LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Sebagai salah satu organisasi perempuan terbesar di Lumajang, Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) terus berkhidmat untuk umat. Di usia organisasi yang sudah menginjak 76 tahun, komitmen itu terus dipegang teguh. Harapannya, dari Muslimat NU-lah para ibu luar biasa terlahir.
Baca Juga : Antrean Panjang Solar Subsidi di Bondowoso
Tentu hal tersebut tidak mudah dilakukan. Banyak rintangan dan tantangan yang harus dihadapi dan dilewati. Khususnya di era media dan digitalisasi saat ini. Sosok ibu sangat berperan penting dalam menentukan masa depan anak.
“Sebagai ibu bagi anak-anak, seorang ibu harus bisa memberikan contoh yang baik. Karena di pundak ibu ada amanah dan pahala seorang pendidik yang sangat besar,” ujar Ketua PC Muslimat NU Lumajang Hj Tutuk Fajriatul Mustofiah saat peringatan Harlah Ke-76 Muslimat NU dan Menyongsong Bulan Suci Ramadan 1434 Hijriah di Pendapa Arya Wiraraja Pemkab Lumajang, kemarin.
Hj Tutuk mengatakan, teladan akhlak sangat diperlukan di era ini. Menurutnya, kemajuan teknologi dan informasi bisa menggeser nilai keagamaan. Karenanya, seorang ibu, khususnya ibu Muslimat NU, tidak mudah menerima dan membagikan informasi yang tidak benar.
“Jangan termakan hoax. Ibu-ibu muslimat saat ini harus mampu merespons positif keadaan. Dilihat dulu apakah itu benar atau tidak. Jika tidak, ditinggalkan,” katanya. Tak lupa, Hj Tutuk juga mendoakan agar seluruh keluarga Muslimat NU diberikan kesehatan. Sehingga bisa melaksanakan ibadah Ramadan dengan baik.
Sementara itu, Plt Ketua PCNU Lumajang Jamaluddin menjelaskan, semakin tua usia Muslimat NU, maka semakin kuat dan luar biasa. Karena itu, dia mengajak agar seluruh pengurus dan anggota Muslimat NU untuk meningkatkan kualitasnya.
Abah Jamal, sapaan akrabnya, juga mengapresiasi Muslimat NU Lumajang. Dia menyebut, respons cepat ditunjukkan seluruh anggota saat terjadi bencana APG Gunung Semeru. “Kami mengapresiasi seluruh jajaran muslimat karena telah berkhidmat. Tidak hanya untuk agama, tetapi juga untuk kehidupan sosial dan masyarakat,” pungkasnya.
Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Muhammad Sidkin Ali
Redaktur : Hafid Asnan