Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sejumlah penyandang disabilitas, sore itu, berkumpul di sebuah galeri lukisan yang ada di Kebonsari. Salah satu difabel itu bernama Vian. Sapaan akrab Wiviano Rizky Tantowi. Vian duduk di kursi roda, sembari didorong menghampiri wartawan Jawa Pos Radar Jember. Setelah itu, dirinya tak canggung menceritakan kisahnya.
BACA JUGA : Permainan Bola Api Tradisi Pesantren Berlangsung Saat Ramadan Saja
Kiprah Vian sebagai seorang penyandang disabilitas di usia muda dengan karya-karyanya tak diragukan lagi. Sejumlah buku tulisannya dan film yang diproduksi dari tangan dinginnya sebagai bukti nyata.
Mobile_AP_Rectangle 2
“Saya awal terjun ke dunia menulis bermula saat sekolah SMP, diharuskan untuk mengikuti ekstrakulikuler. Tetapi, karena keterbatasan fisik, saya memilih untuk mengikuti ekstrakulikuler jurnalistik, karena saya merasa itu yang paling cocok dengan saya dan dengan hobi saya juga yang suka membaca dan menulis puisi,” ungkap Vian.
Pemuda yang juga gemar hunting foto sepak bola itu makin senang dengan ekstrakulikuler jurnalistik di sekolahnya. Tahun 2017 lalu, Vian mulai menerbitkan buku antologi puisi pertamanya. Judulnya Pemenang yang Mengalah. “Buku itu pun saya buat tidak sengaja, karena ada teman saya yang ingin mendirikan perusahaan, lalu tertarik dengan karya-karya saya,” jelasnya.
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sejumlah penyandang disabilitas, sore itu, berkumpul di sebuah galeri lukisan yang ada di Kebonsari. Salah satu difabel itu bernama Vian. Sapaan akrab Wiviano Rizky Tantowi. Vian duduk di kursi roda, sembari didorong menghampiri wartawan Jawa Pos Radar Jember. Setelah itu, dirinya tak canggung menceritakan kisahnya.
BACA JUGA : Permainan Bola Api Tradisi Pesantren Berlangsung Saat Ramadan Saja
Kiprah Vian sebagai seorang penyandang disabilitas di usia muda dengan karya-karyanya tak diragukan lagi. Sejumlah buku tulisannya dan film yang diproduksi dari tangan dinginnya sebagai bukti nyata.
“Saya awal terjun ke dunia menulis bermula saat sekolah SMP, diharuskan untuk mengikuti ekstrakulikuler. Tetapi, karena keterbatasan fisik, saya memilih untuk mengikuti ekstrakulikuler jurnalistik, karena saya merasa itu yang paling cocok dengan saya dan dengan hobi saya juga yang suka membaca dan menulis puisi,” ungkap Vian.
Pemuda yang juga gemar hunting foto sepak bola itu makin senang dengan ekstrakulikuler jurnalistik di sekolahnya. Tahun 2017 lalu, Vian mulai menerbitkan buku antologi puisi pertamanya. Judulnya Pemenang yang Mengalah. “Buku itu pun saya buat tidak sengaja, karena ada teman saya yang ingin mendirikan perusahaan, lalu tertarik dengan karya-karya saya,” jelasnya.
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sejumlah penyandang disabilitas, sore itu, berkumpul di sebuah galeri lukisan yang ada di Kebonsari. Salah satu difabel itu bernama Vian. Sapaan akrab Wiviano Rizky Tantowi. Vian duduk di kursi roda, sembari didorong menghampiri wartawan Jawa Pos Radar Jember. Setelah itu, dirinya tak canggung menceritakan kisahnya.
BACA JUGA : Permainan Bola Api Tradisi Pesantren Berlangsung Saat Ramadan Saja
Kiprah Vian sebagai seorang penyandang disabilitas di usia muda dengan karya-karyanya tak diragukan lagi. Sejumlah buku tulisannya dan film yang diproduksi dari tangan dinginnya sebagai bukti nyata.
“Saya awal terjun ke dunia menulis bermula saat sekolah SMP, diharuskan untuk mengikuti ekstrakulikuler. Tetapi, karena keterbatasan fisik, saya memilih untuk mengikuti ekstrakulikuler jurnalistik, karena saya merasa itu yang paling cocok dengan saya dan dengan hobi saya juga yang suka membaca dan menulis puisi,” ungkap Vian.
Pemuda yang juga gemar hunting foto sepak bola itu makin senang dengan ekstrakulikuler jurnalistik di sekolahnya. Tahun 2017 lalu, Vian mulai menerbitkan buku antologi puisi pertamanya. Judulnya Pemenang yang Mengalah. “Buku itu pun saya buat tidak sengaja, karena ada teman saya yang ingin mendirikan perusahaan, lalu tertarik dengan karya-karya saya,” jelasnya.