23.3 C
Jember
Tuesday, 28 March 2023

Salat Id Diprediksi Bersamaan

Namun Tetap Tunggu Keputusan Sidang Isbat Besok

Mobile_AP_Rectangle 1

SUMBEREJO, Radar Semeru – Meski penentuan awal Ramadan 1443 Hijriah berbeda, salat Idul Fitri diprediksi bersamaan. Sebab, secara hisab posisi hilal di Indonesia sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Meski demikian, penentuan itu menunggu keputusan sidang isbat Kementerian Agama (Kemenag) besok malam.

Kepala Seksi Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kantor Kemenag Lumajang Hidayatulloh mengungkapkan, metode penentuan hisab dan rukyatul hilal tetap bisa dipedomani. Namun, di Lumajang, Kemenag berpedoman pada rukyatul hilal yang akan dilaksanakan di Pantai Mbah Drajid, Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, Minggu petang. Nantinya, tim falakiyah Kemenag akan mengamati ketinggian hilal untuk menentukan awal Syawal.

Dayat menerangkan, sesuai ketentuan MABIMS baru, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Beberapa pihak sudah menghitung secara hisab posisi hilal sudah memenuhi kriteria. Nah, Kemenag Lumajang juga tetap akan melakukan rukyatul hilal. Perkiraan kami, hilal sudah terlihat. Artinya, salat Id kali ini diprediksi bersamaan walaupun penentuan awal Ramadannya berbeda,” ujarnya.

Meskipun hilal diprediksi terlihat, pihaknya meminta agar masyarakat tetap bersabar menunggu keputusan sidang isbat. Sebab, dimungkinkan cuaca di sejumlah daerah kurang bersahabat untuk melihat hilal. Sementara di Lumajang, dia berharap cuaca Minggu sore hingga petang bisa cerah.

Dia juga mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik. Perbedaan awal Ramadan dan Syawal harus tetap disikapi secara terbuka dan dewasa. “Jadi, tahun ini puasa Ramadan bisa 29 hari, ada juga yang 30 hari,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lumajang Aminuddin mengatakan, warga Muhammadiyah Lumajang akan melaksanakan salat Id pada hari Senin mendatang (2/5). Hal itu berdasarkan hasil Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang dijadikan pedoman sesuai kajian Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. (kin/c2/fid)

- Advertisement -

SUMBEREJO, Radar Semeru – Meski penentuan awal Ramadan 1443 Hijriah berbeda, salat Idul Fitri diprediksi bersamaan. Sebab, secara hisab posisi hilal di Indonesia sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Meski demikian, penentuan itu menunggu keputusan sidang isbat Kementerian Agama (Kemenag) besok malam.

Kepala Seksi Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kantor Kemenag Lumajang Hidayatulloh mengungkapkan, metode penentuan hisab dan rukyatul hilal tetap bisa dipedomani. Namun, di Lumajang, Kemenag berpedoman pada rukyatul hilal yang akan dilaksanakan di Pantai Mbah Drajid, Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, Minggu petang. Nantinya, tim falakiyah Kemenag akan mengamati ketinggian hilal untuk menentukan awal Syawal.

Dayat menerangkan, sesuai ketentuan MABIMS baru, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat.

“Beberapa pihak sudah menghitung secara hisab posisi hilal sudah memenuhi kriteria. Nah, Kemenag Lumajang juga tetap akan melakukan rukyatul hilal. Perkiraan kami, hilal sudah terlihat. Artinya, salat Id kali ini diprediksi bersamaan walaupun penentuan awal Ramadannya berbeda,” ujarnya.

Meskipun hilal diprediksi terlihat, pihaknya meminta agar masyarakat tetap bersabar menunggu keputusan sidang isbat. Sebab, dimungkinkan cuaca di sejumlah daerah kurang bersahabat untuk melihat hilal. Sementara di Lumajang, dia berharap cuaca Minggu sore hingga petang bisa cerah.

Dia juga mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik. Perbedaan awal Ramadan dan Syawal harus tetap disikapi secara terbuka dan dewasa. “Jadi, tahun ini puasa Ramadan bisa 29 hari, ada juga yang 30 hari,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lumajang Aminuddin mengatakan, warga Muhammadiyah Lumajang akan melaksanakan salat Id pada hari Senin mendatang (2/5). Hal itu berdasarkan hasil Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang dijadikan pedoman sesuai kajian Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. (kin/c2/fid)

SUMBEREJO, Radar Semeru – Meski penentuan awal Ramadan 1443 Hijriah berbeda, salat Idul Fitri diprediksi bersamaan. Sebab, secara hisab posisi hilal di Indonesia sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Meski demikian, penentuan itu menunggu keputusan sidang isbat Kementerian Agama (Kemenag) besok malam.

Kepala Seksi Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kantor Kemenag Lumajang Hidayatulloh mengungkapkan, metode penentuan hisab dan rukyatul hilal tetap bisa dipedomani. Namun, di Lumajang, Kemenag berpedoman pada rukyatul hilal yang akan dilaksanakan di Pantai Mbah Drajid, Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, Minggu petang. Nantinya, tim falakiyah Kemenag akan mengamati ketinggian hilal untuk menentukan awal Syawal.

Dayat menerangkan, sesuai ketentuan MABIMS baru, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat.

“Beberapa pihak sudah menghitung secara hisab posisi hilal sudah memenuhi kriteria. Nah, Kemenag Lumajang juga tetap akan melakukan rukyatul hilal. Perkiraan kami, hilal sudah terlihat. Artinya, salat Id kali ini diprediksi bersamaan walaupun penentuan awal Ramadannya berbeda,” ujarnya.

Meskipun hilal diprediksi terlihat, pihaknya meminta agar masyarakat tetap bersabar menunggu keputusan sidang isbat. Sebab, dimungkinkan cuaca di sejumlah daerah kurang bersahabat untuk melihat hilal. Sementara di Lumajang, dia berharap cuaca Minggu sore hingga petang bisa cerah.

Dia juga mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik. Perbedaan awal Ramadan dan Syawal harus tetap disikapi secara terbuka dan dewasa. “Jadi, tahun ini puasa Ramadan bisa 29 hari, ada juga yang 30 hari,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lumajang Aminuddin mengatakan, warga Muhammadiyah Lumajang akan melaksanakan salat Id pada hari Senin mendatang (2/5). Hal itu berdasarkan hasil Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang dijadikan pedoman sesuai kajian Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. (kin/c2/fid)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca