Mobile_AP_Rectangle 1
Pada perayaan sebelum pandemi, umumnya umat yang hadir bahkan dari luar Jember. Misalnya dari Bondowoso, Banyuwangi, dan lainnya. Namun, untuk saat ini hal tersebut dibatasi. “Kami membatasi yang hadir. Jadi, kalau biasanya umat dari luar Jember datang, selama pandemi ini mereka tidak merayakan di sini,” imbuh wanita yang akrab disapa Ketut itu.
Ketut menjelaskan bahwa tema pada perayaan Waisak kali ini adalah Bangkit Bersatu Bersama Indonesia Maju. “Maknanya adalah di tengah pandemi ini semua jamaah diimbau untuk tetap konsisten menjalani ibadah,” pungkasnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Dwi Siswanto
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti
- Advertisement -
Pada perayaan sebelum pandemi, umumnya umat yang hadir bahkan dari luar Jember. Misalnya dari Bondowoso, Banyuwangi, dan lainnya. Namun, untuk saat ini hal tersebut dibatasi. “Kami membatasi yang hadir. Jadi, kalau biasanya umat dari luar Jember datang, selama pandemi ini mereka tidak merayakan di sini,” imbuh wanita yang akrab disapa Ketut itu.
Ketut menjelaskan bahwa tema pada perayaan Waisak kali ini adalah Bangkit Bersatu Bersama Indonesia Maju. “Maknanya adalah di tengah pandemi ini semua jamaah diimbau untuk tetap konsisten menjalani ibadah,” pungkasnya.
Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Dwi Siswanto
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti
Pada perayaan sebelum pandemi, umumnya umat yang hadir bahkan dari luar Jember. Misalnya dari Bondowoso, Banyuwangi, dan lainnya. Namun, untuk saat ini hal tersebut dibatasi. “Kami membatasi yang hadir. Jadi, kalau biasanya umat dari luar Jember datang, selama pandemi ini mereka tidak merayakan di sini,” imbuh wanita yang akrab disapa Ketut itu.
Ketut menjelaskan bahwa tema pada perayaan Waisak kali ini adalah Bangkit Bersatu Bersama Indonesia Maju. “Maknanya adalah di tengah pandemi ini semua jamaah diimbau untuk tetap konsisten menjalani ibadah,” pungkasnya.
Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Dwi Siswanto
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti