22.9 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Ruang Tamu Dijadikan Tempat Latihan Panjat Tebing

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pandemi Covid-19 bukan halangan bagi Achmad Haydar Priyatama (15) untuk berlatih panjat tebing.  Bahkan sudah setahun ini dia latihan panjat tebing di rumah. Sebab di sekolah seluruh kegiatan dibatasi, termasuk panjat tebing.

Siswa kelas IX , SMP Negeri 4 Jember itu berlatih di rumah menggunakan dinding rumah. Ruang tamu berukuran 3 x 5 meter disulap oleh anak kedua pasangan Mariono dan Nuryati Ningsih ini menjadi arena panjat tebing.

Ruang tamu itu didesain sedemikian rupa oleh sang bapak. Di tembok ruang tamu sempit itu terpasang delapan lembar tripleks dengan ketebalan 18 milimeter dan dilengkapi batu imitasi terbuat dari campuran pasir.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Kemiringan triplek mencapai 60 sampai 10 derajat dilengkapi pegangan tangan terbuat dari kayu, kalau tidak ada  tamu saya berlatih di ruangan tersebut tiap selama enam puluh menit,” tegas Haydar, yang beralamat di Lingkungan Krajan, Kelurahan Jumerto, Kecamatan Patrang.

Remaja kelahiran 29 Desember 2005, ini latihan rutin karena ingin melanjutkan SMA di SMAN Olahraga (SMANOR) Sidoarjo. Tentunya melalui kemampuan olahraga panjat tebingnya.

Haydar tertarik masuk di sekolah itu lantaran mengikuti jejak kakaknya Achmad Abdi Kamal Maulana, yang kini telah duduk di kelas XI di sekolah tersebut.Kedua saudara kandung itu selama ini tercatat sebagai anggota klub panjat tebing Jumerto Baret. Mereka kerap mewakili Kabupaten Jember di gelaran lomba panjat tebing tingkat Jawa Timur.

“Tidak saja Abdi dan Haydar memiliki ketertarikan terhadap olahraga panjat tebing ini, bahkan Achmad Fawas Al Farizi baru berumur sembilan tahun tak mau kalah sama kedua kakaknya berlatih panjat tebing di ruang tamu,” kata Mariono, sang ayah.

Selama ini sang Ayah terheran-heran karena ketiga anaknya penyuka olahraga panjat tebing. Padahal dalam diri pria berperawakan kurus itu sama tidak memiliki keahlian panjat tebing. Namun sebagai bapak dia terus memotivasi anak untuk bisa menjadi atelit handal panjat tebing.

 

Reporter: Winardyasto.
Fotografer: Winardyasto.
Editor: Sholikhul Huda

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pandemi Covid-19 bukan halangan bagi Achmad Haydar Priyatama (15) untuk berlatih panjat tebing.  Bahkan sudah setahun ini dia latihan panjat tebing di rumah. Sebab di sekolah seluruh kegiatan dibatasi, termasuk panjat tebing.

Siswa kelas IX , SMP Negeri 4 Jember itu berlatih di rumah menggunakan dinding rumah. Ruang tamu berukuran 3 x 5 meter disulap oleh anak kedua pasangan Mariono dan Nuryati Ningsih ini menjadi arena panjat tebing.

Ruang tamu itu didesain sedemikian rupa oleh sang bapak. Di tembok ruang tamu sempit itu terpasang delapan lembar tripleks dengan ketebalan 18 milimeter dan dilengkapi batu imitasi terbuat dari campuran pasir.

“Kemiringan triplek mencapai 60 sampai 10 derajat dilengkapi pegangan tangan terbuat dari kayu, kalau tidak ada  tamu saya berlatih di ruangan tersebut tiap selama enam puluh menit,” tegas Haydar, yang beralamat di Lingkungan Krajan, Kelurahan Jumerto, Kecamatan Patrang.

Remaja kelahiran 29 Desember 2005, ini latihan rutin karena ingin melanjutkan SMA di SMAN Olahraga (SMANOR) Sidoarjo. Tentunya melalui kemampuan olahraga panjat tebingnya.

Haydar tertarik masuk di sekolah itu lantaran mengikuti jejak kakaknya Achmad Abdi Kamal Maulana, yang kini telah duduk di kelas XI di sekolah tersebut.Kedua saudara kandung itu selama ini tercatat sebagai anggota klub panjat tebing Jumerto Baret. Mereka kerap mewakili Kabupaten Jember di gelaran lomba panjat tebing tingkat Jawa Timur.

“Tidak saja Abdi dan Haydar memiliki ketertarikan terhadap olahraga panjat tebing ini, bahkan Achmad Fawas Al Farizi baru berumur sembilan tahun tak mau kalah sama kedua kakaknya berlatih panjat tebing di ruang tamu,” kata Mariono, sang ayah.

Selama ini sang Ayah terheran-heran karena ketiga anaknya penyuka olahraga panjat tebing. Padahal dalam diri pria berperawakan kurus itu sama tidak memiliki keahlian panjat tebing. Namun sebagai bapak dia terus memotivasi anak untuk bisa menjadi atelit handal panjat tebing.

 

Reporter: Winardyasto.
Fotografer: Winardyasto.
Editor: Sholikhul Huda

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pandemi Covid-19 bukan halangan bagi Achmad Haydar Priyatama (15) untuk berlatih panjat tebing.  Bahkan sudah setahun ini dia latihan panjat tebing di rumah. Sebab di sekolah seluruh kegiatan dibatasi, termasuk panjat tebing.

Siswa kelas IX , SMP Negeri 4 Jember itu berlatih di rumah menggunakan dinding rumah. Ruang tamu berukuran 3 x 5 meter disulap oleh anak kedua pasangan Mariono dan Nuryati Ningsih ini menjadi arena panjat tebing.

Ruang tamu itu didesain sedemikian rupa oleh sang bapak. Di tembok ruang tamu sempit itu terpasang delapan lembar tripleks dengan ketebalan 18 milimeter dan dilengkapi batu imitasi terbuat dari campuran pasir.

“Kemiringan triplek mencapai 60 sampai 10 derajat dilengkapi pegangan tangan terbuat dari kayu, kalau tidak ada  tamu saya berlatih di ruangan tersebut tiap selama enam puluh menit,” tegas Haydar, yang beralamat di Lingkungan Krajan, Kelurahan Jumerto, Kecamatan Patrang.

Remaja kelahiran 29 Desember 2005, ini latihan rutin karena ingin melanjutkan SMA di SMAN Olahraga (SMANOR) Sidoarjo. Tentunya melalui kemampuan olahraga panjat tebingnya.

Haydar tertarik masuk di sekolah itu lantaran mengikuti jejak kakaknya Achmad Abdi Kamal Maulana, yang kini telah duduk di kelas XI di sekolah tersebut.Kedua saudara kandung itu selama ini tercatat sebagai anggota klub panjat tebing Jumerto Baret. Mereka kerap mewakili Kabupaten Jember di gelaran lomba panjat tebing tingkat Jawa Timur.

“Tidak saja Abdi dan Haydar memiliki ketertarikan terhadap olahraga panjat tebing ini, bahkan Achmad Fawas Al Farizi baru berumur sembilan tahun tak mau kalah sama kedua kakaknya berlatih panjat tebing di ruang tamu,” kata Mariono, sang ayah.

Selama ini sang Ayah terheran-heran karena ketiga anaknya penyuka olahraga panjat tebing. Padahal dalam diri pria berperawakan kurus itu sama tidak memiliki keahlian panjat tebing. Namun sebagai bapak dia terus memotivasi anak untuk bisa menjadi atelit handal panjat tebing.

 

Reporter: Winardyasto.
Fotografer: Winardyasto.
Editor: Sholikhul Huda

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca