Mobile_AP_Rectangle 1
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Menjelang pergantian tahun baru, banyak pembangunan yang sudah beres. Salah satunya pembangunan Jembatan Bondoyudo yang pengerjaannya mulai awal 2019. Proses pembangunan jembatan tersebut sempat berhenti, namun dilanjutkan kembali.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang Nugraha Yudha menyatakan, pengoperasian Jembatan Bondoyudo untuk jalur keluar sejak 29 Desember kemarin sudah resmi. Pembukaan plakat dibuka pada pukul 14.00 WIB. “Jembatan tersebut diresmikan sekarang oleh beberapa pihak, di antaranya pihak Balai Besar Provinsi Jawa Timur,” ucapnya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Provinsi Jawa Timur Ida Bagus Putu Jaladi menyatakan, pembangunan memang sempat terhenti karena adanya suatu kendala. Namun, dalam proses kelanjutan pembangunan begitu sukses dengan cepat. Tercatat, pekerjaan lanjutan dari pembangunan memakan waktu sekitar 2,5 bulan.
Mobile_AP_Rectangle 2
Menurutnya, proses lanjutan pembangunan Jembatan Bondoyudo memakan biaya kurang lebih Rp 2,5 miliar. Dengan panjang jembatan 400 meter dan luas badan selebar 7 meter. Memiliki ketebalan kurang lebih 4 meter. “Jembatan ini adalah penghubung Probolinggo ke Lumajang dan Probolinggo ke Malang,” ucapnya.
Dia berharap kekuatan dari jembatan tersebut bisa berlangsung aman sampai puluhan tahun ke depan. Mengingat jalan tersebut adalah jalan nasional dan sebagai arus utama lalu lintas. Apalagi jembatan tersebut akan dilewati oleh kendaraan besar dengan intensitas yang cukup padat.
- Advertisement -
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Menjelang pergantian tahun baru, banyak pembangunan yang sudah beres. Salah satunya pembangunan Jembatan Bondoyudo yang pengerjaannya mulai awal 2019. Proses pembangunan jembatan tersebut sempat berhenti, namun dilanjutkan kembali.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang Nugraha Yudha menyatakan, pengoperasian Jembatan Bondoyudo untuk jalur keluar sejak 29 Desember kemarin sudah resmi. Pembukaan plakat dibuka pada pukul 14.00 WIB. “Jembatan tersebut diresmikan sekarang oleh beberapa pihak, di antaranya pihak Balai Besar Provinsi Jawa Timur,” ucapnya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Provinsi Jawa Timur Ida Bagus Putu Jaladi menyatakan, pembangunan memang sempat terhenti karena adanya suatu kendala. Namun, dalam proses kelanjutan pembangunan begitu sukses dengan cepat. Tercatat, pekerjaan lanjutan dari pembangunan memakan waktu sekitar 2,5 bulan.
Menurutnya, proses lanjutan pembangunan Jembatan Bondoyudo memakan biaya kurang lebih Rp 2,5 miliar. Dengan panjang jembatan 400 meter dan luas badan selebar 7 meter. Memiliki ketebalan kurang lebih 4 meter. “Jembatan ini adalah penghubung Probolinggo ke Lumajang dan Probolinggo ke Malang,” ucapnya.
Dia berharap kekuatan dari jembatan tersebut bisa berlangsung aman sampai puluhan tahun ke depan. Mengingat jalan tersebut adalah jalan nasional dan sebagai arus utama lalu lintas. Apalagi jembatan tersebut akan dilewati oleh kendaraan besar dengan intensitas yang cukup padat.
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Menjelang pergantian tahun baru, banyak pembangunan yang sudah beres. Salah satunya pembangunan Jembatan Bondoyudo yang pengerjaannya mulai awal 2019. Proses pembangunan jembatan tersebut sempat berhenti, namun dilanjutkan kembali.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang Nugraha Yudha menyatakan, pengoperasian Jembatan Bondoyudo untuk jalur keluar sejak 29 Desember kemarin sudah resmi. Pembukaan plakat dibuka pada pukul 14.00 WIB. “Jembatan tersebut diresmikan sekarang oleh beberapa pihak, di antaranya pihak Balai Besar Provinsi Jawa Timur,” ucapnya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Provinsi Jawa Timur Ida Bagus Putu Jaladi menyatakan, pembangunan memang sempat terhenti karena adanya suatu kendala. Namun, dalam proses kelanjutan pembangunan begitu sukses dengan cepat. Tercatat, pekerjaan lanjutan dari pembangunan memakan waktu sekitar 2,5 bulan.
Menurutnya, proses lanjutan pembangunan Jembatan Bondoyudo memakan biaya kurang lebih Rp 2,5 miliar. Dengan panjang jembatan 400 meter dan luas badan selebar 7 meter. Memiliki ketebalan kurang lebih 4 meter. “Jembatan ini adalah penghubung Probolinggo ke Lumajang dan Probolinggo ke Malang,” ucapnya.
Dia berharap kekuatan dari jembatan tersebut bisa berlangsung aman sampai puluhan tahun ke depan. Mengingat jalan tersebut adalah jalan nasional dan sebagai arus utama lalu lintas. Apalagi jembatan tersebut akan dilewati oleh kendaraan besar dengan intensitas yang cukup padat.