan fungsi trik fasilitator dan asistensi industri. Dia menjelaskan mengenai fasilitas kawasan berikat, gudang berikat, pusat logistik berikat, toko bebas bea, dan tempat penyelenggaraan berikat. Kemudian, juga penjelasan mengenai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (KPBPB) dan kawasan ekonomi khusus (KEK), serta kemudahan impor tujuan ekspor (KITE). “Kemudian, juga tentang KEK ini sangat penting. Di mana ada KEK pertambangan maupun pembebasan yang perpajakannya berbeda,” pungkasnya.

Reporter : Delfi Nihayah

Fotografer : Delfi Nihayah

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca