24.9 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

Nadia Cahya Rani Cosplayer Asal Jember, Demen Cosplay Tokoh Bertaring

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Nadia Cahya Rani adalah cosplayer atau orang yang senang memainkan peran tokoh yang disukainya lewat kostum. Sudah bermacam-macam jenis cosplay yang telah ditampilkan oleh Nadia.

Dalam ber-cosplay, dia lebih senang memerankan kostum Jepang. Dulunya, itu dilakukan berangkat dari pujian teman yang menganggap Nadia cocok untuk menjadi cosplayer. Kemudian, ditambah dengan bakat modeling yang dimiliki, akhirnya Nadia mulai menjajaki dunia itu sejak dia duduk di bangku SMA, sekitar tahun 2016.

BACA JUGA: Dishub Jember Pertegas Larangan Parkir di Sekitar Alun-Alun

Mobile_AP_Rectangle 2

Menurutnya, setiap cosplayer pasti menemukan kesulitan yang harus dihadapi. Seperti saat pertama kali mengikuti lomba, dia masih kurang percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki. Tetapi siapa sangka, dalam lomba pertamanya tersebut dia mendapatkan juara satu. “Alhamdulillah, pertama kali ikut lomba langsung menang juara satu,” jelasnya saat diwawancarai di Rumah Linkrafin, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Selasa (28/2).

Hobi yang juga membuahkan prestasi tersebut hingga saat ini terus dilakukan sebagai sebuah hobi yang menyenangkan. Menurutnya, ketika dia meng-cosplay satu karakter, dia merasa ada kebahagiaan dalam dirinya dan merasa menjadi karakter yang dimainkan. “Ada kebahagiaan tersendiri,” ucap Nadia.

Menjadi cosplayer menurutnya yang paling penting adalah mendalami karakter yang dibawakan. Jadi, harus bisa menyamai seperti bahasa, gerak tubuh, cara berbicara, dan karakter lainnya dari tokoh. “Ini yang harus dipahami betul sebelum meng-cosplay,” terangnya.

Selama ini, karakter yang paling disukai oleh Nadya adalah tokoh yang memiliki taring seperti vampir. Menurutnya, tokoh yang bertaring kecil mungil sangat cocok dengan dirinya. Berbagai macam perlombaan banyak diikuti dan meraih prestasi di Jember maupun di luar Jember. Banyaknya prestasi yang diraihnya juga berkat kematangan persiapan sebelum tampil.

Menurutnya, persiapan cosplay sebelum lomba lebih ke konsep. Seperti membuat teks dialog yang akan dibawakan saat lomba dan menyiapkan dance. Biasanya teks yang dibuat tersebut diubah menjadi dubbing dengan suara sendiri. “Jadi, menyiapkan audio, latihan gerakan, menyiapkan properti, dan lainnya,” tuturnya.

Untuk cosplay, Nadia lebih sering menjahit sendiri busananya. Beberapa kali juga pernah membeli. Harga kostum banyak jenisnya, bisa Rp 1 juta lebih. Tetapi, jika membuat sendiri, Nadia mengaku, biayanya jauh lebih murah dan sesuai dengan keinginan. “Estimasi biaya yang dikeluarkan maksimal Rp 700 ribu,” ucapnya.

Memang cosplay terkenal mahal. Meski begitu kostum yang murah pun ada. Tetapi dengan kualitas seadanya. “Kostum kisaran Rp 100 ribuan juga sudah ada. Bahkan yang lebih murah pun ada kalau kita cari,” jelas Nadia.

Sementara itu, event cosplay yang akan diadakan oleh Linkrafin Jember menurutnya dipersiapkan dengan matang. Adanya event itu sebagai salah satu tempat untuk mewadahi para cosplayer agar bakat dan hobi yang mereka punya dapat tersalurkan. “Jadi, dari sini bisa dibuktikan bahwa antusiasme masyarakat Jember sangat tinggi. Nantinya event tersebut tidak hanya diikuti oleh warga Jember, tetapi juga luar Jember,” pungkasnya. (cad/c2/nur)

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Nadia Cahya Rani adalah cosplayer atau orang yang senang memainkan peran tokoh yang disukainya lewat kostum. Sudah bermacam-macam jenis cosplay yang telah ditampilkan oleh Nadia.

Dalam ber-cosplay, dia lebih senang memerankan kostum Jepang. Dulunya, itu dilakukan berangkat dari pujian teman yang menganggap Nadia cocok untuk menjadi cosplayer. Kemudian, ditambah dengan bakat modeling yang dimiliki, akhirnya Nadia mulai menjajaki dunia itu sejak dia duduk di bangku SMA, sekitar tahun 2016.

BACA JUGA: Dishub Jember Pertegas Larangan Parkir di Sekitar Alun-Alun

Menurutnya, setiap cosplayer pasti menemukan kesulitan yang harus dihadapi. Seperti saat pertama kali mengikuti lomba, dia masih kurang percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki. Tetapi siapa sangka, dalam lomba pertamanya tersebut dia mendapatkan juara satu. “Alhamdulillah, pertama kali ikut lomba langsung menang juara satu,” jelasnya saat diwawancarai di Rumah Linkrafin, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Selasa (28/2).

Hobi yang juga membuahkan prestasi tersebut hingga saat ini terus dilakukan sebagai sebuah hobi yang menyenangkan. Menurutnya, ketika dia meng-cosplay satu karakter, dia merasa ada kebahagiaan dalam dirinya dan merasa menjadi karakter yang dimainkan. “Ada kebahagiaan tersendiri,” ucap Nadia.

Menjadi cosplayer menurutnya yang paling penting adalah mendalami karakter yang dibawakan. Jadi, harus bisa menyamai seperti bahasa, gerak tubuh, cara berbicara, dan karakter lainnya dari tokoh. “Ini yang harus dipahami betul sebelum meng-cosplay,” terangnya.

Selama ini, karakter yang paling disukai oleh Nadya adalah tokoh yang memiliki taring seperti vampir. Menurutnya, tokoh yang bertaring kecil mungil sangat cocok dengan dirinya. Berbagai macam perlombaan banyak diikuti dan meraih prestasi di Jember maupun di luar Jember. Banyaknya prestasi yang diraihnya juga berkat kematangan persiapan sebelum tampil.

Menurutnya, persiapan cosplay sebelum lomba lebih ke konsep. Seperti membuat teks dialog yang akan dibawakan saat lomba dan menyiapkan dance. Biasanya teks yang dibuat tersebut diubah menjadi dubbing dengan suara sendiri. “Jadi, menyiapkan audio, latihan gerakan, menyiapkan properti, dan lainnya,” tuturnya.

Untuk cosplay, Nadia lebih sering menjahit sendiri busananya. Beberapa kali juga pernah membeli. Harga kostum banyak jenisnya, bisa Rp 1 juta lebih. Tetapi, jika membuat sendiri, Nadia mengaku, biayanya jauh lebih murah dan sesuai dengan keinginan. “Estimasi biaya yang dikeluarkan maksimal Rp 700 ribu,” ucapnya.

Memang cosplay terkenal mahal. Meski begitu kostum yang murah pun ada. Tetapi dengan kualitas seadanya. “Kostum kisaran Rp 100 ribuan juga sudah ada. Bahkan yang lebih murah pun ada kalau kita cari,” jelas Nadia.

Sementara itu, event cosplay yang akan diadakan oleh Linkrafin Jember menurutnya dipersiapkan dengan matang. Adanya event itu sebagai salah satu tempat untuk mewadahi para cosplayer agar bakat dan hobi yang mereka punya dapat tersalurkan. “Jadi, dari sini bisa dibuktikan bahwa antusiasme masyarakat Jember sangat tinggi. Nantinya event tersebut tidak hanya diikuti oleh warga Jember, tetapi juga luar Jember,” pungkasnya. (cad/c2/nur)

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Nadia Cahya Rani adalah cosplayer atau orang yang senang memainkan peran tokoh yang disukainya lewat kostum. Sudah bermacam-macam jenis cosplay yang telah ditampilkan oleh Nadia.

Dalam ber-cosplay, dia lebih senang memerankan kostum Jepang. Dulunya, itu dilakukan berangkat dari pujian teman yang menganggap Nadia cocok untuk menjadi cosplayer. Kemudian, ditambah dengan bakat modeling yang dimiliki, akhirnya Nadia mulai menjajaki dunia itu sejak dia duduk di bangku SMA, sekitar tahun 2016.

BACA JUGA: Dishub Jember Pertegas Larangan Parkir di Sekitar Alun-Alun

Menurutnya, setiap cosplayer pasti menemukan kesulitan yang harus dihadapi. Seperti saat pertama kali mengikuti lomba, dia masih kurang percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki. Tetapi siapa sangka, dalam lomba pertamanya tersebut dia mendapatkan juara satu. “Alhamdulillah, pertama kali ikut lomba langsung menang juara satu,” jelasnya saat diwawancarai di Rumah Linkrafin, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Selasa (28/2).

Hobi yang juga membuahkan prestasi tersebut hingga saat ini terus dilakukan sebagai sebuah hobi yang menyenangkan. Menurutnya, ketika dia meng-cosplay satu karakter, dia merasa ada kebahagiaan dalam dirinya dan merasa menjadi karakter yang dimainkan. “Ada kebahagiaan tersendiri,” ucap Nadia.

Menjadi cosplayer menurutnya yang paling penting adalah mendalami karakter yang dibawakan. Jadi, harus bisa menyamai seperti bahasa, gerak tubuh, cara berbicara, dan karakter lainnya dari tokoh. “Ini yang harus dipahami betul sebelum meng-cosplay,” terangnya.

Selama ini, karakter yang paling disukai oleh Nadya adalah tokoh yang memiliki taring seperti vampir. Menurutnya, tokoh yang bertaring kecil mungil sangat cocok dengan dirinya. Berbagai macam perlombaan banyak diikuti dan meraih prestasi di Jember maupun di luar Jember. Banyaknya prestasi yang diraihnya juga berkat kematangan persiapan sebelum tampil.

Menurutnya, persiapan cosplay sebelum lomba lebih ke konsep. Seperti membuat teks dialog yang akan dibawakan saat lomba dan menyiapkan dance. Biasanya teks yang dibuat tersebut diubah menjadi dubbing dengan suara sendiri. “Jadi, menyiapkan audio, latihan gerakan, menyiapkan properti, dan lainnya,” tuturnya.

Untuk cosplay, Nadia lebih sering menjahit sendiri busananya. Beberapa kali juga pernah membeli. Harga kostum banyak jenisnya, bisa Rp 1 juta lebih. Tetapi, jika membuat sendiri, Nadia mengaku, biayanya jauh lebih murah dan sesuai dengan keinginan. “Estimasi biaya yang dikeluarkan maksimal Rp 700 ribu,” ucapnya.

Memang cosplay terkenal mahal. Meski begitu kostum yang murah pun ada. Tetapi dengan kualitas seadanya. “Kostum kisaran Rp 100 ribuan juga sudah ada. Bahkan yang lebih murah pun ada kalau kita cari,” jelas Nadia.

Sementara itu, event cosplay yang akan diadakan oleh Linkrafin Jember menurutnya dipersiapkan dengan matang. Adanya event itu sebagai salah satu tempat untuk mewadahi para cosplayer agar bakat dan hobi yang mereka punya dapat tersalurkan. “Jadi, dari sini bisa dibuktikan bahwa antusiasme masyarakat Jember sangat tinggi. Nantinya event tersebut tidak hanya diikuti oleh warga Jember, tetapi juga luar Jember,” pungkasnya. (cad/c2/nur)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca