Mobile_AP_Rectangle 1
SEMPUSARI, Radar Jember – Menjadi worshiper leader (WL) atau pemimpin pujian untuk ibadah pemuda tidak pernah terbayang di pikiran Stacia Thandy. Meski perempuan 24 itu sudah menyukai dunia tarik suara sejak kecil, namun membawakan pujian di depan jemaat gereja merupakan hal yang sangat berbeda.
BACA JUGA : Lagu Terbaru Raisa Berjudul Jangan Cepat Berlalu Dapat Ditonton di YouTube
Stacia kini mengabdikan diri di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Mojopahit, Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwates. Menurutnya, menjadi WL tidak hanya harus cakap memimpin pujian atau memiliki suara yang bagus. Tetapi, harus menjadi pribadi yang mengabdikan diri untuk memberikan pelayanan dari hati. WL harus mampu memimpin puluhan hingga ratusan jemaat untuk meresapi firman Tuhan melalui pujian yang dibawakan.
Mobile_AP_Rectangle 2
“Worshiper itu tidak hanya sebatas memiliki kemampuan untuk membuat orang ikut apa yang kita katakan. Namun, juga hati dan pikiran para jemaat harus mampu dibawa untuk memuji kebesaran Tuhan,” katanya.
Selain itu, WL harus memiliki sikap dan kepribadian yang baik. Tidak hanya di dalam gereja, tetapi juga di lingkungan sosialnya. Hal ini yang juga dijaga oleh Stacia. Baginya, dengan menjadi WL, dirinya mampu memberikan sumbangsih pelayanan kepada jemaat maupun gereja atas berkat dan kemampuan yang dimiliki.
- Advertisement -
SEMPUSARI, Radar Jember – Menjadi worshiper leader (WL) atau pemimpin pujian untuk ibadah pemuda tidak pernah terbayang di pikiran Stacia Thandy. Meski perempuan 24 itu sudah menyukai dunia tarik suara sejak kecil, namun membawakan pujian di depan jemaat gereja merupakan hal yang sangat berbeda.
BACA JUGA : Lagu Terbaru Raisa Berjudul Jangan Cepat Berlalu Dapat Ditonton di YouTube
Stacia kini mengabdikan diri di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Mojopahit, Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwates. Menurutnya, menjadi WL tidak hanya harus cakap memimpin pujian atau memiliki suara yang bagus. Tetapi, harus menjadi pribadi yang mengabdikan diri untuk memberikan pelayanan dari hati. WL harus mampu memimpin puluhan hingga ratusan jemaat untuk meresapi firman Tuhan melalui pujian yang dibawakan.
“Worshiper itu tidak hanya sebatas memiliki kemampuan untuk membuat orang ikut apa yang kita katakan. Namun, juga hati dan pikiran para jemaat harus mampu dibawa untuk memuji kebesaran Tuhan,” katanya.
Selain itu, WL harus memiliki sikap dan kepribadian yang baik. Tidak hanya di dalam gereja, tetapi juga di lingkungan sosialnya. Hal ini yang juga dijaga oleh Stacia. Baginya, dengan menjadi WL, dirinya mampu memberikan sumbangsih pelayanan kepada jemaat maupun gereja atas berkat dan kemampuan yang dimiliki.
SEMPUSARI, Radar Jember – Menjadi worshiper leader (WL) atau pemimpin pujian untuk ibadah pemuda tidak pernah terbayang di pikiran Stacia Thandy. Meski perempuan 24 itu sudah menyukai dunia tarik suara sejak kecil, namun membawakan pujian di depan jemaat gereja merupakan hal yang sangat berbeda.
BACA JUGA : Lagu Terbaru Raisa Berjudul Jangan Cepat Berlalu Dapat Ditonton di YouTube
Stacia kini mengabdikan diri di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Mojopahit, Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwates. Menurutnya, menjadi WL tidak hanya harus cakap memimpin pujian atau memiliki suara yang bagus. Tetapi, harus menjadi pribadi yang mengabdikan diri untuk memberikan pelayanan dari hati. WL harus mampu memimpin puluhan hingga ratusan jemaat untuk meresapi firman Tuhan melalui pujian yang dibawakan.
“Worshiper itu tidak hanya sebatas memiliki kemampuan untuk membuat orang ikut apa yang kita katakan. Namun, juga hati dan pikiran para jemaat harus mampu dibawa untuk memuji kebesaran Tuhan,” katanya.
Selain itu, WL harus memiliki sikap dan kepribadian yang baik. Tidak hanya di dalam gereja, tetapi juga di lingkungan sosialnya. Hal ini yang juga dijaga oleh Stacia. Baginya, dengan menjadi WL, dirinya mampu memberikan sumbangsih pelayanan kepada jemaat maupun gereja atas berkat dan kemampuan yang dimiliki.