Mobile_AP_Rectangle 1
KARANGPRING, RADARJEMBER.ID – Penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 di Kabupaten Jember disambut hangat oleh para pelaku seni dan budaya. Sekalipun tetap mematuhi protokol kesehatan, kesenian tradisional mulai menjadi pertunjukan. Salah satunya seperti yang digelar di Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, baru-baru ini.
Seni tradisional yang dilangsungkan di dekat PAUD Anyelir 31 itu berupa jaranan atau kuda lumping dari Paguyuban Bombang Kencana. “Selama ini belum ada penampilan. Ini karena PPKM level 1, jadi kesenian jalan lagi,” kata Ahmadi, warga setempat.
Menurut dia, para pelaku seni memang berpuasa selama pandemi. Apalagi pada saat PPKM diberlakukan sampai PPKM level 2 lalu. “Ini saja jumlah penonton hanya separuh dari biasanya. Itu karena masih baru tampil lagi setelah sekian lama vakum,” ucap pria yang suka menonton kesenian jaranan tersebut.
Mobile_AP_Rectangle 2
Kesenian jaranan lain juga sudah mulai tampil di beberapa lokasi di Jember. Pada Minggu (19/9) lalu, jaranan yang tampil ada di Kecamatan Panti. Di lokasi ini kelompok jaranan yang menggelar pertunjukan adalah Padepokan Macan Putih.
Fitriani, warga lain yang juga suka menonton kesenian tradisional, menyebut, semua pemberitahuan yang disebar melalui media sosial maupun pesan singkat mengharuskan penonton mematuhi protokol kesehatan. “Semua penonton saya lihat pakai masker,” ungkapnya.
Geliat seni budaya tradisional ini patut menjadi perhatian. Geliat ini juga perlu dimaknai sebagai bangkitnya kreativitas seniman yang bisa memengaruhi perekonomian warga. Ini bisa dilihat dari tontonan jaranan di Karangpring. Selama pergelaran itu berlangsung, setidaknya ada belasan pedagang yang berjualan di sekitarnya. Top of FormBottom of Form
Reporter : Nur Hariri
Fotografer : Nur Hariri
Editor : Mahrus Sholih
- Advertisement -
KARANGPRING, RADARJEMBER.ID – Penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 di Kabupaten Jember disambut hangat oleh para pelaku seni dan budaya. Sekalipun tetap mematuhi protokol kesehatan, kesenian tradisional mulai menjadi pertunjukan. Salah satunya seperti yang digelar di Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, baru-baru ini.
Seni tradisional yang dilangsungkan di dekat PAUD Anyelir 31 itu berupa jaranan atau kuda lumping dari Paguyuban Bombang Kencana. “Selama ini belum ada penampilan. Ini karena PPKM level 1, jadi kesenian jalan lagi,” kata Ahmadi, warga setempat.
Menurut dia, para pelaku seni memang berpuasa selama pandemi. Apalagi pada saat PPKM diberlakukan sampai PPKM level 2 lalu. “Ini saja jumlah penonton hanya separuh dari biasanya. Itu karena masih baru tampil lagi setelah sekian lama vakum,” ucap pria yang suka menonton kesenian jaranan tersebut.
Kesenian jaranan lain juga sudah mulai tampil di beberapa lokasi di Jember. Pada Minggu (19/9) lalu, jaranan yang tampil ada di Kecamatan Panti. Di lokasi ini kelompok jaranan yang menggelar pertunjukan adalah Padepokan Macan Putih.
Fitriani, warga lain yang juga suka menonton kesenian tradisional, menyebut, semua pemberitahuan yang disebar melalui media sosial maupun pesan singkat mengharuskan penonton mematuhi protokol kesehatan. “Semua penonton saya lihat pakai masker,” ungkapnya.
Geliat seni budaya tradisional ini patut menjadi perhatian. Geliat ini juga perlu dimaknai sebagai bangkitnya kreativitas seniman yang bisa memengaruhi perekonomian warga. Ini bisa dilihat dari tontonan jaranan di Karangpring. Selama pergelaran itu berlangsung, setidaknya ada belasan pedagang yang berjualan di sekitarnya. Top of FormBottom of Form
Reporter : Nur Hariri
Fotografer : Nur Hariri
Editor : Mahrus Sholih
KARANGPRING, RADARJEMBER.ID – Penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 di Kabupaten Jember disambut hangat oleh para pelaku seni dan budaya. Sekalipun tetap mematuhi protokol kesehatan, kesenian tradisional mulai menjadi pertunjukan. Salah satunya seperti yang digelar di Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, baru-baru ini.
Seni tradisional yang dilangsungkan di dekat PAUD Anyelir 31 itu berupa jaranan atau kuda lumping dari Paguyuban Bombang Kencana. “Selama ini belum ada penampilan. Ini karena PPKM level 1, jadi kesenian jalan lagi,” kata Ahmadi, warga setempat.
Menurut dia, para pelaku seni memang berpuasa selama pandemi. Apalagi pada saat PPKM diberlakukan sampai PPKM level 2 lalu. “Ini saja jumlah penonton hanya separuh dari biasanya. Itu karena masih baru tampil lagi setelah sekian lama vakum,” ucap pria yang suka menonton kesenian jaranan tersebut.
Kesenian jaranan lain juga sudah mulai tampil di beberapa lokasi di Jember. Pada Minggu (19/9) lalu, jaranan yang tampil ada di Kecamatan Panti. Di lokasi ini kelompok jaranan yang menggelar pertunjukan adalah Padepokan Macan Putih.
Fitriani, warga lain yang juga suka menonton kesenian tradisional, menyebut, semua pemberitahuan yang disebar melalui media sosial maupun pesan singkat mengharuskan penonton mematuhi protokol kesehatan. “Semua penonton saya lihat pakai masker,” ungkapnya.
Geliat seni budaya tradisional ini patut menjadi perhatian. Geliat ini juga perlu dimaknai sebagai bangkitnya kreativitas seniman yang bisa memengaruhi perekonomian warga. Ini bisa dilihat dari tontonan jaranan di Karangpring. Selama pergelaran itu berlangsung, setidaknya ada belasan pedagang yang berjualan di sekitarnya. Top of FormBottom of Form
Reporter : Nur Hariri
Fotografer : Nur Hariri
Editor : Mahrus Sholih