Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pada Juli 2020, masyarakat Jember sempat digegerkan dengan penemuan bangunan batu bata kuno yang terpendam di persawahan. Tepatnya, terletak di Desa/Kecamatan Ledokombo.
Bangunan tersebut dikaji oleh tim arkeolog Jawa Timur pada waktu itu. Mereka menduga, bangunan kuno itu adalah cagar budaya. Namun beberapa bulan kemudian, tak ada kelanjutan terhadap penelitian bangunan itu.
Anggota Komisi B DPRD Jember Danang Kurniawan mengatakan, hal tersebut terjadi karena tidak adanya tim arkeolog atau tim cagar budaya di Kabupaten Jember. Padahal, jika ditelusuri lebih dalam, penemuan itu bisa dijadikan wisata bersejarah. Selain itu, situs-situs kuno lainnya juga dapat lebih terpelihara keberadaannya.
Mobile_AP_Rectangle 2
“Cagar budaya ini sangat berpotensi untuk dijadikan wisata dan edukasi untuk generasi kita juga,” beber Danang.
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pada Juli 2020, masyarakat Jember sempat digegerkan dengan penemuan bangunan batu bata kuno yang terpendam di persawahan. Tepatnya, terletak di Desa/Kecamatan Ledokombo.
Bangunan tersebut dikaji oleh tim arkeolog Jawa Timur pada waktu itu. Mereka menduga, bangunan kuno itu adalah cagar budaya. Namun beberapa bulan kemudian, tak ada kelanjutan terhadap penelitian bangunan itu.
Anggota Komisi B DPRD Jember Danang Kurniawan mengatakan, hal tersebut terjadi karena tidak adanya tim arkeolog atau tim cagar budaya di Kabupaten Jember. Padahal, jika ditelusuri lebih dalam, penemuan itu bisa dijadikan wisata bersejarah. Selain itu, situs-situs kuno lainnya juga dapat lebih terpelihara keberadaannya.
“Cagar budaya ini sangat berpotensi untuk dijadikan wisata dan edukasi untuk generasi kita juga,” beber Danang.
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pada Juli 2020, masyarakat Jember sempat digegerkan dengan penemuan bangunan batu bata kuno yang terpendam di persawahan. Tepatnya, terletak di Desa/Kecamatan Ledokombo.
Bangunan tersebut dikaji oleh tim arkeolog Jawa Timur pada waktu itu. Mereka menduga, bangunan kuno itu adalah cagar budaya. Namun beberapa bulan kemudian, tak ada kelanjutan terhadap penelitian bangunan itu.
Anggota Komisi B DPRD Jember Danang Kurniawan mengatakan, hal tersebut terjadi karena tidak adanya tim arkeolog atau tim cagar budaya di Kabupaten Jember. Padahal, jika ditelusuri lebih dalam, penemuan itu bisa dijadikan wisata bersejarah. Selain itu, situs-situs kuno lainnya juga dapat lebih terpelihara keberadaannya.
“Cagar budaya ini sangat berpotensi untuk dijadikan wisata dan edukasi untuk generasi kita juga,” beber Danang.